JADIKAN JAKARTA SEBAGAI MERCUSUAR ASEAN UNTUK DUNIA
Kota Jakarta, ibukota Negara Indonesia ini menyimpan berjuta kisah dan juga potensi yang besar di kancah pergaulan internasional. Indonesia, selain sebagai salah satu negara yang mempelopori berdirinya ASEAN juga sekaligus sebagai negara tempat sekretariat ASEAN berada. Potensi besar Kota Jakarta, bukan hanya karena sebagai salah satu kota besar di Asia Tenggara tapi juga karena fungsinya sebagai tempat bernaungnya markas pusat ASEAN. Dengan keberadaan Sekretariat ASEAN di Kota Jakarta, maka seharusnya Jakarta bisa berkembang lebih pesat seiring berkembangnya ASEAN dari hanya sebagai organisasi menjadi sebuah komunitas pada tahun 2015 mendatang.
PERANAN SEKRETARIAT ASEAN
Sekretariat ASEAN sesungguhnya memainkan sebuah peranan yang cukup penting bagi perkembangan ASEAN, namun seringkali tidak terberitakan, tenggelam dalam banyaknya isu-isu kawasan. Padahal dalam prakteknya, Sekretariat ini mendukung berbagai pertemuan ASEAN bahkan acara-acara penting ASEAN yang diadakan setiap tahun, mengelola pekerjaan teknis ASEAN, mengimplementasikan berbagai proyek dan kegiatan, memantau berbagai perjanjian dan pekerjaan, termasuk di sekitar berbagai program bantuan pembangunan dan kerjasama lainnya, bernegosiasi dengan para pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat. Dan Sekretariat ASEAN juga menjadi tuan rumah dari Komite Perwakilan Tetap (CPR), yang menjadi titik temu sehari-hari antar negara anggota ASEAN, dan di tempat ini pula tempat bertemuanya ASEAN dengan beberapa mitra asing yang memiliki hubungan penting dengan ASEAN.
Sekretariat ASEAN di Jakarta |
Harapan terhadap Sekretariat ASEAN selalu tinggi, terutama karena beban kerja dan kompleksitas yang terus meningkat sehubungan dengan ambisi ASEAN yang semakin meninggi, pertumbuhan dari berbagai badan sub-kawasan, dan pekerjaan internal lainnya, terutama semakin dekatnya pemberlakuan ASEAN sebagai satu Komunitas di kawasan Asia Tenggara. Berkaitan dengan terbentuknya Komunitas ASEAN 2015, Sekretariat ASEAN juga memiliki visi pada tahun 2015 yaitu "menjadi pusat syaraf dari Komunitas ASEAN yang kuat dan percaya diri, yang dihormati secara global karena bertindak sesuai dengan piagam ASEAN dan memberikan yang terbaik bagi kepentingan masyarakat ASEAN".
Sekretariat ASEAN saat ini memiliki kurang lebih 300 anggota staf, yang terbagi dalam empat departemen yaitu politik, keamanan dan hubungan eksternal, ekonomi, sosial budaya dan masyarakat. Terdapat juga kira-kira 30 badan yang diasosiasikan dengan ASEAN dan terdapat selusin pusat dan fasilitas ASEAN lainnya, yang kesemuanya memiliki sumber daya ahli dalam bidangnya. Meskipun tidak diragukan lagi bahwa Sekretariat ASEAN telah bekerja keras menyesuaikan langkah dengan berbagai rencana kerja dan ambisi dari para pemimpin ASEAN, namun agar tetap efektif sebagai sebuah mesin kawasan, ia harus terus beradaptasi dan berkembang. Dan Kota Jakarta adalah tempat di mana Sekretariat ASEAN berdiri, dan mau tidak mau juga ikut menjadi sorotan dimana sebuah organisasi kawasan mulai bermetamorfisis menjadi satu komunitas besar di kawasan Asia Tenggara bahkan di Asia dan dunia.
JAKARTA, DIPLOMATIC CITY OF ASEAN
Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa mengungkapkan bahwa peran Kota Jakarta bisa seperti Manhattan yang merupakan tempat markas besar Dewan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), di mana Kota Jakarta memiliki potensi besar menjadi ibukota diplomatik bagi ASEAN dan Asia Timur. Wacana tersebut disampaikan mengingat posisi penting Indonesia sebagai ketua ASEAN tahun 2011. Di tambah lagi saat ini sudah ada 54 perwakilan negara sahabat di Indonesia yang duta besarnya terakreditasi sebagai duta besar untuk ASEAN dan keberadaan Sekretariat ASEAN di Jakarta. Dan bukanlah hal mustahil jika ke depan, duta besar ASEAN di jabat oleh orang yang berbeda dengan duta besar negara sahabat untuk Indonesia. Untuk itu diperlukan iklim yang hospitable bagi kehidupan diplomatik di Jakarta.
Beragam permasalahan yang dihadapi Kota Jakarta tentu saja jika tidak segera ditanggulangi, akan menjadi batu sandungan bagi Indonesia sebagai negara yang dipercaya sebagai pusat semua kegiatan ASEAN yang terwujud dalam bentuk Sekretariat ASEAN. Sebagai kota diplomatik ASEAN, Kota Jakarta harus memiliki infrastruktur kota yang menunjang segala bentuk kegiatan dan pertemuan baik antar negara ASEAN maupun dengan negara mitra ASEAN.
Sesuai dengan Piagam Pengesahan (Instrument of Ratification) persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan ASEAN mengenai ketuanrumahan dan pemberian keistimewaan dan kekebalan kepada Sekretariat ASEAN (Agreement Between The Government of The Republic of Indonesia and ASEAN on Hosting and Grating Privileges and Immunities to The ASEAN Secretariat/Host Country Agreement) kepada Sekretaris Jenderal ASEAN.
Perjanjian Host Country Agreement yang mengatur mengenai pemberian fasilitas dan keistimewaan kepada Sekretariat ASEAN ini, akan memastikan Sekretariat ASEAN dapat beroperasi sebagai Nerve Centre Komunitas ASEAN dan mempromosikan Kota Jakarta sebagai ibukota diplomatik ASEAN.
JAKARTA SEBAGAI MERCUSUAR ASEAN
Dengan diberi kepercayaannya Kota Jakarta sebagai Kota Diplomatik ASEAN, hal ini tidak terlepas dari sejarah perkembangan hubungan diplomasi Indonesia yang terjalin baik dengan negara-negara di dunia. Selain sebagai salah satu pendiri ASEAN, Indonesia cukup aktif serta memainkan peranan penting bagi diplomasi ASEAN dengan dunia luar. Bahkan ketika Indonesia menjadi Ketua KTT ASEAN di Bali tahun 2003, Indonesia telah mensponsori keseimbangan kerjasama ASEAN yang di kemas dalam Charter of The ASEAN dengan program tercapainya ASEAN Community (one vision, one identity, one community) yang menjamin terimplementasinya pilar political-security community, economic community, dan socio-cultural community.
Selain indikator-indikator di atas, dipilihnya Kota Jakarta sebagai Kota Diplomatik ASEAN karena di Jakarta berdiri markas pusat ASEAN atau Sekretariat ASEAN yang selama bertahun-tahun menjadi pusat kegiatan ASEAN, dan di Kota Jakarta sebagai ibukota negara Indonesia ini banyak perwakilan negara sahabat yang sekaligus perwakilan negara sahabat untuk ASEAN berdomisili dan banyak melakukan kegiatan diplomasi. Jakarta dimana Sekretariat ASEAN berdiri selalu dipenuhi dengan kegiatan-kegiatan yang mendukung terlaksananya program-program pokok ASEAN, terutama menjelang diberlakukannya Komunitas ASEAN 2015.
Dan Indonesia sebagai negara yang terbesar di ASEAN dan memiliki pengalaman diplomasi dengan dunia luar yang cukup aktif, dianggap mempunyai kecakapan yang cukup untuk mewakili diplomasi ASEAN ke tingkat internasional. Hal ini menyebabkan Jakarta sebagai ibukota negara Indonesia terpilih sebagai kota di mana didalamnya terdapat interaksi-interaksi internasional termaktub.
Suatu hal yang tidak bisa dihindari bahwa terpilihnya kota Jakarta sebagai Diplomatic City of ASEAN juga menimbulkan banyak ekses-ekses positif dan negatif yang bila dijabarkan akan mendapat gambaran sebagai berikut :
Sekretariat ASEAN saat ini memiliki kurang lebih 300 anggota staf, yang terbagi dalam empat departemen yaitu politik, keamanan dan hubungan eksternal, ekonomi, sosial budaya dan masyarakat. Terdapat juga kira-kira 30 badan yang diasosiasikan dengan ASEAN dan terdapat selusin pusat dan fasilitas ASEAN lainnya, yang kesemuanya memiliki sumber daya ahli dalam bidangnya. Meskipun tidak diragukan lagi bahwa Sekretariat ASEAN telah bekerja keras menyesuaikan langkah dengan berbagai rencana kerja dan ambisi dari para pemimpin ASEAN, namun agar tetap efektif sebagai sebuah mesin kawasan, ia harus terus beradaptasi dan berkembang. Dan Kota Jakarta adalah tempat di mana Sekretariat ASEAN berdiri, dan mau tidak mau juga ikut menjadi sorotan dimana sebuah organisasi kawasan mulai bermetamorfisis menjadi satu komunitas besar di kawasan Asia Tenggara bahkan di Asia dan dunia.
JAKARTA, DIPLOMATIC CITY OF ASEAN
Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa mengungkapkan bahwa peran Kota Jakarta bisa seperti Manhattan yang merupakan tempat markas besar Dewan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), di mana Kota Jakarta memiliki potensi besar menjadi ibukota diplomatik bagi ASEAN dan Asia Timur. Wacana tersebut disampaikan mengingat posisi penting Indonesia sebagai ketua ASEAN tahun 2011. Di tambah lagi saat ini sudah ada 54 perwakilan negara sahabat di Indonesia yang duta besarnya terakreditasi sebagai duta besar untuk ASEAN dan keberadaan Sekretariat ASEAN di Jakarta. Dan bukanlah hal mustahil jika ke depan, duta besar ASEAN di jabat oleh orang yang berbeda dengan duta besar negara sahabat untuk Indonesia. Untuk itu diperlukan iklim yang hospitable bagi kehidupan diplomatik di Jakarta.
Beragam permasalahan yang dihadapi Kota Jakarta tentu saja jika tidak segera ditanggulangi, akan menjadi batu sandungan bagi Indonesia sebagai negara yang dipercaya sebagai pusat semua kegiatan ASEAN yang terwujud dalam bentuk Sekretariat ASEAN. Sebagai kota diplomatik ASEAN, Kota Jakarta harus memiliki infrastruktur kota yang menunjang segala bentuk kegiatan dan pertemuan baik antar negara ASEAN maupun dengan negara mitra ASEAN.
Sesuai dengan Piagam Pengesahan (Instrument of Ratification) persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan ASEAN mengenai ketuanrumahan dan pemberian keistimewaan dan kekebalan kepada Sekretariat ASEAN (Agreement Between The Government of The Republic of Indonesia and ASEAN on Hosting and Grating Privileges and Immunities to The ASEAN Secretariat/Host Country Agreement) kepada Sekretaris Jenderal ASEAN.
Perjanjian Host Country Agreement yang mengatur mengenai pemberian fasilitas dan keistimewaan kepada Sekretariat ASEAN ini, akan memastikan Sekretariat ASEAN dapat beroperasi sebagai Nerve Centre Komunitas ASEAN dan mempromosikan Kota Jakarta sebagai ibukota diplomatik ASEAN.
JAKARTA SEBAGAI MERCUSUAR ASEAN
Dengan diberi kepercayaannya Kota Jakarta sebagai Kota Diplomatik ASEAN, hal ini tidak terlepas dari sejarah perkembangan hubungan diplomasi Indonesia yang terjalin baik dengan negara-negara di dunia. Selain sebagai salah satu pendiri ASEAN, Indonesia cukup aktif serta memainkan peranan penting bagi diplomasi ASEAN dengan dunia luar. Bahkan ketika Indonesia menjadi Ketua KTT ASEAN di Bali tahun 2003, Indonesia telah mensponsori keseimbangan kerjasama ASEAN yang di kemas dalam Charter of The ASEAN dengan program tercapainya ASEAN Community (one vision, one identity, one community) yang menjamin terimplementasinya pilar political-security community, economic community, dan socio-cultural community.
Selain indikator-indikator di atas, dipilihnya Kota Jakarta sebagai Kota Diplomatik ASEAN karena di Jakarta berdiri markas pusat ASEAN atau Sekretariat ASEAN yang selama bertahun-tahun menjadi pusat kegiatan ASEAN, dan di Kota Jakarta sebagai ibukota negara Indonesia ini banyak perwakilan negara sahabat yang sekaligus perwakilan negara sahabat untuk ASEAN berdomisili dan banyak melakukan kegiatan diplomasi. Jakarta dimana Sekretariat ASEAN berdiri selalu dipenuhi dengan kegiatan-kegiatan yang mendukung terlaksananya program-program pokok ASEAN, terutama menjelang diberlakukannya Komunitas ASEAN 2015.
Dan Indonesia sebagai negara yang terbesar di ASEAN dan memiliki pengalaman diplomasi dengan dunia luar yang cukup aktif, dianggap mempunyai kecakapan yang cukup untuk mewakili diplomasi ASEAN ke tingkat internasional. Hal ini menyebabkan Jakarta sebagai ibukota negara Indonesia terpilih sebagai kota di mana didalamnya terdapat interaksi-interaksi internasional termaktub.
Suatu hal yang tidak bisa dihindari bahwa terpilihnya kota Jakarta sebagai Diplomatic City of ASEAN juga menimbulkan banyak ekses-ekses positif dan negatif yang bila dijabarkan akan mendapat gambaran sebagai berikut :
- Sebagai kota di mana menjadi pusat kegiatan politik, ekonomi, dan sosial budaya ASEAN, Jakarta tentu akan dikenal namanya di tingkat Internasional,
- Tingkat kepercayaan negara-negara atau dunia luar akan bertambah seiring dengan semakin aktifnya pergerakan kegiatan ASEAN yang kesemuanya berpusat di kota Jakarta sebagai ibukota Indonesia, dan dengan sendirinya aktivitas kegiatan ekonomi yang mendukung aktivitas politik serta diplomatik ASEAN akan meningkat.
- Secara tidak langsung, dunia luar akan mendapatkan suatu kepercayaan akan kestabilan stabilitas keamanan Indonesia secara umum dengan dipercayanya Indonesia sebagai pusat kegiatan ASEAN.
- Dalam rangka kegiatan menuju Komunitas ASEAN 2015, di mana aktivitas diplomasi negara-negara ASEAN meningkat, maka Indonesia akan mengalami peningkatan baik dalam hal aktivitas politik, ekonomi, dan keamanan dan hal ini secara tidak langsung akan mensimulasi Indonesia khususnya Jakarta untuk lebih siap menghadapi arus globalisasi ASEAN di tahun 2015.
- Namun dengan meningkatnya konsentrasi Bangsa khususnya Jakarta sebagai pusat kegiatan ASEAN, masalah-masalah dalam negeri seakan terpinggirkan dan menjadi prioritas yang kesekian, padahal faktor-faktor pendukung dari dalam negeri seperti keamanan, stabilitas politik, kesenjangan ekonomi, upaya melindungi kelestarian budaya Indonesia mempunyai peranan yang penting bagi terciptanya tujuan-tujuan ideal terbentuknya Komunitas ASEAN 2015 mendatang. Apalagi Indonesia akan memasuki tahun pesta demokrasi pada 2014 mendatang, kondisi ini memerlukan perhatian yang cukup besar karena bukan tidak mungkin akan menimbulkan ekses-ekses negatif yang akan mempengaruhi terwujudnya Komunitas ASEAN di tahun selanjutnya (2015).
Sebagaimana negara yang akan menjadi tuan rumah sebuah perhelatan tingkat internasional, Jakarta sudah harus berbenah diri menyambut tamu-tamu penting yang akan terus berdatangan dalam rangkaian kegiatan menuju Komunitas ASEAN 2015 mendatang. Bukan hanya masalah transportasi dan akomodasi yang mendukung terlaksananya rangkaian kegiatan tersebut, namun yang tidak kalah penting adalah masalah keamanan terutama saat ini di mana stabilitas dan ekskalasi kegiatan politik meningkat tajam mnjelang pemilu 2014 mendatang. Suhu politik yang kian memanas membuat Indonesia khususnya Jakarta harus lebih meningkatkan kegiatan ekstra keamanannya.
Selain itu hal yang tidak kalah pentingnya adalah mensosialisasikan dan menstimulus masyarakat Indonesia agar lebih memahami arti pentingnya perhelatan tersebut, termasuk tujuan-tujuan yang ingin dicapai kegiatan yang akan terselenggara tersebut. Masyarakat Indonesia khususnya Jakarta harus lebih banyak tahu akan terlaksananya ASEAN menjadi satu komunitas di tahun 2015 mendatang agar tidak terjadi cultur shock parah di tingkat masyarakat paling bawah, yang notabene belum memiliki tingkat pendidikan yang cukup. Belum lagi masalah banjir, kemacetan yang parah, serta angka kriminalitas yang cukup tinggi, hal ini bisa menimbulkan satu ketidaknyaman. Jadi intinya adalah mari berbenah diri...
Namun di atas semua itu, dengan terpilihnya Jakarta menjadi Diplomatic City of ASEAN akan menjadikan kota Jakarta sebagai Mercusuar ASEAN yang sinarnya diharapkan bukan hanya menerangi kawasan Asia Tenggara saja, tetapi juga seluruh dunia. Selain itu Jakarta harus mampu berfungsi sebagai navigasi bagi negara ASEAN lainnya untuk bersama-sama mewujudkan "One Vision, One Identity, One Community" menuju terciptanya Komunitas ASEAN 2015 mendatang.
Sumber referensi tulisan :
- http://www.lemhannas.go.id
- http://kompas.com
- http://nkrinews.com
Posting Komentar untuk "JADIKAN JAKARTA SEBAGAI MERCUSUAR ASEAN UNTUK DUNIA"
Posting Komentar