Berkat Universitas Terbuka, Ibu Rumah Tangga Bisa Sekolah Lagi
Ibu adalah tiang rumah tangga dan dipundaknyalah terbeban tugas mendidik putra serta putrinya agar menjadi generasi muda berkualitas di masa depan. Bahkan, seorang ibu dituntut harus bisa memainkan berbagai peran, diantaranya peran sebagai guru, psikolog, perencana keuangan rumah tangga, akuntan, chef atau juru masak handal untuk keluarga, perawat, dan sederet peran penting lainnya untuk menjaga keutuhan dan keberlangsungan suatu keluarga hingga di masa depan. Namun, seiring kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, tantangan ibu dalam mendidik putra dan putrinya semakin berat. Oleh karenanya tidak salah jika ada pendapat yang mengatakan, apapun kondisi seorang ibu, baik sebagai ibu yang juga bekerja di luar rumah maupun ibu yang secara full mengurus rumah tangga tetap harus mengupdate dirinya dengan informasi terbaru dan mengupgrade dirinya dengan berbagai ilmu pengetahuan terkini sebagai bekal untuk mendidik putra dan putrinya di era digital yang sarat tantangan.
Berkaitan erat dengan hal ini, ada cerita menarik dari beberapa referensi artikel yang pernah saya baca, bahwa di negara Jepang yang termasuk negara maju di dunia memiliki universitas khusus untuk memberi bekal pengetahuan terbaik untuk para ibu dalam mendidik dan membesarnya putra serta putrinya. Yah...Di Jepang memang sejak masa lalu di kenal istilah Ryousai Kenbo yang artinya perempuan Jepang yang mendedikasikan seluruh waktunya untuk mengurus keluarga, terutama mendidik anak-anak. Bahkan, menjadi seorang Ryousai Kenbo bisa di bilang adalah cita-cita tertinggi perempuan Jepang. Atas kebutuhan inilah kemudian berdiri sekolah khusus untuk para ibu yang diberi nama Otsuma Women University di daerah Tokyo. Tidak hanya itu, sebagian para ibu di Jepang yang mendedikasikan seluruh waktunya untuk mengurus keluarga adalah lulusan universitas ternama baik di Jepang maupun di luar negeri dengan jenjang pendidikan S1, S2, dan S3. Artinya, betapa di negara maju tersebut kualitas generasi mudanya adalah sesuatu hal yang sangat penting dan dipersiapkan sejak dini melalui perantara peran seorang ibu yang juga harus berkualitas.
Namun, kerap kali ibu harus berhadapan dengan kenyataan bahwa hampir seluruh waktunya habis tersita untuk mengurus rumah tangga. Jika pun memiliki mimpi untuk melanjutkan pendidikan, seringkali hal itu terasa sangat mustahil untuk diwujudkan karena keengganan untuk meninggalkan anak-anak atau menitipkan anak pada orang lain. Sedangkan bagi ibu pekerja, seringkali waktu yang tersedia sudah habis untuk mengurus pekerjaan dan rumah tangga, sehingga tidak sempat lagi untuk berpikir melanjutkan pendidikan. Kalaupun ada sedikit waktu dan kesempatan, seringkali terbentur masalah besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk mewujudkan mimpi melanjutkan pendidikan. Padahal, jauh di lubuk hati para ibu, melanjutkan pendidikan atau bersekolah lagi tidak hanya untuk mengejar gelar atau predikat tertentu, namun sebagai upaya untuk menambah ilmu dan wawasan.
Jadi ibu harus melek digital! Yah...benar sekali, saat ini perkembangan dunia digital sangatlah pesat, hanya dengan berbekalkan perangkat digital di genggaman, semua orang bisa mengakses dan mengirimkan informasi hanya dalam hitungan detik. Tidak hanya itu, media digital juga memungkinkan kita membangun jaringan atau networking dengan pihak lain yang secara geografis jauh dari jangkauan kita. Harus diakui, saat ini sebagian besar ibu rumah tangga juga sudah pandai memanfaatkan pesatnya dunia digital untuk beragam aktivitas dan kegiatan yang positif, salah satunya adalah membangun bisnis secara online. Saat ini sudah banyak ibu rumah tangga yang memanfaatkan pesatnya perkembangan media sosial sebagai channel untuk membangun bisnis online, bisnis rumahan yang cocok dengan profil ibu rumah tangga karena bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja serta berbudget rendah.
Semakin meningkatnya kualitas para ibu di era digital terutama dalam pemanfaatan perangkat teknologi untuk menunjang kehidupan sehari-hari, tentu saja harus dibarengi dengan peningkatan kecerdasan inteletual, dan karenanya para ibu harus mulai memikirkan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Mengapa? karena pendidikan adalah sebagai bekal yang sangat penting untuk melanjutkan kehidupan terutama dalam mendidik anak-anak atau ketika berhadapan dengan suatu permasalahan. Tidak berlebihan rasanya jika menyebutkan bahwa ilmu adalah modal untuk mengatasi tantangan hidup yang semakin keras.
Tidak memiliki waktu yang cukup atau biaya sesungguhnya bukanlah hambatan, karena saat ini sudah banyak institusi pendidikan tinggi yang menyelenggarakan layanan pendidikan dengan sistem Pendidikan Tinggi Terbuka dan Jarak Jauh (PTTJJ), dimana salah satunya adalah Universitas Terbuka. Seperti kata pepatah "selama ada kemauan, pasti ada jalan," Univesitas Terbuka (UT) bisa menjadi solusi yang tepat bagi ibu rumah tangga yang berkeinginan kuat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Tidak hanya karena fleksibilitas yang di tawarkan UT, namun juga karena banyaknya program atau layanan pendidikan yang ditawarkan untuk untuk merealisasikan filosofi pendidikan sepanjang hayat (Lifelong Learning) kepada siapa saja termasuk ibu rumah tangga.
Sekilas Mengenal Universitas Terbuka (UT) dan Kiprahnya Dalam Dunia Pendidikan Di Indonesia
Empat windu sudah UT berdiri dan dalam kurun waktu tersebut sudah banyak menelurkan alumni yang dengan kiprahnya ikut memajukan dan membangun Indonesia. Sejak pertama kali didirikan pada tanggal 4 September 1984 berdasarkan keputusan Presiden RI Nomor 41 Tahun 1984, UT sudah memiliki 4 Fakultas yaitu Fakultas Ekonomi (FEKON), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) baik untuk jenjang Diploma maupun Sarjana. Bahkan, sejak tahun 2004 UT sudah membuka jejang Magister pada Program Pascasarjana untuk beberapa bidang studi untuk menghasilkan SDM yang semakin berkualitas dan kompeten dalam bidangnya.
Courtesy : Cicotama Project, Youtube
Perkembangan ini demi untuk mewujudkan visi UT yaitu di tahun 2021 menjadi institusi Pendidikan Tinggi Terbuka dan Jarak Jauh (PTTJJ) yang menghasilkan lulusan berkualitas dunia serta memiliki daya saing tinggi dan kompeten dalam bidang ilmu yang dipelajarinya. Atas dasar visi tersebut, UT berusaha untuk menwujudkan misinya sebagai salah satu intitusi pendidikan tinggi yang memberikan akses pendidikan tinggi berkualitas bagi seluruh masyarakat, dalam hal ini tentu saja termasuk para ibu rumah tangga.
Tidak heran jika untuk mewujudkan visi dan misi tersebut, sejak tahun 2002 UT mengembangkan Sistem Jaminan Kualitas (SIMINTAS) sebagai pedoman untuk menjamin kualitas dari seluruh produk layanan dan aktivitas serta kegiatan yang diselenggarakan di lingkungan UT. Pada tahun 2012, UT merevisi SIMINTAS sebagai upaya untuk memenuhi tuntutan perkembangan jaman, kebutuhan masyarakat, dan tentu saja teknologi, dengan mengintegrasikan seluruh persyaratan standar kualitas yang diwajibkan secara nasional (BAN PT) maupun internasional (ISO 9001 dan ICDE). Sejak tahun 2005, 2010, dan 2015, ICDE (International Council for Distance Education) sudah melakukan review kualitas dan mengakui kualitas yang dihasilkan dari berbagai bidang studi di UT. Tentu saja hal ini sangat penting untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas, yang akan bersaing baik di tingkat nasional maupun internasional.
Untuk mewujudkan misi sosial dari perguruan tinggi dan sesuai Tri Dharma Perguruan Tinggi, UT juga memiliki lembaga khusus yang secara spesifik ditujukan untuk menjalankan fungsi ini, yaitu Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (LPPM - UT). Lembaga ini tidak hanya berfungsi sebagai wadah untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memajukan masyarakat belaka, namun juga untuk memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan kualitas kehidupannya.
Selain layanan pendidikan secara formal, UT juga mengembangkan layanan pendidikan dalam bentuk kursus jangka pendek bersertifikat secara gratis melalui berbagai Sumber Pembelajaran Terbuka atau Open Educational Resources (SUAKA/OERs) dan kuliah gratis secara massif, terbuka, dan online yaitu Massive Open Online Courses (MOOCs). Berbagai layanan pendidikan yang terus dikembangkan oleh UT untuk memenuhi tuntutan jaman serta kemajuan teknologi membuktikan bahwa dalam empat windu usia UT sudah banyak upaya yang dilakukan untuk membangun negeri tercinta Indonesia melalui pendidikan. Serta menjadikan pendidikan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi, termasuk bagi para ibu rumah tangga.
Berkat Universitas Terbuka, Ibu Rumah Tangga Bisa Sekolah Lagi Lho!
Selain pendidikan formal melalui program diploma dan sarjana, ibu rumah tangga yang berkeinginan kuat untuk sekolah lagi bisa memiliki beragam program sertifikat yang ditawarkan UT. Soal kualitas, jangan khawatir karena beberapa waktu lalu saya sudah merasakan asyiknya sekolah lagi setelah belasan tahun lulus dari perguruan tinggi. Mengapa secara spesifik saya lebih suka menuliskan program sertifikat dari UT? Mengingat karakter dan profil ibu rumah tangga yang umumnya memiliki waktu luang tidak terlalu banyak, semakin anak-anak tumbuh besar akan semakin banyak yang dipikirkan para ibu rumah tangga ini, ditambah lagi banyak yang sudah belasan bahkan puluhan tahun (termasuk saya) sudah tidak bersentuhan dengan materi perkuliahan, tentu otak membutuhkan waktu untuk pemanasan atau Warming Up biar tidak kaget, karenanya program sertifikat sangat cocok untuk ibu rumah tangga yang memiliki sedikit waktu luang.
Selain pendidikan formal melalui program diploma dan sarjana, ibu rumah tangga yang berkeinginan kuat untuk sekolah lagi bisa memiliki beragam program sertifikat yang ditawarkan UT. Soal kualitas, jangan khawatir karena beberapa waktu lalu saya sudah merasakan asyiknya sekolah lagi setelah belasan tahun lulus dari perguruan tinggi. Mengapa secara spesifik saya lebih suka menuliskan program sertifikat dari UT? Mengingat karakter dan profil ibu rumah tangga yang umumnya memiliki waktu luang tidak terlalu banyak, semakin anak-anak tumbuh besar akan semakin banyak yang dipikirkan para ibu rumah tangga ini, ditambah lagi banyak yang sudah belasan bahkan puluhan tahun (termasuk saya) sudah tidak bersentuhan dengan materi perkuliahan, tentu otak membutuhkan waktu untuk pemanasan atau Warming Up biar tidak kaget, karenanya program sertifikat sangat cocok untuk ibu rumah tangga yang memiliki sedikit waktu luang.
Sebelum memulai perkuliahan daring, peserta wajib memperkenalkan diri di forum khusus yang disediakan tutor (dokpri) |
- Kuliah Terbuka UT - Massive Open Online Courses (MOOCs) yang sudah saya ikuti sejak bulan Mei 2016 lalu di mana saya memilih program Pendidikan Jarak Jauh. Selain program tersebut masih ada program lain yang dapat di pilih, yaitu Parenting, Manajemen Pemasaran, Public Speaking : Teknik Presentasi, Aneka Pengolahan Pangan, ASEAN Studies : Challenges and Opportunites for ASEAN Integration, atau Pengantar Moodle 2.9. Program ini cukup singkat di mana tiap semesternya hanya memakan waktu 3 bulan dan di bulan keempat akan dilakukan penilaian sekaligus sertifikasi. Sama seperti perkuliahan yang berlangsung di UT, MOOCs pun menggunakan website UT untuk mengakses materi atau bahan ajar. Namun tentu saja sebelumnya peserta harus melakukan registrasi dan mendaftarkan diri pada program yang diminati. Setelah terdaftar menjadi peserta untuk program yang dipilih, peserta bisa mengakses materi, mengunduh, berkenalan dengan peserta lain, dan tentu saja ikut dalam diskusi yang di pandu oleh tutor secara online. Peserta juga diwajibkan untuk mengerjakan tugas atau project sebagai bahan penilaian untuk mendapatkan sertifikat. Selain itu, peserta juga bisa mengakses informasi lain untuk membuka wawasan atau membeli buku secara online. Peserta juga diberikan akses untuk membaca koleksi yang tersedia di perpustakaan digital UT untuk menambah referensi dan memperdalam materi.
- Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing (BIPA-UT) - Indonesian Language Program (ILP). Di mana program ini bertujuan untuk membuka kesempatan seluas-luasnya bagi warga negara asing yang ingin menguasai atau meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia-nya. Selain memudahkan bagi warga negara asing untuk mempelajari bahasa Indonesia, program ini bertujuan untuk mengenalkan serta memasyarakatkan bahasa Indonesia di dunia internasional, dengan akses yang lebih mudah dan dapat dilakukan di mana saja serta kapan saja.
- Program Pendidikan Berkelanjutan. Program pendidikan yang di buka sejak tahun 2009 ini bertujuan untuk memberi kesempatan bagi masyarakat pada umumnya, terutama kaum profesional untuk meningkatkan pengetahuan sekaligus mengembangkan kompetensinya. Ada beberapa macam paket program pendidikan yang dapat dipilih, diantaranya program sertifikat karya ilmiah untuk guru, Program Pendidikan Berkelanjutan Administrasi Pemerintahan Desa (PPB-APD), Program Pendidikan Berkelanjutan Akuntansi Keuangan Daerah (PPB AKD), Program Pendidikan Berkelanjutan Ketatausahaan Sekolah (PPB KS), serta Program Pendidikan Berkelanjutan Statistika Pemerintahan (PPB SP).
- Program Pelatihan Pembelajaran yang ditujukan untuk dosen, calon tutor, serta pengajar lain yang membutuhkan tambahan pengetahuan untuk melakukan pembelajaran secara online. Tujuan diselenggarakannya program pelatihan ini tidak lain untuk meningkatkan kualitas para pengajar di lingkungan UT maupun pihak lain yang membutuhkan program ini.
Beragam fasilitas dan pilihan program di UT (Dokpri) |
Apapun pilihan ibu rumah tangga untuk mendapatkan penghasilan tambahan melalui perangkat digital atau secara offline, wawasan ilmu tetap mutlak diperlukan. Bahkan, seorang ibu pekerja pun tetap membutuhkan wawasan keilmuan baru untuk mengupgrade diri di tempatnya bekerja serta sebagai salah satu cara untuk meningkatkan perfomancenya. Namun, seringkali yang menjadi kendala selain alokasi waktu, juga terbentur masalah biaya, terutama jika anak-anak sudah semakin besar dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit, di tambah lagi angka kebutuhan hidup setiap tahun selalu merangkak naik. Untuk masalah ini, tidak perlu khawatir karena jenjang pendidikan formal yang ditawarkan UT baik program diploma maupun sarjana tidak terlalu mahal, dan yang pasti minus biaya transportasi karena sistem perkuliahan dilakukan jarak jauh.
Belum memiliki biaya? Jangan khawatir karena UT juga menyelenggarakan program kursus gratis bersertifikat dengan beragam bidang ilmu praktis yang dapat dipilih sesuai kebutuhan. Meskipun gratis, ibu rumah tangga tetap harus memiliki komitmen dan tanggung jawab untuk menyelesaikan berbagai tugas dan membaca materi yang diberikan tutor pembimbing serta ikut aktif dalam berdiskusi, karena akan menjadi bahan pertimbangan untuk menentukan kelulusan peserta. Seperti kata pepatah, "dimana ada kemauan, di situ ada jalan" terdengar agak sedikit klise namun itulah filosofi sebuah usaha dan perjuangan, karena keinginan kuat disertai usaha yang maksimal pastinya akan mengarahkan kita pada tujuan yang ingin di capai.
Empat windu sudah UT berkontribusi untuk turut serta membangun negeri melalui pemerataan pendidikan tinggi, menjadikan pendidikan tinggi terjangkau bagi seluruh masyarakat Indonesia dari Sabang hingga Merauke, di kota maupun desa terpencil. Serta menjadikan pendidikan tinggi dapat dinikmati oleh siapa saja termasuk ibu rumah tangga yang disela padatnya aktivitas masih tersedia akses untuk mengenyam pendidikan tinggi, memperluas wawasan, serta keterampilan sebagai modal mendidik dan mengantarkan anak-anaknya ke pintu masa depan. Selain ilmu dan wawasan, saya juga mendapatkan banyak benefit lainnya dengan mengikuti salah satu program yang ditawarkan UT, yaitu networking dan kesempatan untuk membangun jaringan pertemanan dengan banyak orang yang berbeda usia, karakter, latar belakang, bahkan tempat tinggal, karena tersedia ruang virtual untuk peserta atau mahasiswa saling berdiskusi.
Meskipun begitu, hambatan tetap ada karena sesuai profil ibu rumah tangga umumnya yang lebih banyak mobile, dan tidak setiap hari bisa mengakses materi yang diberikan, seperti pengalaman saya meskipun sudah mengaktifkan notifikasi pembaharuan aktivitas kursus yang saya ikuti. Tapi kerap notifikasi tersebut tidak aktif sehingga saya sering terlambat mengunduh materi dan ikut dalam forum diskusi, padahal kedua poin tersebut sangat penting untuk penentuan kelulusan. Dengan kondisi tersebut, alangkah baiknya jika tersedia ruang kelas virtual yang dapat diakses melalui smartphone, baik melalui aplikasi yang dirancang UT secara khusus maupun melalui pihak ketiga, sehingga para ibu rumah tangga bisa mengakses dari mana saja dan kapan saja serta tidak harus melalui komputer.
Selain hal tersebut, juga alangkah baiknya jika tersedia program kursus kekinian yang sesuai dengan kebutuhan para ibu rumah tangga di era digital, seperti segala hal tentang bisnis online, memilih blogging sebagai aktivitas positif yang menghasilkan, dan materi praktis yang kreatif lainnya, yang tentunya sangat diminati dan di nanti ibu rumah tangga. Di samping materi yang akan mengaktifkan alarm kreativitas para ibu rumah tangga, ada hal yang tidak kalah pentingnya, yaitu bagaimana UT membantu membuka wawasan keilmuan untuk mendidik dan mengembangkan potensi anak di era digital. Sekali lagi, karena ibu adalah tiang rumah tangga yang memiliki kewajiban untuk mempersiapkan anak-anaknya menjadi generasi muda yang kompeten dan berkualitas, terutama di era MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) yang saat ini telah di depan mata. Negara Indonesia saat ini sangat membutuhkan sumber daya manusia handal yang lahir dari tangan terampil dan pemikiran cerdas para ibu rumah tangga yang berwawasan luas serta kreatif, karena ibu tidak hanya menjadi tiang penyangga rumah tangga belaka melainkan juga negara Indonesia.
Referensi tulisan :
http://www.ut.ac.id/
http://www.hipwee.com/motivasi/karena-pendidikan-banyak-manfaatnya-jangan-takut-melanjutkan-sekolah-saat-nanti-kamu-jadi-ibu-rumah-tangga/
http://nationalgeographic.co.id/berita/2014/10/ryousai-kenbo-cita-cita-tertinggi-perempuan-jepang
Tulisan ini di buat untuk mengikuti lomba blog dari Universitas Terbuka dalam rangka memperingati HUT Universitas Terbuka ke-32. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.
Belum memiliki biaya? Jangan khawatir karena UT juga menyelenggarakan program kursus gratis bersertifikat dengan beragam bidang ilmu praktis yang dapat dipilih sesuai kebutuhan. Meskipun gratis, ibu rumah tangga tetap harus memiliki komitmen dan tanggung jawab untuk menyelesaikan berbagai tugas dan membaca materi yang diberikan tutor pembimbing serta ikut aktif dalam berdiskusi, karena akan menjadi bahan pertimbangan untuk menentukan kelulusan peserta. Seperti kata pepatah, "dimana ada kemauan, di situ ada jalan" terdengar agak sedikit klise namun itulah filosofi sebuah usaha dan perjuangan, karena keinginan kuat disertai usaha yang maksimal pastinya akan mengarahkan kita pada tujuan yang ingin di capai.
Empat windu sudah UT berkontribusi untuk turut serta membangun negeri melalui pemerataan pendidikan tinggi, menjadikan pendidikan tinggi terjangkau bagi seluruh masyarakat Indonesia dari Sabang hingga Merauke, di kota maupun desa terpencil. Serta menjadikan pendidikan tinggi dapat dinikmati oleh siapa saja termasuk ibu rumah tangga yang disela padatnya aktivitas masih tersedia akses untuk mengenyam pendidikan tinggi, memperluas wawasan, serta keterampilan sebagai modal mendidik dan mengantarkan anak-anaknya ke pintu masa depan. Selain ilmu dan wawasan, saya juga mendapatkan banyak benefit lainnya dengan mengikuti salah satu program yang ditawarkan UT, yaitu networking dan kesempatan untuk membangun jaringan pertemanan dengan banyak orang yang berbeda usia, karakter, latar belakang, bahkan tempat tinggal, karena tersedia ruang virtual untuk peserta atau mahasiswa saling berdiskusi.
Meskipun begitu, hambatan tetap ada karena sesuai profil ibu rumah tangga umumnya yang lebih banyak mobile, dan tidak setiap hari bisa mengakses materi yang diberikan, seperti pengalaman saya meskipun sudah mengaktifkan notifikasi pembaharuan aktivitas kursus yang saya ikuti. Tapi kerap notifikasi tersebut tidak aktif sehingga saya sering terlambat mengunduh materi dan ikut dalam forum diskusi, padahal kedua poin tersebut sangat penting untuk penentuan kelulusan. Dengan kondisi tersebut, alangkah baiknya jika tersedia ruang kelas virtual yang dapat diakses melalui smartphone, baik melalui aplikasi yang dirancang UT secara khusus maupun melalui pihak ketiga, sehingga para ibu rumah tangga bisa mengakses dari mana saja dan kapan saja serta tidak harus melalui komputer.
Selain hal tersebut, juga alangkah baiknya jika tersedia program kursus kekinian yang sesuai dengan kebutuhan para ibu rumah tangga di era digital, seperti segala hal tentang bisnis online, memilih blogging sebagai aktivitas positif yang menghasilkan, dan materi praktis yang kreatif lainnya, yang tentunya sangat diminati dan di nanti ibu rumah tangga. Di samping materi yang akan mengaktifkan alarm kreativitas para ibu rumah tangga, ada hal yang tidak kalah pentingnya, yaitu bagaimana UT membantu membuka wawasan keilmuan untuk mendidik dan mengembangkan potensi anak di era digital. Sekali lagi, karena ibu adalah tiang rumah tangga yang memiliki kewajiban untuk mempersiapkan anak-anaknya menjadi generasi muda yang kompeten dan berkualitas, terutama di era MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) yang saat ini telah di depan mata. Negara Indonesia saat ini sangat membutuhkan sumber daya manusia handal yang lahir dari tangan terampil dan pemikiran cerdas para ibu rumah tangga yang berwawasan luas serta kreatif, karena ibu tidak hanya menjadi tiang penyangga rumah tangga belaka melainkan juga negara Indonesia.
Referensi tulisan :
http://www.ut.ac.id/
http://www.hipwee.com/motivasi/karena-pendidikan-banyak-manfaatnya-jangan-takut-melanjutkan-sekolah-saat-nanti-kamu-jadi-ibu-rumah-tangga/
http://nationalgeographic.co.id/berita/2014/10/ryousai-kenbo-cita-cita-tertinggi-perempuan-jepang
Tulisan ini di buat untuk mengikuti lomba blog dari Universitas Terbuka dalam rangka memperingati HUT Universitas Terbuka ke-32. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.
18 komentar untuk "Berkat Universitas Terbuka, Ibu Rumah Tangga Bisa Sekolah Lagi"