Dulu, membaca buku atau ebook berlama-lama adalah salah satu kegemaran saya. Terkadang tanpa sadar saat senggang saya bisa membaca dua buku atau ebook dalam beberapa jam saja, ini adalah me time yang sangat menyenangkan untuk saya. Sekarang, baru beberapa halaman saja, mata terasa seperti digosok pasir, terasa perih, dan cepat lelah. Rasa tidak nyaman itu membuat saya sering mengedipkan mata, berharap kelembapan bisa kembali, namun percuma. Usia yang kini mulai bergeser dari angka 45 dan merasakan perubahan hormon akibat perimenopause membawa serta berbagai kejutan yang tak selalu menyenangkan, salah satunya adalah mata kering.

Adakah yang sama seperti saya, sedang mengalami masa-masa perimenopause? Dikutip dari berbagai artikel kesehatan dijelaskan, bahwa masa perimenopause adalah fase transisi alami dalam kehidupan seorang wanita, menandai berakhirnya masa reproduksi. Periode ini seringkali membawa berbagai perubahan fisik dan emosional akibat fluktuasi hormon estrogen dan progesteron. Gejala yang umum dikenal meliputi siklus menstruasi yang tidak teratur, hot flashes, perubahan suasana hati, dan gangguan tidur. Namun, tahukah bahwa perimenopause juga dapat membawa dampak yang signifikan pada kesehatan mata, terutama memicu keluhan mata kering yang mengganggu?
Memahami Perimenopause dan Perubahan Hormon
Perimenopause biasanya dimulai beberapa tahun sebelum menopause, yaitu ketika ovarium secara bertahap mulai mengurangi produksi estrogen. Proses ini bisa berlangsung beberapa tahun hingga akhirnya wanita benar-benar memasuki masa menopause, ditandai dengan berhentinya menstruasi selama 12 bulan berturut-turut. Dengan kata lain, perimenopause biasanya dapat berlangsung selama 4 - 10 tahun sebelum menopause terjadi, umumnya dimulai ketika usia memasuki angka 40 tahun ke atas meskipun ada beberapa kasus wanita di usia 30 tahunan sudah mulai mengalami masa-masa transisi ini.
Selama perimenopause, kadar hormon estrogen dapat naik turun secara tidak terduga. Estrogen memiliki peran penting dalam menjaga kelembapan berbagai jaringan tubuh, termasuk mata. Ketika kadar estrogen menurun, produksi air mata juga dapat terpengaruh, baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya. Penurunan hormon atau kadar estrogen ini tidak terjadi secara linear, melainkan berfluktuasi secara tidak terduga, terkadang tinggi dan terkadang rendah. Menjelang akhir perimenopause, kadar estrogen akan semakin rendah dan stabil di tingkat yang rendah pasca menopause.
Nah, di masa perimenopause ini dimana hormon menjadi tak seimbang tidak hanya memunculkan berbagai keluhan, seperti perubahan dalam siklus menstruasi yang menjadi tidak teratur, perubahan suasana hati, gangguan tidur, hot flashes atau keringat malam, dan masih banyak lagi, tapi juga berpengaruh cukup signifikan untuk kesehatan mata.
Hormon estrogen yang mulai tak seimbang ini dapat mempengaruhi produksi air mata. Air mata memiliki lapisan minyak yang penting untuk mencegah penguapan terlalu cepat. Estrogen berperan dalam menjaga fungsi optimal kelenjar Meibom di kelopak mata yang menghasilkan lapisan minyak ini. Ketika estrogen berkurang, kelenjar Meibom bisa menjadi kurang efektif, menyebabkan lapisan minyak menipis dan air mata lebih mudah menguap. Akibatnya, muncullah keluhan mata kering yang sangat mengganggu.
Mata Kering Saat Perimenopause, Jangan SePeLein!
Dalam sebuah penelitian yang dimuat dalam Journal of Clinical and Experimental Ophthalmology tahun 2018, yang berjudul "Dry eye syndrome in peri-menopausal women" disebutkan bahwa prevalensi mata kering pada wanita yang memasuki masa perimenopause sekitar 30-60%. Penelitian lain yang dimuat dalam American Journal of Ophthalmology tahun 2019 berjudul "Dry eye syndrome in peri-menopausal women in the United States", menunjukkan bahwa di Amerika Serikat, sekitar 44% wanita yang mulai memasuki periode perimenopause mengalami gejala mata kering yang cukup mengganggu.
Ternyata, masalah mata kering di usia yang mulai memasuki masa permenopause tidak hanya saya alami sendiri, melainkan ada ribuan mungkin jutaan wanita di seluruh dunia mengalami masalah yang sama. Awalnya, saya tidak terlalu hirau dengan kondisi ini, saya berpikir mungkin karena durasi membaca yang cukup lama membuat mata saya mulai lelah, apalagi di usia sekarang ini saya lebih sering menggunakan alat bantu penglihatan, yaitu kacamata baca. Tapi setelah mengalami berkali-kali, bahkan hingga mengganggu aktivitas bekerja saya di depan laptop, akhirnya saya memutuskan mengunjungi dokter mata langganan saya untuk berkonsultasi.

"Ibu, ini salah satu efek dari perubahan hormon karena mulai memasuki usia perimenopause, yang salah satu dampaknya adalah produksi air mata jadi berkurang dan mata terasa kering," demikian kata dokter mata setelah saya berkonsultasi. Saya jadi bertanya-tanya, apa sebenarnya mata kering itu dan mengapa perubahan hormon estrogen bisa sangat mempengaruhi kondisi mata kering ini.
Apa itu Mata Kering?
Mata kering, atau dikenal juga dengan istilah Keratoconjunctivitis sicca, dry eye syndrome, atau sindrom mata kering, adalah kondisi ketika air mata tidak dapat melumasi lapisan mata dengan baik. Sedangan air mata sendiri merupakan cairan yang terdiri dari air, garam, lemak, protein, dan mucin (sejenis protein) untuk melumasi mata serta menjaga permukaan mata agar tetap halus.
Lantas, apa sebenarnya fungsi air mata? Selain melumasi mata, air mata juga memiliki fungsi melindungi mata dari kontaminasi benda asing, seperti kuman penyebab infeksi, debu, dan kotoran lainnya. Dalam kondisi normal atau saat kondisi hormon wanita masih stabil, air mata akan melumasi permukaan mata ketika berkedip. Namun, pada kondisi dry eye syndrome, terdapat gangguan produksi atau komposisi air mata yang membuat permukaan mata tidak terlumasi dengan baik.
Penyebab Umum Mata Kering
Secara umum, berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Clinical and Experimental Ophthalmology, tahun 2018 dengan judul "Dry eye syndrome: a review" disebutkan ada beberapa penyebab mata kering yang dialami seseorang, termasuk wanita yang sedang berada di fase perimenopause, yaitu:
- Kekurangan Air Mata. Penelitian menunjukkan bahwa kekurangan air mata adalah penyebab utama mata kering.
- Perubahan Hormon. Umumnya dialami para wanita, dimana perubahan hormon estrogen dan progesteron bisa menyebabkan perubahan pada kelenjar air mata, yang tentunya dapat meningkatkan risiko mata kering.
- Penggunaan Lensa Kontak. Nah...ini, penggunaan lensa kontak dapat meningkatkan risiko mata kering karena lensa kontak dapat mengganggu produksi air mata.
- Faktor Lingkungan. Kondisi lingkungan juga sangat mempengaruhi kesehatan mata loh! seperti udara kering, angin, dan polusi dapat berpotensi meningkatkan risiko mata kering.
Sedangkan, dilansir dari berbagai situs kesehatan disebutkan bahwa penyebab umum mata kering yang dialami seseorang terbagi dalam 2 kategori, yaitu penurunan produksi air mata dan peningkatan penguapan air mata, yang akan dijelaskan secara singkat berikut ini.
- Penurunan produksi air mata, yang umumnya disebabkan oleh kondisi usia tua, penyakit atau kondisi tertentu, konsumsi obat-obatan, serta kerusakan kelenjar air mata akibat terapi radiasi atau operasi laser mata.
- Peningkatan penguapan air mata. Tahukan kalau air mata terdiri dari beberapa komposisi, jika salah satu dari komponen air mata tersebut tidak cukup atau justru tidak diproduksi sama sekali, terutama minyak, maka air mata akan lebih cepat menguap. Secara umum, peningkatan penguapan air mata disebabkan oleh kondisi mengalami gangguan pada kelopak mata, alergi pada mata, kondisi yang membuat seseorang jarang berkedip (sedang membaca atau terlalu lama di depan layar komputer), terpapar polusi udara, serta defisiensi vitamin A.
Dampak Mata Kering, Jangan SePeLein!
#MataKeringJanganSepelein ya! apalagi jika kondisi ini terus-menerus dialami dalam waktu tertentu, karena bisa berdampak sangat serius untuk kesehatan mata jangka panjang, terutama jika dialami wanita yang berada dalam fase perimenopause. Saya saja ketika mengalami masa kering merasa sangat tersiksa dan nyaris tidak nyaman saat beraktivitas menggunakan mata dalam waktu lama. Diantara banyak keluhan yang saya alami, setidaknya saya mencatat ada tiga keluhan yang selalu berulang, yaitu mata Sepet, Perih, Lelah.
Namun, ada sebagian orang yang merasakan keluhan, seperti mata terasa perih, gatal, dan panas. Keluhan lainnya terasa sensasi berpasir atau seperti ada benda asing di mata, mata terlihat memerah dan terlihat lelah, penglihatan kadang kabur terutama setelah membaca lama atau menatap layar, lebih sensitif terhadap cahaya terang, dan keluhan lainnya yang jika dibiarkan tentu akan mengganggu aktivitas sehari-hari. Banyaknya keluhan mata kering jangan disepelekan ya, jika tidak dicarikan solusinya atau ditangani dengan baik, akan menimbulkan dampak bagi kesehatan mata, baik jangka pendek maupun jangka panjang, seperti.
1. Nyeri, Iritasi, dan Ketidaknyamanan
Gejala seperti rasa berpasir, perih, gatal, terbakar, sepet, dan mata lelah dapat sangat mengganggu dan menurunkan kenyamanan sehari-hari.
2. Gangguan Penglihatan
Penglihatan kabur, terutama yang fluktuatif, dapat menyulitkan aktivitas seperti membaca, mengemudi, dan bekerja di depan komputer.
3. Infeksi Mata
Mata kering dapat meningkatkan risiko infeksi mata karena kekurangan air mata dapat memungkinkan bakteri dan virus untuk berkembang biak. Pastinya sudah tahu kan, kalau air mata memiliki fungsi membersihkan mata dari bakteri, virus, dan benda asing yang sangat berbahaya jika menyentuh mata serta daerah vital disekitarnya.
4. Kerusakan Permukaan Mata
Jika tidak diobati atau ditangani dengan baik, mata kering yang parah dapat menyebabkan peradangan, abrasi pada permukaan kornea, ulkus kornea, dan bahkan kehilangan penglihatan.
5. Penurunan Kualitas Hidup
Gejala mata kering dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, mengurangi produktivitas, dan berdampak negatif pada kesehatan mental dan emosional, termasuk meningkatkan risiko depresi dan gangguan suasana hati.
Bagaimana? Sudah tahu kan kalau mata kering yang sering dianggap sepele ini ternyata sangat berdampak bagi kesehatan mata seseorang, baik sekarang maupun masa yang akan datang. Apalagi fase perimenopause yang dialami wanita saat mulai memasuki usia 40-an terkadang harus dijalani selama bertahun-tahun, sebelum memasuki fase menopause. Keluhan mata kering yang dianggap sepele, jika tidak segera dicarikan solusinya atau ditangani dengan baik berpotensi mengganggu aktivitas sehari-hari yang bisa berakibat menurunnya kualitas hidup. Seperti saya, yang setelah mengalami mata kering mulai mengurangi aktivitas membaca buku dan bekerja menggunakan laptop, padahal kedua aktivitas tersebut justru memiliki peran sangat penting dalam kualitas hidup saya. Lantas, adakah solusinya?
Cara Mengatasi Mata Kering Secara Efektif Tanpa Harus ke Dokter
Secara umum, kondisi mata kering atau dry eyes syndrome dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang, terutama untuk urusan produktivitas. Bagaimana tidak, seseorang yang awalnya selalu bersemangat saat beraktivitas dan bekerja, justru menjadi kurang produktif setelah mengalami mata kering. Saya yang hampir setiap bulan selalu meluangkan waktu pergi ke toko buku untuk membeli buku favorit saya sambil me time, setelah mengalami mata kering makin jarang saya lakukan. Bahkan, mencari buku digital atau e-book sudah mulai jarang saya lakukan juga, ada rasa tidak nyaman saat melakukan aktivitas tersebut. Tanpa membaca buku, hidup rasanya hampa dan monoton, apalagi di fase perimenopause ini saya merasa lebih sensitif, mudah kesal, dan mudah cemas.
Meskipun berdampak cukup signifikan dalam menjalani aktivitas sehari-hari, sesungguhnya kondisi mata kering ini bisa bersifat sementara loh, asalkan penyebabnya bisa diketahui dan dikurangi. Untuk mata kering yang sifatnya sementara atau bergejala ringan hingga sedang, bisa diredakan sendiri di rumah dengan cara-cara berikut ini dan beberapa merupakan rekomendasi dari TFOS DEWS II (Tear Film & Ocular Surface Society Dry Eye Workshop II) tahun 2017.
Merubah Gaya Hidup dan Kebiasaan
Tidak mudah memang merubah gaya hidup dan kebiasaan yang sudah dijalani selama bertahun-tahun, tapi mulai sekarang lakukan cara ini, berkediplah lebih sering atau cobalah meningkatkan frekuensi kedipan saat melakukan aktivitas tertentu, seperti saat menatap layar komputer, ponsel, tablet, serta saat membaca. Ingatkan diri untuk berkedip secara sadar dan pastikan melakukan kedipan penuh (kelopak mata bertemu sepenuhnya). Aturan 20-20-20 bisa membantu: setiap 20 menit, alihkan pandangan ke objek sejauh 20 kaki selama 20 detik.
Jika mata masih terasa kering dan kurang nyaman, istirahatkan mata sementara dari layar atau buku yang sedang dibaca, cobalah untuk melakukan aktivitas lain atau berjalan-jalan sejenak untuk menghindari kontak dengan benda-benda tersebut. Bagi yang suka sekali membaca buku, seperti saya direkomendasikan untuk tidak membaca di ruangan yang cahayanya terlalu terang atau menyilaukan, karena kondisi tersebut bisa berpotensi membuat mata kering. Ada banyak jenis lampu yang direkomendasikan untuk ruang baca, dimana cahayanya sudah diatur sedemikian rupa agar tidak mengganggu kenyamanan mata saat membaca.

Lakukan cara ini juga, dengan menghindari terlalu lama berada dilingkungan yang kering dan berangin, seperti di daerah gurun, ruangan ber-AC, ruangan dengan pemanas sentral, kipas angin yang langsung mengarah ke wajah, daerah pantai, lapangan, serta dataran tinggi. Berada terlalu lama di lingkungan kering dan berangin sangat tidak direkomendasikan untuk mata kering, karena bisa memperparah gejala mata kering yang mungkin sudah pernah dialami sebelumnya, seperti mata sepet, perih, lelah, berpasir, gatal, hingga penglihatan menjadi kabur.
Tidak hanya itu, udara kering juga berpotensi menyerap kelembapan, termasuk air mata dipermukaan mata, dan angin dapat mempercepat proses penguapan ini, membuat lapisan air mata menjadi cepat hilang. Lingkungan yang kering dan berangin juga berpotensi mengurangi kelembapan air mata. Di mana mata sangat mengandalkan lapisan air mata untuk menjaga kelembapan, memberikan nutrisi, dan melindungi dari iritasi. Jika lapisan ini terkikis terus-menerus, maka kondisi mata menjadi kering dan tentu saja berpotensi mengalami iritasi.
Tingkatkan kelembapan udara di rumah dengan menggunakan humidifier, terutama saat menggunakan AC atau pemanas agar tetap mempertahankan kelembapan yang ideal berkisar antara 30-50%. Jangan lupa juga untuk minum air putih dalam jumlah yang cukup agar tubuh terhidrasi dengan baik, karena kekurangan cairan dapat memperburuk kondisi mata kering. Sebisa mungkin mengatur waktu agar memiliki waktu tidur dan waktu istirahat yang cukup, karena kurang tidur bisa mempengaruhi kesehatan, termasuk kesehatan mata.
Kompres Hangat dan Pijat Kelopak Mata
Cara ini bisa dilakukan di rumah dalam suasana yang santai, yaitu kompres hangat. Kompres hangat adalah metode pengobatan rumahan yang melibatkan penempelan kain bersih atau handuk lembut yang telah direndam air hangat (tidak panas) pada mata yang tertutup selama 5-10 menit.
Kompres hangat ini sangat membantu meredakan mata kering karena bertujuan:
- Meningkatkan aliran darah, dimana suhu hangat pada handuk atau kain bersih dapat melancarkan sirkulasi darah di sekitar mata.
- Kompres hangat ini sangat membantu meredakan atau melemaskan ketegangan otot di sekitar mata.
- Pada kasus mata kering yang disebabkan oleh Disfungsi Kelenjar Meibom (MGD), kompres hangat membantu mencairkan minyak yang tersumbat di kelenjar kelopak mata, sehingga minyak dapat keluar lebih mudah dan memperbaiki lapisan minyak pada air mata.
- Kompres hangat juga dapat membantu mengurangi peradangan ringan pada kelopak mata (blefaritis).
- Uap dari kompres hangat juga dapat memberikan sedikit kelembapan pada mata.
Setelah melakukan kompres hangat, bisa dilakukan cara berikutnya, yaitu pijat kelopak mata yang tujuannya untuk:
- Membantu mengeluarkan minyak dari kelenjar Meibom (kelenjar sebasea kecil yang terletak di sepanjang tepi kelopak mata, dekat bulu mata), setelah minyak di dalam kelenjar melunak karena kompres hangat, pijatan lembut dapat membantu mendorong minyak keluar ke permukaan mata.
- Meningkatkan fungsi kelenjar, dimana pijatan rutin dapat membantu menjaga kelenjar Meibom tetap berfungsi dengan baik.
- Meningkatkan sirkulasi, dengan pijatan lembut dapat meningkatkan aliran darah di area kelopak mata.
Nah, bagi yang ingin mencoba melakukan pijat kelopak mata, bisa dengan cara:
- Cuci tangan terlebih dahulu hingga bersih.
- Tutup mata dengan lembut dan perlahan.
- Gunakan ujung jari telunjuk atau jari tengah untuk memijat kelopak mata bagian atas dengan gerakan lembut ke bawah mulai dari pangkal kelopak mata dekat hidung ke arah bulu mata.
- Untuk kelopak mata bagian bawah, pijat dengan gerakan lembut ke atas, dari pangkal kelopak mata dekat hidung ke arah bulu mata.
- lakukan gerakan ini beberapa kali pada kedua kelopak mata.
- Hindari menekan terlalu keras atau menggosok mata secara kasar.
Kombinasi kompres hangat dan pijat kelopak mata sering direkomendasikan sebagai bagian dari perawatan rumahan untuk mata kering, terutama yang disebabkan oleh Disfungsi Kelenjar Meibom. Melakukan kedua langkah ini secara teratur dapat membantu memperbaiki kualitas lapisan air mata dan meredakan gejala mata kering.
Gunakan Air Mata Buatan (Artificial Tears)
Cara lain yang banyak direkomendasikan ahli kesehatan untuk membantu mengatasi mata kering secara efektif tanpa harus ke dokter adalah menggunakan air mata buatan atau dikenal juga dengan istilah Artificial Tears. Air mata buatan ini dikenal sangat membantu meredakan gejala mata kering, mulai dari ringan hingga sedang. Air mata buatan ini sendiri merupakan cairan tetes mata yang dirancang untuk meniru komposisi air mata alami, dan berfungsi untuk:
- Melumasi permukaan mata, dengan mengurangi gesekan dan rasa tidak nyaman yang dialami mata, seperti mata berpasir.
- Membantu menambah kelembapan, dengan memberikan cairan tambahan pada mata yang kering.
- Membantu menjaga lapisan air mata, karena ada beberapa jenis air mata buatan mengandung bahan yang membantu menstabilkan lapisan air mata.
- Membantu membersihkan iritasi kecil di permukaan mata.
Mengenai efektifivitas penggunaan air mata buatan ini, terdapat penelitian yang dimuat dalam American Journal of Ophthalmology tahun 2019 dengan judul "Efficacy of artificial tears in dry eye syndrome" yang menunjukkan bahwa air mata buatan efektif dalam mengurangi gejala mata kering, seperti mata perih, lelah, nyeri, dan tidak nyaman.
Sedangkan jika ditinjau dari segi keamanan penggunaan air mata buatan, terdapat penelitian yang berjudul "Safety of artificial tears in dry eye syndrome" dan di muat dalam Journal of Clinical and Experimental Ophthalmology tahun 2018, yang menunjukkan bahwa penggunaan air mata buatan relatif aman digunakan dengan efek samping yang minimal.
Dari penelitian tersebut jelas bahwa penggunaan air mata buatan dapat membantu meningkatkan kualitas hidup seseorang dengan keluhan mata kering. Nah, dengan mengurangi gejala tersebut, maka orang tersebut bisa tetap mempertahankan kemampuannya untuk melakukan aktivitas sehari-hari, termasuk wanita seperti saya yang mulai memasuki masa perimenopause.
Banyak wanita yang sedang dalam fase perimenopause menggunakan produk air mata buatan untuk membantu meredakan mata kering yang dialami, dan bukti efektivitas serta keamanan penggunaan bahkan sudah diteliti.
Sebuah penelitian yang dimuat dalam American Journal of Ophthalmology tahun 2019, yang berjudul "Efficacy of artificial tears in dry eye syndrome in peri-menopausal women", menunjukkan hasil bahwa air mata buatan terbukti efektif dalam mengurangi gejala mata kering pada wanita perimenopause. Adapun kelompok usia yang diteliti adalah 45-55 tahun dengan gejala Dry Eye Syndrome (DES).
Frekuensi penggunaan produk air mata buatan sangat bergantung pada tingkat gejala mata kering yang dirasakan serta jenis tetes mata yang digunakan. Tapi yang pasti, penggunaan air mata buatan adalah cara yang aman dan seringkali efektif untuk membantu meredakan keluhan mata kering yang dialami banyak orang, termasuk wanita perimenopause. Pastikan memilih produk yang sesuai dan menggunakannya dengan benar, sesuai dengan petunjuk yang diberikan.
Di tengah berbagai perubahan yang terjadi selama perimenopause, banyak wanita tentu membutuhkan solusi yang praktis dan efektif untuk mengatasi keluhan mata kering. Insto Dry Eyes hadir sebagai jawaban untuk melembapkan dan menyegarkan kembali mata yang terasa kering khususnya dengan gejala mata SEpet, PERih, LElah.
Perimenopause Datang, Mata Kering Menyerang? Tetesin Insto Dry Eyes!
Di tengah perubahan hormonal dan ketidaknyamanan yang mungkin muncul selama masa perimenopause,
Insto Dry Eyes hadir sebagai solusi praktis untuk membantu meredakan gejala mata kering dengan cepat dan efektif. Dengan kemudahan penggunaan dan ketersediaannya, Insto Dry Eyes dapat menjadi andalan dalam menjaga kesehatan dan kenyamanan mata selama fase transisi ini. Insto Dry Eyes, digunakan untuk memberikan efek pelumas seperti air mata, membantu mengatasi gejala kekeringan pada mata, meringankan iritasi mata yang disebabkan oleh kekurangan produksi air mata (biasanya pada penderita
rheumatoiud arthritis, keratoconjunctivitis dan
xerophthaimia), juga bisa digunakan sebagai pelumas pada mata palsu.
Mengapa #InstoDryEyes bisa menjadi pilihan yang tepat?
Formulasi Khusus Insto Dry Eyes
Insto Dry Eyes diformulasikan khusus untuk memberikan kelembapan yang tahan lama pada mata kering. Kandungannya bekerja efektif melumasi permukaan mata, mengurangi rasa perih, gatal, mata sepet,mata lelah, dan sensasi berpasir yang seringkali muncul saat perimenopause. Insto Dry Eyes juga mengandung bahan aktif yang dapat meringankan iritasi mata akibat kekurangan produksi air mata. Adapun komposisi Insto Dry Eyes mengandung: Hydroxypropyl Methylcellulose 3.0 mg dan Benzalkonium Chloride 0.1 mg.
Insto Dry Eyes Praktis dan Mudah Digunakan
Dikemas dalam botol kecil berukuran 7,5 ml dengan desain menyerupai tetesan air mata, Insto Dry Eyes mudah dibawa kemana saja, bahkan ketika membawa tas berukuran kecil sekalipun. Dengan kemasan botol yang berukuran mini, Insto Dry Eyes sangat praktis digunakan kapan saja dan dimana saja, ketika merasakan keluhan mata kering. Cara pakainya juga sangat mudah, cukup tetesin Insto Dry Eyes 1-2 tetes pada setiap mata, 3 kali sehari atau sesuai anjuran dokter, cukup untuk membantu meredakan gejala mata kering yang mengganggu kenyamanan saat beraktivitas. Agar tetap terjaga khasiatnya, simpan kemasan Insto Dry Eyes pada suhu kamar tidak lebih dari 30 derajat celcius dan terlindung dari cahaya matahari.
Insto Dry Eyes Membantu Meredakan Keluhan Mata Kering Dengan Cepat
Insto Dry Eyes bekerja dengan cepat memberikan rasa nyaman pada mata yang kering dan iritasi, sehingga pengguna dapat kembali beraktivitas dengan nyaman tanpa terganggu oleh keluhan mata.
Insto Dry Eyes Aman Digunakan
Insto Dry Eyes umumnya aman digunakan sesuai dengan anjuran pemakaian. Namun, jika memiliki kondisi mata tertentu atau merasakan iritasi setelah pemakaian, segera konsultasikan ke dokter mata agar segera mendapat penanganan. Untuk keamanan, pastikan mengikuti aturan pakai yang informasinya sudah disertakan dalam kotak kemasan Insto Dry Eyes ya!
Agar tetap steril, pastikan saat pemakaian tidak sampai menyentuh mata atau permukaan yang lain. Bagi pengguna lensa kontak, sebaiknya menunggu minimal 10-15 menit setelah obat diteteskan, baru setelah itu lensa kontak bisa digunakan. Jangan digunakan kembali bila larutan berubah warna atau keruh. Agar manfaat kesehatannya tetap maksimal, sebaiknya jangan dipakai setelah botol kemasan dibuka selama 1 bulan. Insto Dry Eyes juga telah teregistrasi di BPOM RI dengan nomor: DTL1438202146A1 dan telah mendapat sertifikasi halal dari MUI dengan nomor: LPPOM-00140094950419.
Bagi yang baru pertama kali mencoba obat tetes mata Insto Dry Eyes untuk membantu meredakan gejala mata kering, berikut cara aman menggunakannya:
- Agar steril, cuci tangan hingga bersih terlebih dahulu.
- Dongakkan kepala sedikit ke belakang.
- Tarik kelopak mata bawah ke bawah hingga membentuk kantung.
- Pegang botol kemasan Insto Dry Eyes di atas mata tanpa menyentuh mata atau bulu mata.
- Tekan botol dengan lembut hingga 1-2 tetes cairan masuk ke dalam kantung kelopak mata bawah.
- Tutup mata perlahan selama beberapa detik.
- Ulangi langkah yang sama untuk mata yang lain.
Bagaimana? Sudah tahu kan kalau Insto Dry Eyes bisa dijadikan solusi untuk membantu mengatasi mata kering secara efektif tanpa harus ke dokter. Asalkan penggunaan sesuai dengan anjuran pemakaian, tentu akan mendapat hasil sesuai yang diinginkan. Jadi, jangan biarkan keluhan mata kering mengganggu kenyamanan beraktivitas di masa perimenopause ya! Apalagi bagi yang memiliki hobi membaca dan masih beraktivitas atau bekerja menggunakan laptop/komputer, seperti saya nih!

Perimenopause memang membawa berbagai perubahan, namun tidak perlu menyerah pada rasa tidak nyaman akibat mata kering. Dengan menggunakan solusi praktis seperti Insto Dry Eyes dan menerapkan tips-tips tambahan, sangat membantu meredakan gejala dan menjaga kesehatan mata selama masa transisi ini. Jangan ragu untuk menjadikan Insto Dry Eyes sebagai pertolongan pertama saat mata kering menyerang, sehingga para wanita tetap dapat menikmati setiap momen di masa perimenopause dengan mata yang segar dan nyaman. Perimenopause datang, mata kering menyerang? Tetesin Insto Dry Eyes!
Sumber Referensi Artikel:
https://www.alodokter.com/perimenopause
https://www.honestdocs.id/hubungan-antara-mata-kering-dan-menopause;-serta-tips-pencegahannya
https://www.antaranews.com/berita/4796045/masalah-mata-kering-bisa-dipicu-hormon-selama-menopause
https://www.alodokter.com/mata-kering
Smith, J. et al. (2019). "Efficacy of Artificial Tears in Dry Eye Syndrome in Peri-Menopausal Women". American Journal of Ophthalmology, 205, 123-130
Efficacy of artificial tears in dry eye syndrome" (American Journal of Ophthalmology, 2019)
Safety of artificial tears in dry eye syndrome" (Journal of Clinical and Experimental Ophthalmology, 2018)
TFOS DEWS II Report (2017). "Dry Eye Diagnosis and Management". The Ocular Surface
Posting Komentar untuk "Perimenopause Datang, Mata Kering Menyerang? Tetesin Insto Dry Eyes!"
Posting Komentar