Blackmores Indonesia telah berhasil mengajak masyarakat mengumpulkan 3.783 botol plastik bekas vitamin yang nantinya akan dikelola atau didaur ulang sehingga tidak menambah angka sampah plastik yang mengotori laut khususnya laut Indonesia, melalui Program Blackmores Peduli "Tukar Botol." Tentu saja hal ini sejalan dengan target pemerintah yang terus berupaya mengurangi sampah plastik di laut hingga 70% pada tahun 2025. Dukungan yang diberikan PT. Kalbe Blackmores Nutrition (Blackmores Indonesia) dengan produk unggulannya, Blackmores Odourless Fish Oil ini merupakan komitmen untuk mewujudkan kepedulian terhadap kebersihan lingkungan, khususnya ekosistem laut.
Lagi-lagi sampah plastik, dan harus diakui sampah plastik termasuk botol plastik masih menjadi isu penting sekaligus tantangan tidak hanya bagi pemerintah tapi juga seluruh masyarakat Indonesia. Hal ini bukan tanpa alasan mengingat sampah plastik yang mencemari laut bisa berdampak luas tidak hanya bagi kelangsungan ekosistem laut tapi juga kesehatan manusia. Tahukah, bahwa dari 10 juta metrik ton sampah yang terhanyut ke laut, sekitar 10 persen berasal dari daratan. Bayangkan dengan jutaan ton sampah plastik yang mencemari laut, ada berapa banyak kerugian yang harus ditanggung tidak hanya oleh ekosistem laut tapi juga manusia yang sesungguhnya adalah penghasil sampah tersebut.
Dampak Sampah Plastik Terhadap Ekosistem Laut dan Kesehatan Manusia
Dilansir dari situs Indonesiabaik.id, Indonesia menjadi negara peringkat kedua sebagai penyumbang sampah plastik ke lautan di dunia. Fakta ini merupakan hasil riset yang dikeluarkan Grup Penelitian Jambeck dalam jurnal yang berjudul Plastic Waste Inputs From Land Into The Ocean. Untuk itu, diperlukan kesadaran masyarakat agar bisa mengurangi penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari, mengingat sampah plastik merupakan faktor utama penyebab kerusakan ekosistem di laut.
Mengapa sampah plastik sedemikian berbahaya bagi kelestarian ekosistem laut dan juga kesehatan manusia? Hal ini tentu tidak terlepas dari bahan untuk membuat produk plastik tersebut. Dilansir dari situs sampahlaut.id, plastik merupakan material bendawi yang berbahan polimer sintetis yang dibuat melalui proses polimerisasi. Penggunaan plastik terus berkembang di masyarakat sejak tahun 1950, ketika plastik mulai diproduksi secara besar-besaran untuk berbagai keperluan rumah tangga dan menunjang aktivitas masyarakat sehari-hari.
Tidak heran jika jumlahnya semakin banyak dan tentu saja berakibat pada makin banyaknya sampah plastik terhampar dimana-mana, termasuk di laut. Sebagai informasi, sampah plastik ini membutuhkan waktu 60 - 70 tahun untuk terdegradasi sehingga mampu menyebabkan kerusakan ekosistem yang sangat serius, terutama di laut. Dampak serius ini dalam jangka panjang tidak hanya merusak ekosistem laut lho, karena pada gilirannya manusia juga akan merasakan bagaimana dampak serius jika sampah plastik tidak segera ditanggulangi. Bagaimana sampah plastik dapat mengancam ekosistem laut hingga berujung pada masalah kesehatan yang dialami manusia, berikut uraiannya.
1. Sampah Plastik Dapat Merusak Terumbu Karang
Pastinya sebagian besar masyarakat sudah pernah mendengar betapa pentingnya peran terumbu karang bagi keberlangsungan ekosistem laut. Terumbuh karang memang memiliki peran besar karena menyediakan habitat yang sangat penting bagi kehidupan banyak spesies laut. Bahkan tidak hanya itu, terumbu karang juga berperan menyesuaikan kadar karbon dan nitrogen dalam air serta menghasilkan nutrisi penting untuk rantai makanan di laut.
Keberlangsungan peran penting terumbu karang ini makin mengkhawatirkan setelah makin banyaknya sampah plastik di laut. Di mana dengan banyaknya sampah plastik di laut, jumlah patogen diperairan juga meningkat dengan cepat. Beberapa penelitian bahkan menyebutkan sebanyak 89 persen terumbu karang yang bersentuhan dengan sampah plastik cenderung terjangkit penyakit. Sehingga fakta yang menunjukkan sebanyak 60 persen dari keberadaan terumbu karang mengalami kerusakan. Kerusakan ini tentu berdampak besar pada ekosistem laut.
2. Sampah Plastik Dapat Merusak Keseimbangan Nutrien Di Laut
Keberadaan mikroplastik atau serpihan plastik yang berukuran lebih kecil dari 5mm membuat nutrien di laut menjadi tidak seimbang. Tidak hanya itu, mikroplastik adalah ancaman yang besar untuk penyaring sekaligus pengumpan, seperti ikan paus dan Manta Ray. Sungguh sangat menyedihkan, mengingat kedua jenis ikan tersebut mempunyai peranan besar pada setiap pergerakannya di laut. Setiap hari, jenis ikan tersebut menyerap air dalam jumlah besar untuk kemudian disaring dan nutriennya disebarkan pada ribuan spesies bawah laut.
3. Sampah Plastik Dapat Membahayakan Keselamatan Hewan Bawah Laut
Saat ini, diperkirakan 3 dari 7 spesies penyu terancam punah. Mengapa? Karena penyu merupakan salah satu fauna di lautan yang kerap salah mengira sampah plastik adalah makanannya. Penyu yang seharusnya makan ubur-ubur, justru memakan sampah plastik di laut. Bayangkan, betapa berbahaya jika sampah plastik masuk dalam sistem metabolisme tubuh penyu. Tidak hanya pentu, ternyata masih ada 267 spesies fauna di seluruh dunia turut terkena bahaya sampah plastik, yang tentunya dapat membahayakan keberlangsungan ekosistem laut.
4. Sampah Plastik Dapat mengurangi Populasi Fitoplankton
Siapa nih yang suka nonton SpongeBob SquarePants? Pastinya sudah tidak asing lagi dengan tokoh plankton, makhluk kecil yang berperan sebagai antagonis. Di laut terdapat beberapa jenis plankton yang memiliki peran besar untuk keberlangsungan kehidupan bawah laut, salah satunya adalah fitoplankton. Sama seperti tumbuhan yang ada didaratan, tumbuhan yang hidup di air pun membantu produksi oksigen di lautan, Salah satunya adalah fitoplankron yang menghasilkan oksigen melalui proses fotosintesis. Bayangkan jika sampah plastik di laut makin banyak, maka bisa menyebabkan populasi fitoplankton makin berkurang.
5. Sampah Plastik Berbahaya Bagi Kesehatan Manusia
Banyak yang sudah mengetahui kalau sampah plastik sulit sekali untuk terurai, melainkan hanya bisa berubah menjadi serpihan yang lebih kecil. Bagaimana hubungan sampah plastik dengan kesehatan manusia? Untuk diketahui, sampah plastik berbahaya bagi kesehatan manusia melalui rantai makanan. Ketika hewan-hewan di laut memakan sampah plastik, kesehatan manusia pun turut terancam lantaran manusia juga mengonsumsi makanan yang berasal dari laut, seperti ikan dan makanan laut lainnya.
Bahkan, dilansir dari situs idntimes.com, sebuah studi kasus yang dikembangkan oleh mahasiswa Montana State University tahun 2012 menyebutkan bahwa dalam plastik terdapat kandungan timbal, kadmium, dan merkuri yang sangat beracun. Nah, paparan zat-zat yang sangat berbahaya ini seringkali menimbulkan beragam masalah kesehatan bagi manusia, seperti kanker, terganggunya sistem kekebalan tubuh, gangguan hormon, dan lainnya.
Dari uraian tersebut nampak jelas jika sampah plastik di mana pun keberadaannya sangatlah berbahaya, tidak hanya bagi lingkungan tapi juga manusia, hewan, dan tumbuhannya lainnya. Apalagi tumbuhan, hewan, dan manusia terlibat dalam suatu rantai makanan. Lantas, bagaimana cara untuk mengurangi sampah plastik, terutama di laut Indonesia agar tidak berdampak semakin luas terhadap ekosistem laut dan kesehatan manusia? Ada beberapa cara yang bisa dilakukan, salah satunya dengan membantu agar sampah plastik bisa di daur ulang kembali, seperti Program Blackmores Peduli "Tukar Botol" yang digagas oleh Blackmores Indonesia.
Program Blackmores Peduli Tukar Botol, Jaga Laut Indonesia Bersih Dari Sampah Plastik
Program Blackmores Peduli "Tukar Botol" yang digagas Blackmores Indonesia ini telah berhasil mengajak masyarakat Indonesia mengumpulkan 3.783 botol plastik bekas vitamin, di mana salah satu produk unggulannya adalah Blackmores Odourless Fish Oil, yang nantinya akan dikelola atau di daur ulang agar tidak menambah banyak angka sampah plastik yang mencemari laut Indonesia. Jika diolah dengan baik, sampah plastik daur ulang dapat menghasilkan keuntungan sebesar Rp 16.379.472 perbulan, hanya dari produksi 48 ton sampah plastik.
Agar program ini bisa berjalan dengan baik dan berkelanjutan, dibutuhkan kolaborasi serta komitmen dari semua pihak agar masalah sampah plastik terutama di laut Indonesia bisa diatasi dengan baik, salah satunya melalui program pengumpulan botol plastik bekas vitamin yang berhasil digagas oleh Blackmores Indonesia untuk dikelola atau didaur ulang kembali.
Country Head Kalbe Blackmores Nutrition, Dickson Susanto mengatakan, “Blackmores percaya bahwa menjaga kelestarian dan kesehatan lingkungan laut merupakan hal yang penting untuk dilakukan bersama demi terciptanya ekosistem laut yang bersih sebagai awal dari kesehatan. Untuk itu, sejalan dengan target pemerintah dalam menurunkan sampah plastik di laut hingga 70% pada tahun 2025, Blackmores Indonesia telah menjalankan program Blackmores Peduli ‘Tukar Botol’ yang merupakan langkah bersama untuk mempermudah masyarakat mengelola sampah botol plastik untuk kualitas lingkungan dan kehidupan Indonesia yang lebih baik.”
Secara global, selama lebih dari 90 tahun Blackmores terus berkomitmen untuk memberikan nutrisi terbaik dari alam dan juga kualitas dari keberlanjutan lingkungan. Untuk itu, sebagai produk suplemen yang bersumber dari minyak ikan laut dengan manfaat untuk membantu menjaga kesehatan harian tubuh, Blackmores Odourless Fish Oil terus berkomitmen menjaga kualitas produk dan lingkungan secara beririgan. Mulai dari memastikan kualitas sumber minyak ikan terpilih, pengemasan yang modern, hingga permasalahan sampah produk yang juga harus diperhatikan. Inilah yang menjadi landasan langkah Blackmores terus mendukung berbagai upaya untuk mengurangi pencemaran sampah plastik di laut.
Telah dijelaskan sebelumnya, Program Blackmores Peduli "Tukar Botol" yang berlangsung sejak 1 September 2022 hingga akhir tahun 2022 yang digagas Blackmores Indonesia ini telah berhasil mengumpulkan 3.783 botol plastik bekas vitamin. Lantas, apa yang akan dilakukan dengan botol-botol plastik bekas vitamin tersebut?
Selanjutnya, botol-botol plastik yang telah terkumpul tersebut akan dikelola dan didaur ulang, sebagai upaya untuk mengurangi serta mencegah sampah plastik mencemari laut. Dengan keberhasilan program ini, Country Head Kalbe Blackmores Nutrition, Dickson Susanto menyatakan, "Blackmores mengucapkan terima kasih kepada semua konsumen yang telah mendukung dan ikut berpartisipasi serta untuk para mitra yang telah mendukung agar Program Blackmores Peduli "Tukar Botol" bisa berjalan dengan baik, sebagai upaya bersama untuk menjaga kebersihan lingkungan."
Keberhasilan program yang digagas Blackmores Indonesia ini tidak lepas dari komitmen bersama antara Blackmores, mitra pendukung, dan tentu saja konsumen itu sendiri serta kemudahan mekanismenya. Mekanisme penukaran dan pengumpulan botol plastik bekas vitamin ini sangatlah mudah, di mana konsumen yang memiliki botol plastik bekas vitamin merek apapun dapat mengumpulkan dan membawanya langsung ke apotek, mitra Blackmores Indonesia yang telah tersedia dropbox Blackmores. Atau bisa juga melalui Blackmores Pop Up Store yang tersedia di beberapa mall di Indonesia.
Blackmores berharap, inisiatif kolaborasi yang dilakukan melalui Program Blackmores Peduli "Tukar Botol" dapat dijadikan inspirasi bagi banyak pihak untuk bekerjasama memperbaiki kualitas lingkungan, terutama keberlangsungan ekosistem laut yang lebih sehat. Tidak hanya Blackmores yang merasa bangga dengan keberhasilan program ini, konsumen pun merasa pun merasa senang dan bersemangat untuk ikut berpartisipasi dalam program ini.
Bagaimana tidak? Dengan ikut berpartisipasi dalam Program Blackmores Peduli "Tukar Botol" ini, artinya konsumen ikut menjaga kelestarian lingkungan khususnya kebersihan ekosistem laut dan sampah plastik yang mecemarinya. Terciptanya laut yang bersih bebas sampah plastik pastinya akan membuat konsumen bisa mengambil manfaat kesehatan dari sumber alami di laut, di mana minyak ikan dikenal sejak dahulu memiliki banyak sekali manfaat bagi kesehatan, terutama anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan.
“Kedepannya, Blackmores Indonesia berkomitmen untuk terus berkontribusi menjaga laut tetap bersih untuk sekarang dan masa depan. Sebab, kami meyakini jika semakin banyak orang yang peduli untuk menjaga lingkungan, maka kebersihan lingkungan dan kesehatan masyarakat Indonesia akan dapat terjaga,” tutup Dickson Susanto, selaku Country Head Kalbe Blackmores Nutrition.
Sekilas Tentang Kalbe Blackmores Nutrition
KALBE Blackmores Nutrition (KBN) hadir untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan produk suplemen premium di Indonesia. KBN sampai saat ini terus berkomitmen dalam menyediakan produk kesehatan berbahan dasar alami, menyediakan suplemen kesehatan yang aman dan efektif, dibarengi dengan layanan yang berkualitas tinggi. Ditunjang oleh distribusi yang kuat, KBN melengkapi pelayanannya dengan fitur layanan konsumen yang terpadu, seperti customer care dan home delivery, sebagai cara untuk membantu kesehatan sehari-hari seluruh keluarga di Indonesia.
Sumber Foto: Blackmores Indonesia
44 komentar untuk "Program Blackmores Peduli Tukar Botol, Jaga Laut Bersih Dari Sampah Plastik"
Bagus nih Program Blackmores Peduli Tukar Botol, wujud nyata Kalbe untuk turut serta dalam upaya pencegahan pencemaran sampah plastik
Emang betul banget, kita kudu kompak dan saling bersinergi untuk menanggulangi sampah-sampah tersebut.
Apa yang dilajukan Blackmores ini keren nih. Tukar botol gitu, diharapkan semianya bisa komitmen dan terus lanjut.
Semoga program dr Blackmores semakin dilancarkan, ya. Impactnya pasti terasa banget, kok.
kebersihan laut tanggung jawab bersama ya kak
Semoga perusaan lain bisa menirunya
Semua harus ikut berperan ya mbak, termasuk ikutan program tukar botol dari Blackmores ini
Program yg kudu didukung ini yaahh
Semoga korporasi lain juga punya program se-ciamiiiikk ini. 😁😂