Siap Lakukan 3 Jurus Diplomasi, Ini Sosok Gandi Sulistiyanto Dubes RI Untuk Korea Selatan
Hayoo...siapa nih penggemar berat drama korea? Bisa dibilang saya adalah salah satu penggemar drama korea, meskipun tidak semua drama korea yang baru dirilis saya tonton, tapi setidaknya dalam satu minggu ada satu atau dua drama korea on going yang saya ikuti. Bahkan kalau lagi seru-serunya, saya bela-belain streaming langsung dari stasiun televisi yang menayangkannya. Ternyata, tidak hanya serial drama dan filmnya saja yang diminati sebagian masyarakat Indonesia, industri musik dan variety shows pun juga diminati masyarakat Indonesia.
Tidak heran jika dalam dua dekade terakhir budaya korea berkembang pesat di Indonesia hingga memunculkan fenomena "Korean Wave." Korean Wave sendiri awalnya sangat identik dengan dunia hiburan, seperti drama, film, musik, serta variety shows yang dikemas secara apik menyajikan tradisi dan budaya khas korea. Seiring waktu, budaya korea makin diminati bahkan dimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari makanan, fashion, make up, skin care, hingga bahasa. Tentunya, Indonesia harus banyak belajar dari Korea Selatan, bagaimana negara tersebut mampu mengoptimalkan potensi negaranya melalui industri hiburan hingga ke mancanegara. Zaman sekarang, siapa sih generasi milenial yang tidak kenal BTS dan Blackpink.
Indonesia sendiri sudah sejak lama memiliki hubungan yang terbilang sangat harmonis dengan Korea Selatan, bahkan beberapa bidang kerjasama bilateral telah dilakukan, diantaranya dalam bidang ekonomi, politik, dan sosial budaya. "Target Duta Besar adalah membuat Trade Balance Indonesia positif," demikian yang diucapkan Bapak Gandi Sulistiyanto saat dilantik oleh Presiden Joko Widodo menjadi Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) RI untuk Republik Korea, tanggal 17 November 2021 lalu.
Sebelum menerima jabatan secara resmi sebagai Duta Besar RI untuk Korea Selatan, Pak Sulis, demikian panggilan akrabnya, menjabat sebagai Managing Director Grup Sinar Mas dan telah mengabdikan diri selama 30 tahun, di mana sejak tahun 1992 sudah menjadi bagian dari keluarga besar Sinar Mas dan dalam kurun waktu tersebut sudah banyak terlibat dalam berbagai kegiatan penting perusahaan.
Lahir di Pekalongan dan menyelesaikan pendidikannya di Advance Management Program Harvard Business Schoo, Pak Sulis menghabiskan 39 tahun karirnya sebagai profesional. Karirnya sendiri di mulai dari Astra Internasional hingga kemudian berlanjut ke Sinar Mas dengan bergabung pada salah satu perusahaannya, yaitu PT. Asuransi Jiwa Eka Life dan setelahnya Pak Sulis merasakan beragam penugasan serta posisi di sejumlah pilar usaha Sinar Mas dengan prestasi yang sangat membanggakan.
Tepat tahun 2001, Pak Sulis mendapat kepercayaan untuk memangku jabatan sebagai Managing Director Sinar Mas, dengan tantangan awal memimpin Task Force Team Restrukturisasi Utang Sinar Mas. dan posisi inilah yang terus dijalaninya hingga akhirnya mendapat penugasan dari negara sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) RI untuk Korea Selatan. Selain jabatan strategis dalam kepemimpinan perusahaan,
Pak Sulis juga menjabat sebagai Ketua Umum Eka Tjibta Foundation, di mana Pak Sulis mendukung penyusunan buku Warnasari Sistem Budaya Kadipaten Pakualam Yogyakarta yang diluncurkan Januari 2012 di Yogyakarta sebagai upaya untuk mendokumentasikan dan pemakaman sejarah bagi generasi mendatang. Nampak jelas jika Pak Sulis tidak hanya mendukung pelestarian budaya lokal yang luhur, tapi juga menaruh perhatian penuh pada budaya pop yang sedang tren dan disukai generasi milenial.
- Mengabdikan karya kepada pemerintah,
- Mencatatkan legacy bagi anak cucu kelak,
- Legacy kepada teman-teman atau rekan junior di dunia usaha serta kalangan profesional, bahwa seorang dengan latar belakang profesional bisa menjadi duta besar mewakili negara.
3 Jurus Diplomasi Ala Gandi Sulistiyanto, Duta Besar RI Untuk Korea Selatan
Mendorong penerapan Green Economy di berbagai sektor secara bertahap di Indonesia seperti negara Korea Selatan. Melibatkan pemerintah dan swasta dalam melakukan riset seputar Biotechnology, bio-informatics, information and communication technologies (ICT) hingga energi nanoteknologi.
Lantas bagaimana dengan pandangan yang mengatakan jika akses pasar antara Indonesia dan Korea Selatan semakin terbuka lebar, maka berpotensi akan menguntungkan pihak korea dibanding Indonesia, apalagi jika melihat keunggulan teknologi negara korea yang jauh di atas Indonesia. Pak Sulis menyebutkan kondisi ini tidak akan terjadi karena pihak KBRI akan terus mendorong pengusaha-pengusaha Indonesia mengekspor barangnya ke korea serta melakukan optimalisasi Indonesia Trade Promotion Center sebagai wadah untuk memperkenalkan berbagai produk buatan Indonesia.
Selain mendorong pengusaha-pengusaha Indonesia lebih aktif melakukan kegiatan promosi melalui wadah yang sudah dipersiapkan pemerintah. Pihak pemerintah, dalam hal ini KBRI Seoul akan memfasilitasi akses pendanaan perbankan kepada perusahaan-perusahaan yang memproduksi barang di Indonesia untuk diekspor ke korea. Sekaligus memperbanyak partnership antara perusahaan Indonesia dengan Korea.
Bahkan jika memungkinkan, barang-barang asal Indonesia yang diminati masyarakat Korea bisa diproduksi di korea. Wah, jika hal ini bisa terlaksana bisa jadi berita yang sangat menggembirakan dan tentu saja akan membuat pengusaha Indonesia makin bersemangat. Hal ini sesuai target duta besar, yakni membuat Trade Balance Indonesia positif, di mana ekspor Indonesia ke korea akan jauh lebih banyak dibanding sebaliknya.
Sektor UMKM pun tidak luput dari perhatian Pak Sulis, karena seperti di negara Korea yang sukses menggandeng UMKM mereka masuk mask dalam rantai pasok hingga ke tingkat global, Indonesia akan coba menerapkan langkah yang sama sebagai upaya agar UMKM Indonesia naik kelas. Tentunya dibutuhkan juga pendampingan UMKM agar produk yang dihasilkan sesuai standar. Apalagi masalah standar produk dan kualitas masih menjadi pekerjaan rumah yang hingga saat ini masih sulit direalisasikan, karena berbagai faktor.
Dalam kaitannya dengan tenaga kerja terampil dan siap pakai, Pak Sulis telah menawarkan kepada korea untuk membangun politeknik, pendidikan vokasi saat melakukan pertemuan dengan Chairman Hyundai. Tentu saja usulan ini disambut dengan antusias mengingat langkah ini banyak dilakukan produsen otomotif di Eropa atau Jepang di beberapa negara yang merupakan pasar utamanya.
Besarnya potensi pendidikan vokasi untuk menghasilkan tenaga kerja terampil membuat Pak Sulis mendorong agar tidak hanya berhenti pada membangun politeknik tapi juga jenjang pendidikan menengah agar skill tenaga kerja tersebut terasah dengan baik. Tentu saja usulan ini disambut dengan antusias apalagi ini merupakan program kerja utama, baik dari sisi investasi sekaligus pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Setelah dilantik 17 November 2021 lalu, Pak Sulis menyampaikan untuk 100 hari pertamanya sebagai duta besar, tidak butuh waktu lama untuk segera berbaur dan berkenalan dengan personel KBRI, ITPC (Indonesian Trade Promotion Center), dan IIPC (Indonesia Invesment Promotion Center) yang total jumlah personilnya 82 orang. Selain itu, Pak Sulis juga berencana mengunjungi diaspora dan warga negara Indonesia yang saat ini menetap di Korea Selatan. Hal penting lainnya yang akan dilakukan Pak Sulis adalah menyerahkan surat kepercayaan sebagai dubes LBBP kepada pemerintah Korea, serta berkenalan langsung dengan pimpinan dan anggota parlemen korea.
"Mungkin nanti saya akan menerapkan filosofi ala Presiden Office di sana," demikian pernyataan Pak Sulis saat ditanya apa yang akan dilakukan saat tiba di KBRI Seoul. Lebih lanjut Pak Sulis mengungkapkan bahwa sedikit banyak ada persamaan antara apa yang sudah beliau laksanakan di Presiden Office Sinar Mas, tapi tentu saja dengan skala yang berbeda dalam berdiplomasi serta menjadi problem solver, karena menyangkut kepentingan bangsa dan negara, Indonesia. Sebagai Duta Besar LBBP, Pak Sulis tidak hanya akan membuat Trade Balance Indonesia positif sesuai tugas duta besar, tapi juga akan menerapkan filosofi ala Presiden Office dengan prinsip diplomasi dan advokasi untuk kepentingan dan kemajuan negara Indonesia.
Referensi Artikel:
https://www.sinarmas.com/smilemagazine/index.php/2021/11/16/filosofi-ala-president-office-di-seoul/
https://nasional.kontan.co.id/news/ditunjuk-jadi-dubes-korea-selatan-gandi-sulistiyanto-siap-pererat-kerja-sama-ekonomi
19 komentar untuk "Siap Lakukan 3 Jurus Diplomasi, Ini Sosok Gandi Sulistiyanto Dubes RI Untuk Korea Selatan"
Nggak hanya melakukan program yg berkaitan dgn budaya dan ekonomi saja, tapi juga tentang green energy
apalagi, negara yg dituju adalah KorSel!
Semoga bisa optimal bgt nih kerjasama dan hubungan bilateral antara Indonesia dan KorSel
Semoga dengan langkah ini, juga bisa ikut menukar kebudayaan terutama semoga kita bisa mengekspor sinetron yang berjilid-jilid sampai seribu episode! Wkwkk
Btw, selain pertukaran anak SD dan guru, ada pertukaran emak emak nggak, siapa tau aku bisa daftar hihihi...
Semoga amanahnya senantiasa membawa kebaikan untuk kedua negara.