#AyoModalinUMKM Bersama Amartha Microfinance Marketplace Fintech
Dahulu, saat anak-anak masih kecil setiap kali menerima gaji suami untuk pengeluaran rumah tangga, saya selalu bertanya-tanya kira-kira produk investasi apa yang paling cocok untuk ibu rumah tangga dan kapan waktu yang tepat untuk memulainya. Kesadaran untuk mulai berinvestasi ini muncul setelah saya membaca artikel curhatan salah satu teman di blog, yang menuliskan betapa besarnya biaya pendidikan yang harus disiapkan seiring dengan bertambahnya usia anak. Bahkan, untuk bisa menyekolahkan anak hingga ke jenjang perguruan tinggi, orangtua harus menyiapkan dana puluhan hingga ratusan juta, tergantung program studi apa yang diminati anak. Lalu, jika tidak dipersiapkan sejak dini, darimana dana yang begitu besar akan ditanggung orangtua.
Disinilah pentingnya seorang ibu rumah tangga harus melek finansial dan memiliki literasi keuangan yang baik, agar bisa mengelola keuangan rumah tangga sekaligus mempersiapkan dana pendidikan anak-anak kedepannya. Bagaimana caranya? Salah satu cara ibu rumah tangga untuk mempersiapkan dana pendidikan anak-anak serta mencapai tujuan finansial jangka panjang lainnya adalah dengan mulai berinvestasi.
Tapi kenyataannya, banyak ibu rumah tangga yang enggan atau merasa ragu untuk mulai berinvestasi, karena takut dengan risikonya. Padahal, seiring dengan kemajuan teknologi digital ada banyak produk investasi yang sangat cocok untuk ibu rumah tangga. Bahkan, bisa disesuaikan dengan profil risiko atau seberapa besar keuntungan yang ingin didapatkan ibu rumah tangga dari investasi yang dijalaninya. Saya pernah hadir dalam sebuah Talkshow yang membahas investasi untuk ibu rumah tangga, dan salah satu tips dalam memilih jenis investasi yang cocok adalah dengan memahami profil risiko dalam berinvestasi.
Berkaitan dengan pentingnya mengenali dan memahami profil risiko dalam berinvestasi untuk seorang ibu rumah tangga menjadi salah satu poin penting yang dibahas dalam acara Blogger Gathering bersama Amartha Microfinance Marketplace Fintech, Sabtu 25 Juni 2022 lalu, bertempat di HARRIS Suite, FX Sudirman, Jakarta, bersama Narasumber Mbak Anisa Aprilia sebagai Certified Financial Planner dan Mbak Rezky Warni sebagai AVP Marketing Amartha.
Selain memahami pentingnya mulai berinvestasi untuk seorang ibu rumah tangga, juga harus tahu jenis atau ragam instrumen investasi yang cocok untuk ibu rumah tangga, seperti:
- Deposito. Bersumber dari sikapiuangmu.ojk.go.id, Deposito merupakan produk investasi dari perbankan dengan tingkat pengembalian atau return lebih tinggi dibandingkan tabungan. Jika memilih instrumen investasi ini, nasabah tidak diperkenankan mengambil dananya dalam jangka waktu tertentu, sesuai pilihan nasabah. Umumnya, nasabah yang memilih instrumen investasi ini memiliki profil risiko yang cenderung konservatif.
- Obligasi. Penting untuk diketahui, jenis investasi di pasar modal tidak hanya saham, namun ada juga yang disebut Obligasi atau surat utang. Berbeda dengan saham yang memberikan hak kepemilikan kepada pemegangnya, obligasi merupakan pinjaman yang diberikan investor kepada sutau perusahaan atau pemerintah. Dengan kata lain, Obligasi adalah surat utang jangka panjang yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah dengan nilai nominal dan waktu jatuh tempo tertentu.
- Saham. Secara umum, saham bisa diartikan sebagai tanda penyertaan modal dari seseorang atau pihak, yang meliputi badan usaha, dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan melakukan penyertaan modal yang terdaftar, maka seseorang berhak memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, aset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
- Emas. Siapa nih yang rajin membeli emas jika ada tersedia dananya? Tahukah ibu, jika emas merupakan salah satu instrumen investasi yang sangat diminati masyarakat, terutama ibu rumah tangga bahkan bisa dibilang salah satu investasi yang ada sejak dahulu. Sebenarnya, investasi emas ini sangat cocok digunakan sebagai instrumen investasi jangka menengah dan panjang, serta tidak cocok untuk investasi jangka pendek. Untuk jangka pandek, emas lebih cocok disebut sebagai alat lindung nilai atau menabung dalam bentuk barang.
- Reksadana. Salah satu instrumen investasi yang juga diminati masyarakat adalah Reksadana, di mana Reksadana merupakan wadah untuk menghimpun dana masyarakat yang dikelola oleh badan hukum yang bernama Manajer Investasi, untuk kemudian diinvestasikan kedalam surat berharga, seperti saham, obligasi, dan instrumen pasar uang.
- P2P Lending atau Microfinance Marketplace. Meskipun jenis instrumen investasi ini bukanlah hal yang baru di masyarakat, namun masih banyak lho yang belum memahami, apa sebenarnya instrumen investasi Microfinance Lending.
Pahami Lebih Jauh Tentang Apa Itu Microfinance Lending
Setelah berbincang tentang pentingnya investasi untuk ibu rumah tangga, tibalah pada pembahasan pokok dalam acara Blogger Gathering bersama Amartha Microfinance Marketplace Fintech bersama narasumber Mbak Anisa Aprilia, Financial Planner yang menjelaskan, Microfinance Lending merupakan pendanaan atau pemberian pinjaman pada usaha skala mikro, di mana jenis usaha ini umumnya memiliki keterbatasan akses pendanaan pada lembaga keuangan formal.
Investor atau orang yang memilih instrumen investasi ini, yang memberikan pendanaan pada usaha skala mikro tidak semata-mata hanya mencari keuntungan, tapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan. Nah, pendanaan untuk usaha skala mikro ini dapat dilakukan pada Microfinance Marketplace, di mana investor yang ingin melakukan pendanaan bisa memilih jenis usaha mana yang diinginkan, tentunya berdasarkan kriteria tertentu.
Meskipun dalam perkembangan Microfinance ada yang disebut Microfinance Konsumtif, namun untuk kali ini hanya dibahas Microfinance Produktif yang memang memberikan manfaat langsung terhadap perkembangan UMKM di Indonesia, dimana sebagian besar penggerak dari UMKM ini adalah kaum perempuan yang merupakan ibu rumah tangga.
Tidak hanya sekadar instrumen investasi, bagi investor yang memilih Microfinance Lending juga memberikan manfaat bagi lingkungan, yaitu dengan ikut serta meningkatkan taraf hidup masyarakat, mengurangi tingkat kemiskinan, meningkatkan jumlah lapangan kerja, dan juga sebagai upaya meningkatkan inklusi keuangan dimana UMKM yang selama ini mengalami kesulitan mengakses layanan pendanaan dari perbankan bisa terpenuhi kebutuhan akan dana dari investor.
Layaknya sebuah instrumen investasi, tentu investor harus mengenali dan memahami jenis investasi yang dipilihnya. Untuk itu, ada beberapa istilah dalam Microfinance Marketplace atau Peer to Peer Lending yang wajib dipahami oleh investor, antara lain:
- Non Perfoming Loan (NPL). Persentase pinjaman yang macet dan gagal bayar. Semakin kecil persentasenya, maka semakin baik.
- TKB90, merupakan tingkat keberhasilan bayar < 90 hari, jika semakin dekat ke angka 100% maka akan baik.
- Credit Scoring, adalah skor risiko dari peminjam, biasanya di mulai dari A hingga E. Untuk Credit Scoring A memiliki risiko paling minim tetapi imbal hasilnya tidak begitu besar dan sangat direkomendasikan untuk pemula.
- Flat Return. Imbal hasil yang sifatnya tetap dalam waktu 1 tahun dan tidak dipengaruhi suku bunga. Direkomendasikan untuk instrumen lending, sebaiknya pilih yang double digit (10-15%).
- Fact Sheet. Dokumen yang berisi informasi dari portofolio yang akan didanai. Bagi investor, wajib memahami semua informasi yang tertera pada fact sheet.
Bagaimana, tertarik untuk bergabung menjadi salah satu pendana bagi kemajuan UMKM di Indonesia? Sebelumnya, pahami dahulu tips ketika akan memilih Microfinance Marketplace bagi pendana, yaitu:
- Terdaftar dan memiliki izin usaha OJK.
- TKB90 minimal 90%.
- Transparansi mengenai sistem credit scoring, informasi peminjam, latar belakang, tujuan pinjaman, dan lainnya.
- Sesuaikan nominal investasi dengan jangka waktu dan profil risiko.
- Memilih marketplace yang memiliki Mitigasi Risiko.
Bagi yang memiliki usaha dan ingin mengajukan pinjaman dana, juga ada tipsnya lho dalam memilih Microfinance Marketplace, antara lain:
- Terdaftar dan memiliki izin usaha OJK.
- Proses pinjaman, bunga, tenggat waktu, denda, dan informasi lainnya disampaikan dengan jelas.
- Memiliki kontrak perjanjian.
- Memiliki CS dan sistem yang transparan.
- Tidak membebani dengan bunga tinggi (max 0,4% per hari per Oktober 2021).
- Terdapat program pendukung lain.
Selain memahami tips dalam memilih Microfinance Marketplace, sebelum berencana memilih instrumen investasi, pastikan tahu profil risiko diri sendiri. Ada banyak tools untuk mengetahui profil risiko diri dalam berinvestasi, namun secara garis besar ada tiga tipe Profil Risiko sebelum berinvestasi, yaitu:
- Tipe Konservatif, cirinya kerap merasa khawatir dan panik jika modal investasi berkurang, selain itu lebih menyukai investasi yang risikonya rendah.
- Tipe Moderat, cirinya dapat menerima risiko asal memperoleh keuntungan yang seimbang dengan risiko.
- Tipe Agresif, cirinya sangat menyukai risiko, dapat menerima fluktuasi harga pasar, dan biasanya sudah berpengalaman dalam investasi.
Untuk itu, sebelum memutuskan memilih instrumen investasi Microfinance Lending, pastikan tahu profil risiko dalam berinvestasi agar risiko yang mungkin muncul dari investasi tersebut bisa diterima dan diminimalisir. Bagi banyak investor, memilih calon peminjam yang akan didanai melalui Microfinance Marketplace akan lebih mudah karena biasanya marketplace sudah memiliki fitur fact sheet yang memuat informasi penting calon peminjam yang akan didanai.
Nah, berikut ini tips dalam memilih peminjam untuk didanai melalui Microfinance Lending, antara lain pahami credit scoring sebaiknya pilih sesuai profil risiko serta tujuan keuangan, pelajari informasi peminjam dan profil bisnis, pelajari juga track record pinjaman, pilih peminjam yang bisnisnya sudah lebih dari satu tahun, serta jangan lupa pelajari laporan keuangan yang tersedia.
Yap, ternyata untuk memilih instrumen investasi Microfinance Lending tidak mudah karena ada banyak faktor penting yang harus dipahami. Tapi jangan khawatir karena ada Amartha Microfinance Marketplace Fintech yang akan membantu calon pendana menemukan peminjam, dalam hal ini UMKM yang tepat sesuai profil risiko dan tujuan keuangan. Nah, bagi yang penasaran ingin tahu lebih jauh tentang Amartha, berikut beberapa poin penting yang dijelaskan Mbak Rezky Warni, AVP Marketing Amartha.
#AyoModalinUMKM Bersama Amartha Microfinance Marketplace Fintech
Amartha Microfinance sebagai salah satu instrumen investasi, melayani segmen mikro di piramida terbawah di Indonesia, yaitu UMKM yang selama ini sulit untuk mendapatkan akses permodalan dan pelayanan dari jasa keuangan formal, di mana pada segmen UMKM ini umumnya didominasi kaum perempuan terutama ibu rumah tangga. Mungkin ada ibu rumah tangga yang juga pemilik UMKM dengan tujuan menambah penghasilan keluarga, namun ada sebagian UMKM yang dijalankan para ibu rumah tangga dijadikan sumber penghasilan utama untuk menopang keuangan rumah tangga.
Disinilah poin yang membedakan Amartha Microfinance Marketplace Fintech dengan lending yang lain, karena memiliki keunikan, yaitu:
- Sebagian besar pendana Amartha, baik individu maupun institusional (perusahaan) melakukan pendanaan yang disebut sebagai Pendanaan Bermakna, di mana pendana yang melakukan pendanaan untuk menciptakan perubahan sosial di masyarakat. Caranya, dengan meminjamkan modal usaha bagi keluarga prasejahtera agar memperoleh pendapatan lebih baik melalui usaha yang dirintisnya. Melalui Amartha, pendana juga berkesempatan mendanai Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar semakin maju dan kompetitif.
- Pendana akan memperoleh bagi hasil sebesar 11,5 - 15% per tahun atau lebih tinggi dibandingkan rata-rata pendanaan konvensional lainnya.
- Penyaluran dana dari pendana Amartha kepada pihak penerima pinjaman dilakukan melalui seleksi yang sangat ketat, yaitu menggunakan credit scoring dan kajian risiko menyeluruh untuk menyaring calon penerima pinjaman yang layak didanai (credit-worthy borrowers). Berdasarkan pengalaman Amartha selama melakukan pendampingan dan pengelolaan pinjaman lebih dari 5 tahun, tingkat gagal bayar atau NPL mendekati 0%.
- Memulai pendanaan di Amartha sangat terjangkau. Hanya #100RibuSejutaPeluang sudah bisa mendanai UMKM Indonesia yang sebagian besar penggeraknya adalah kaum perempuan. Tidak hanya memberikan manfaat ekonomi bagi yang didanai, tapi juga manfaat sosial bagi lingkungan.
Secara sederhana, Amartha merupakan wadah atau platform yang mempertemukan calon penerima pinjaman dengan pemberi dana (pendana) secara langsung dan menjadi perantara yang mengurus perjanjian hutang piutang kedua belah pihak serta mengawasi pembayarannya. Sebagai Platform P2P Lending, Amartha telah resmi terdaftar di OJK sehingga para pendana bisa aman dan nyaman dalam melakukan pendanaan serta penyimpanan data.
Melalui Platform P2P Lending, Amartha Microfinance menjembatani pendana di daerah perkotaan dengan perempuan pengusaha mikro di pedesaan, agar semakin banyak #PerempuanTangguh yang maju usahanya. Selain berpeluang mendapatkan imbal hasil mencapai 15% flat per tahun, juga imbal hasil yang didapatkan akan dibayarkan secara mingguan...wah bisa jadi pasif income nih terutama untuk ibu rumah tangga.
Lalu, bagaimana cara menjadi peminjam atau Borrowers di Amartha Microfinance? Sangat mudah, yang pertama tentu syaratnya adalah merupakan perempuan pengusaha mikro atau UMKM di pedesaan. Lalu, setiap mitra akan membentuk kelompok usaha berisi 10-20 orang anggota yang disebut Majelis dan Amartha hanya memberikan pinjaman yang sifatnya produktif. Sebagai upaya mitigasi risiko dilakukan dengan menerapkan Sistem Tanggung Renteng, di mana sesama anggota akan saling membantu bisa pemilik usaha mikro tersebut mengalami kesulitan saat melakukan pembayaran pinjaman.
#AyoModalinUMKM bersama Amartha Microfinance Marketplace Fintech, karena Amartha tidak hanya memberikan kemudahan akses permodalan khusus untuk perempuan pengusaha mikro, tapi juga memberikan mentoring dan training agar usaha mikronya makin maju. Tidak hanya itu, para perempuan yang merupakan pengusaha mikro akan diberikan pembekalan dan pelatihan untuk meningkatkan literasi keuangan dan digital.
Impact Investing, Investasi Berdampak dan Berkelanjutan
Selain membahas benefit yang akan didapatkan pendana jika memilih instrumen investasi Microfinance Lending dan tips memilih calon penerima pinjaman atau peminjam yang memiliki track record baik, Mbak Rezky Warni dari Tim AVP Marketing Amartha juga membahas tentang Impact Investing. Apa itu Impact Investing?
Impact Investing atau Pendanaan Berdampak adalah strategi investasi yang menghasilkan keuntungan investasi sekaligus menciptakan dampak positif untuk sosial dan lingkungan
Adapun sektor yang potensial untuk menerima pendanaan berbasis Impact Investing di Indonesia?
- Sektor UMKM Perdagangan. Di mana lebih dari 64 juta UMKM berkontribusi pada PDB Indonesia dan 64,5% UMKM dijalankan oleh perempuan, termasuk ibu rumah tangga.
- Sektor Gender. Di mana partisipasi perempuan pekerja hanya 55%, sementara laki-laki 83%. Sehingga upaya untuk memberdayakan perempuan dapat mendukung penciptaan dampak sosial.
- Sektor Pertanian. Di mana 93% petani kecil masuk rantai pasokan pertanian dan menyumbang 33% tenaga kerja.
Dengan berinvestasi sebagai pendana di Amartha Microfinance, maka ada dua dampak langsung yang bisa dirasakan peminjam, yaitu dampak ekonomi di mana mitra akan bisa memenuhi kebutuhan dasar, menyerap tenaga kerja, pendapatan semakin naik, dan lainnya. Ada juga dampak sosial, di mana mitra akan mendapatkan skill baru, memiliki teman baru, lebih percaya diri, hingga mampu menyekolahkan anaknya termasuk anak perempuan ke jenjang yang lebih tinggi.
Platform Amartha Microfinance tidak hanya menyajikan fitur-fitur yang lengkap dan mudah lho untuk diakses pendana, karena melalui website atau aplikasi Amartha juga bisa diakses sebuah kanal yang namanya Money+. Money+ adalah majalah daring yang dikelola oleh tim Amartha, yang menyajikan banyak informasi dengan berbagai topik terupdate dan terlengkap. Apa saja sih yang bisa diakses melalui Kanal Money+? Berikut penjelasannya.
- Blog Money+, dengan topik artikel seputar keuangan millenial yang berisi tips investasi serta perencanaan keuangan dan lainnya. Topik lainnya tentang gaya hidup serta tips seputar perkembangan sosial bagi generasi milenial. Selain itu, ada topik tentang teknologi dan berita startup di bidang fintech, serta tren teknologi terkini.
- Fitur Money+ Quiz, di mana subscriber mendapatkan kesempatan mengikuti kuis bulanan di Money+ dan pemenangnya akan mendapatkan hadiah menarik. Ada juga Fitur User Generated Content, yang memberikan kesempatan pada siapa saja yang memiliki artikel menarik dan ingin ditayangkan melalui Kanal Money+, jika terpilih akan mendapatkan komisi lho!
- Menulis di Kanal Money+ Amartha ada keuntungannya lho, seperti kesempatan mendapat komisi hingga IDR 300k per artikel, menjadi wadah untuk mempublikasikan ide melalui website yang pastinya sudah kredibel, serta kesempatan mengikuti field trip gratis berkunjung ke desa Amartha...keren kan!
Platform Amartha dapat diakses melalui website amartha.com atau didownload melalui Aplikasi Amartha di smartphone, baik di Google Play Store atau App Store. Cara daftarnya sangat mudah:
- Kunjungi website amartha.com atau download Aplikasi Amartha P2P Lending melalui Google Play Store atau App Store.
- Pada fitur Daftar Sebagai Pendana, lengkapi informasi Email, Password, Nomor Handphone, dan Kode Referral (jika ada).
- Siapkan Kartu Identitas atau eKTP dan foto selfie untuk proses verifikasi.
- Setelah terverifikasi, calon pendana bisa langsung melakukan Top Up agar bisa segera mendanai calon mitra peminjam melalui Fitur Marketplace.
- Pastikan memilih peminjam yang memiliki credit scoring bagus dan sesuai profil risiko dalam berinvestasi si calon pendana.
Mari bersama #MenjadiAmartha, majukan UMKM Indonesia dan dukung para perempuan terutama ibu rumah tangga untuk lebih berdaya dengan membangun usaha, karena #Amartha adalah Microfinance Marketplace Fintech terpercaya dan terdaftar di OJK, #100RibuSejutaPeluang.
42 komentar untuk "#AyoModalinUMKM Bersama Amartha Microfinance Marketplace Fintech"
Jadi yang punya dana lebih bisa berinvestasi sekaligus membantu perempuan lain yang memiliki UMKM dan membutuhkan bantuan dana.
Dan aku jadi penasaran juga pengen ikut nulis artikel di webnya ah.
Emas malah lebih jadul meski orang tua dulu bentuknya investasi emas perhiasan.
bukan apa-apa - kemaren sempat usaha dan gagal. Padahal udah diperhitungkan sedemikian rupa sehingga meminimalisir modal. Apa daya, kan tak semua usaha berhasil ya... kalau berhadapan dengan P2P Lending seperti ini jadi takut kan