Desain Rumah Ramah Lansia: Panduan Menciptakan Hunian yang Aman, Nyaman, dan Penuh Kehangatan
Setahun belakangan ini, tepatnya semenjak anak kedua mulai kuliah di luar kota, suami mulai serius membicarakan idenya untuk mulai mencari rumah di kampung halaman. Sebenarnya bukan ide baru karena saya dan suami memang memiliki angan-angan menjalani masa pensiun di kampung halaman. Tapi kini, angan itu mulai serius kami bicarakan, apalagi si bungsu yang kini satu-satunya tinggal bersama kami tahun depan mulai masuk SMA. Persiapan mencari rumah masa pensiun pun mulai serius kami rencanakan, apalagi mencari rumah yang ramah lansia bukanlah hal mudah.
Bagaimana pun, seiring bertambahnya usia, rumah bukan lagi sekadar tempat tinggal, tapi menjadi tempat yang paling berharga untuk menikmati masa tua dengan tenang dan bahagia. Tidak heran jika di beberapa kota di Indonesia, salah satunya adalah Kota Yogyakarta, mulai ditawarkan rumah-rumah dengan desain ramah lansia, yang memang desainnya sebisa mungkin memudahkan lansia untuk beraktivitas di masa tua. Rumah yang aman, nyaman, dan mudah diakses bukan hanya mendukung aktivitas sehari-hari lansia, tapi juga membantu lansia tetap mandiri tanpa kehilangan rasa nyaman. Seperti apa desain rumah ramah lansia? Berikut penjelasannya.
Mengapa Desain Rumah Ramah Lansia Itu Penting?
Populasi lansia di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Data dari BPS menunjukkan bahwa jumlah penduduk berusia 60 tahun ke atas kini mencapai lebih dari 10% dari total penduduk. Artinya, semakin banyak keluarga yang perlu menyesuaikan lingkungan rumah agar aman dan nyaman untuk orang tua yang kini mulai memasuki lanjut usia.
Usia lanjut sering disertai perubahan fisik seperti penglihatan yang menurun, kekuatan otot yang berkurang, serta keseimbangan tubuh yang tidak sebaik dulu. Dalam kondisi ini, rumah yang tidak didesain dengan memperhatikan kebutuhan lansia bisa berisiko menimbulkan kecelakaan kecil—seperti terpeleset, tersandung, atau jatuh di kamar mandi.
![]() |
Foto: Canva.com |
Oleh karena itu, desain rumah ramah lansia menjadi investasi penting untuk keselamatan dan kesejahteraan keluarga. Lebih dari sekadar estetika, desain ini menekankan aksesibilitas, keamanan, dan kenyamanan sebagai prioritas utama.
Prinsip Utama Desain Rumah Ramah Lansia
Membangun rumah ramah lansia bukan berarti harus melakukan renovasi besar-besaran. Kadang, perubahan kecil sudah cukup untuk membuat perbedaan besar. Berikut beberapa prinsip dasar yang perlu diperhatikan:
Aksesibilitas
Pastikan setiap ruang di rumah mudah dijangkau tanpa hambatan.
- Gunakan pintu lebar (minimal 80 cm) agar kursi roda atau alat bantu jalan bisa masuk dengan mudah.
- Hindari perbedaan tinggi lantai antar ruangan. Bila perlu, gunakan ramp (tanjakan landai) sebagai pengganti tangga.
- Pastikan koridor cukup lebar dan bebas dari barang-barang yang bisa menghalangi jalan.
Keamanan
- Pilih lantai anti-slip, terutama di area kamar mandi dan dapur.
- Pasang pegangan tangan di area berisiko seperti tangga, kamar mandi, dan dekat tempat tidur.
- Tambahkan pencahayaan yang cukup di seluruh area, terutama di malam hari, untuk mengurangi risiko tersandung.
- Gunakan stop kontak dan saklar yang mudah dijangkau, tidak terlalu rendah atau tinggi.
Kenyamanan
- Pilih furnitur ergonomis, seperti kursi dengan sandaran tinggi dan pegangan tangan.
- Pastikan suhu ruangan stabil dengan ventilasi dan sirkulasi udara yang baik.
- Gunakan tirai ringan agar pencahayaan alami tetap masuk tanpa silau berlebihan.
Fleksibilitas
- Gunakan perabot modular yang bisa disesuaikan.
- Pilih tata ruang terbuka agar mudah dimodifikasi tanpa renovasi besar.
- Sediakan ruang ekstra yang bisa berfungsi ganda, misalnya sebagai ruang istirahat atau tempat perawat bila dibutuhkan di masa depan.
Area yang Perlu Perhatian Khusus
Area Kamar Tidur
- Pilih lokasi kamar di lantai dasar untuk menghindari naik-turun tangga.
- Gunakan tempat tidur rendah dengan kasur yang empuk tapi tetap kokoh.
- Letakkan meja kecil dan lampu baca di dekat tempat tidur agar mudah dijangkau.
- Pastikan jalur ke kamar mandi terang dan bebas hambatan.
Area Kamar Mandi
- Gunakan lantai kasar anti-slip dan hindari permukaan licin.
- Pasang pegangan di dinding dekat kloset dan shower.
- Pilih pancuran tanpa undakan agar tidak perlu melangkah tinggi.
- Pastikan air panas dapat diatur suhunya agar tidak terlalu panas bagi kulit sensitif.
Area Dapur
- Gunakan meja kerja dengan tinggi standar (sekitar 80–85 cm) agar nyaman digunakan tanpa membungkuk.
- Simpan peralatan sehari-hari di rak yang mudah dijangkau tanpa perlu naik kursi.
- Pastikan pencahayaan cukup, terutama di area memasak dan mencuci.
Area Ruang Keluarga dan Taman
- Pilih kursi empuk dengan posisi duduk ergonomis.
- Tambahkan tanaman hijau untuk suasana segar dan rileks.
- Jika memiliki taman, pastikan jalurnya rata, tidak licin, dan memiliki pagar pembatas.
- Ruang keluarga sebaiknya terang, hangat, dan memudahkan interaksi antaranggota keluarga.
Sentuhan Desain yang Meningkatkan Kehangatan
- Gunakan warna-warna lembut seperti krem, hijau muda, atau pastel yang menenangkan mata.
- Maksimalkan cahaya alami dari jendela besar untuk menjaga mood positif.
- Tambahkan dekorasi personal seperti foto keluarga, karya seni, atau kenangan masa muda.
- Pertimbangkan teknologi pintar (smart home) yang mudah digunakan, seperti lampu otomatis, sensor gerak, atau bel pintu dengan kamera.
Posting Komentar untuk "Desain Rumah Ramah Lansia: Panduan Menciptakan Hunian yang Aman, Nyaman, dan Penuh Kehangatan"
Posting Komentar