Berdasarkan hasil survei yang dilakukan SleepHelp.org, diperoleh kesimpulan bahwa "sebanyak 22% orang menyatakan bahwa kualitas tidurnya memburuk karena adanya Covid-19 yang menyebabkan stres, ketakutan, dan kecemasan terhadap Covid-19."
Harus saya akui, faktor yang membuat kualitas tidur saya kembali memburuk adalah karena pandemi virus Covid-19 yang sudah hampir dua tahun ini tidak juga menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Selain sebagai ibu rumah tangga, saya juga memiliki pekerjaan sampingan sebagai Web Content Writer yang tidak hanya menulis untuk blog pribadi yang saya miliki tapi juga beberapa situs atau website milik klien.
Saat saya memulai pekerjaan ini hampir 8 tahun yang lalu, ketika itu ketiga anak saya masih kecil-kecil sehingga waktu bekerja yang paling tepat untuk saya adalah malam hari hingga dini hari. Mengapa? Karena diwaktu-waktu itu anak-anak tertidur pulas sehingga saya bisa fokus menulis serta menyelesaikan pekerjaan saya. Akibatnya saya memiliki kualitas tidur yang cukup buruk dan tidak jarang menimbulkan beragam gangguan kesehatan terutama gangguan emosional. Saya jadi mudah tersulut emosi dan marah terutama pada anak-anak hanya karena masalah sepele.
Saya tahu kualitas tidur yang buruk harus segera diakhiri agar tidak menimbulkan masalah kesehatan yang lebih serius apalagi usia terus bertambah dan fungsi organ tubuh pun ikut mengalami penurunan. Akhirnya saya menemukan solusinya, karena seiring bertambahnya usia anak-anak, mereka pun mulai bersekolah dan kebetulan anak-anak bersekolah dengan sistem Full Day School, dengan durasi belajar mulai pagi hari hingga sore hari. Dengan durasi sekolah yang cukup panjang, saya punya banyak kesempatan untuk fokus bekerja sehingga tidak lagi harus bangun tengah malam hanya untuk menyelesaikan pekerjaan menulis saya.
Tapi hal tersebut tidak berlangsung lama karena sejak pandemi virus Covid-19 dan anak-anak mulai belajar secara daring dari rumah, saya kembali harus menyelesaikan pekerjaan saat malam hari hingga dini hari, karena di waktu pagi hingga siang hari saya menemani dan membantu anak-anak belajar secara daring. Di tengah kuantitas tidur yang semakin berkurang, muncul gangguan baru, yaitu perasaan cemas, takut, dan stres tentang banyak hal. Mulai dari kondisi finansial keluarga, masa depan pendidikan anak-anak karena sampai saat ini sistem belajar daring belum maksimal, kondisi kesehatan orangtua di kampung halaman, dan masalah lainnya yang tentu saja membuat kualitas tidur saya makin memburuk.
Kondisi ini harus segera diakhiri, saya harus mendapatkan tidur berkualitas agar tetap sehat dan produktif di masa pandemi. Saya tahu, kualitas tidur yang baik tentu sangat mempengaruhi kualitas hidup seseorang yang tidak hanya membuat tubuh lebih sehat tapi juga membuat saya lebih aktif dan produktif di masa pandemi. Lalu...bagaimana caranya? Kondisi inilah yang membuat saya bersemangat sekali untuk mengikuti Webinar Antangin Good Night & IIDN yang diselenggarakan Deltomed Laboratories dan Komunitas Ibu-ibu Doya Nulis (IIDN) dengan tema "Kesehatan dan Produktivitas Dimulai Dari Tidur Berkualitas" Jumat, 18 Juni 2021 lalu.
Kesehatan dan Produktivitas Dimulai Dari Tidur Berkualitas
Siapa sih yang tidak ingin memiliki tidur berkualitas? Apalagi tidur berkualitas bisa meningkatkan kesehatan dan produktivitas sehingga kualitas hidup seseorang akan semakin baik. Namun, sejak pandemi virus, pola kehidupan masyarakat mulai berubah dimana hampir semua kegiatan yang melibatkan banyak orang ditiadakan, bekerja lewat media daring dari rumah dan belajar secara daring menjadi pilihan masyarakat untuk tetap aktif di masa pandemi.
Apakah bekerja dan belajar secara daring dari rumah mempengaruhi kuantitas dan kualitas tidur? Ya...benar sekali karena beberapa orang mengalami perasaan stres, ketakutan, dan kecemasan serta kesulitan mengatur waktu, yang membuat pola tidur menjadi lebih buruk. Padahal, kesehatan dan produktivitas di masa pandemi dimulai dari tidur berkualitas. Untuk membahas dan mencari solusi agar seseorang memiliki tidur berkualitas, hadir sebagai narasumber dalam webinar yang diselenggarakan Deltomed Laboratories dan Komunitas IIDN, yaitu:
- dr. Inggrid Tania, M.Si. (Herbal), Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI).
- apt. Drs. Victor S. Ringoringo, S.E., M.Sc., Chief Business Development and R&D PT. Deltomed Laboratories.
Peran Herbal Dalam Memperbaiki Kualitas Tidur
Mengapa kuantitas dan kualitas tidur penting bagi kesehatan? dr. Inggrid menjelaskan bahwa untuk kuantitas tidur, kebanyakan orang dewasa membutuhkan 7-9 jam tidur di malam hari meskipun kebutuhan tidur setiap individu bisa saja berbeda, namun yang pasti rata-rata jam tidur ideal bagi individu dewasa adalah 7-9 jam per malam. Sedangkan berkaitan dengan kualitas tidur dapat di ukur dari jika seseorang dapat tertidur dalam waktu 30 menit atau kurang, tidur malam tanpa terganggu terbangun tengah malam atau hanya terbangun satu kali kemudian dapat kembali tidur dalam waktu 20 menit setelah terbangun.
Dengan demikian sangat jelas jika tidak hanya kuantitas tidur, kualitas tidur pun sangat penting karena tidur menurut dr. Inggrid sangat mempengaruhi kesehatan, yaitu:
- Sistem Imun. Di mana kuantitas dan kualitas tidur yang kurang berpotensi akan menurunkan imunitas.
- Working Memory. Di mana kuantitas dan kualitas tidur yang kurang akan menurunkan fungsi kognitif dan working memory span sebesar 38%.
- Mood. Kuantitas dan kualitas tidur yang kurang rentan membuat seseorang mengalami moodiness dan depresi.
- Kecelakaan. Kuantitas dan kualitas tidur yang kurang membuat kemungkinan mengalami kecelakaan semakin besar.
- Kesehatan Kulit. Di mana kuantitas dan kualitas tidur yang kurang rentan membuat seseorang mengalami penuaan dini.
- Kebiasaan Makan. Nah...ini cukup membuat masalah karena kuantitas dan kualitas tidur yang kurang bisa berpotensi meningkatkan selera atau pola makan yang kurang sehat seperti junk food.
Lantas, mengapa kualitas tidur lebih penting terutama saat pandemi? Ada dua hal yang membuat kualitas tidur lebih penting dibanding kuantitas tidur, yaitu di mana kualitas tidur lebih dominan dalam mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan daripada kuantitas tidur, selain itu kualitas tidur menjadi indikator yang lebih baik dalam menilai mood dan kepuasan hidup dibandingkan kuantitas tidur. Untuk masyarakat Indonesia sendiri, berdasarkan hasil survei terhadap 2.944 responden Indonesia di rentang usia 18 - 24 tahun, lebih dari 2/3 masyarakat Indonesia mengalami kurang tidur.
Selain itu, kondisi pandemi virus yang sampai saat ini belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir juga ikut mempengaruhi kualitas tidur, di mana kerap muncul perasaan ketakutan, kecemasa, dan stres yang membuat kualitas tidur seseorang memburuk. Belum lagi durasi penggunaan ponsel selama pandemi yang meningkat drastis, hingga berakibat menganggu kebiasaan dan kualitas tidur, atau kerap disebut dengan istilah Coronasomnia atau Covidsomnia.
Jika diuraikan lebih detil, sebenarnya ada beberapa faktor yang menjadi penyebab masalah tidur, antara lain gangguan fisik seperti sakit kepala atau yang lainnya, isu medis, gangguan psikologik atau psikiatrik, gangguan lingkungan, genetik, faktor usia yang terus bertambah, obat-obatan tertentu, dan bekerja saat malam hari yang berlawanan dengan Biological clock.
Penting untuk diketahui! Sesungguhnya ada banyak cara yang bisa ditempuh untuk memperbaiki kualitas tidur, salah satunya adalah dengan cara mengonsumsi bahan-bahan herbal tertentu untuk memperbaiki kualitas tidur. Beberapa ekstrak tanaman obat yang membantu mengatasi gangguan tidur adalah Passion Flower, Valerian, Lavender, Rosemary, Hop, Chamomile, Hawthorn, dan St. John's Wort.
Sekilas Tentang Tanaman Obat Passion Flower
Passion Flower atau nama latinnya Passiflora Incarnata memiliki habitat asli native di Amerika Serikat bagian Tenggara (Florida - Texas). Passion Flower memiliki efek menekan Aktivitas Sistem Saraf Pusat dan efek Hipotensif yaitu menurunkan tekanan darah dan denyut jantung. Dalam Farmakologi, Passion Flower memiliki manfaat:
- Alkaloid (harman, harmoline), yaitu efek melemaskan otot (Muscle Relaxant) dan Sedatif.
- Flavonoid, yaitu efek antispasmodik, anti radang, dan sedatif.
- Chrysin, yaitu menjaga kadar hormon testosteron.
Setelah dilakukan uji klinik pada manusia, Esktrak Passion Flower dapat meningkatkan total sleep time (TST), efisiensi tidur, dan memperbaiki wake after sleep onset (WASO) secara signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ekstrak Passion Flower bermanfaat pada gangguan insomnia.
Sekilas Tentang Tanaman Obat Valerian
Akar Valerian atau nama latinnya Valeriana Officinalis memiliki habitat asli native di Eropa dan Asia Barat. Sama seperti Passion Flower, Valerian memiliki efek menekan aktivitas sistem saraf pusat dan efek hipotensif, yaitu menurunkan tekanan darah dan denyut jantung. Dalam Farmakologi, Valerian memiliki manfaat:
- Minyak Atsiri (Champene, Borneol) dan Iridoid Valepotriates yang memiliki efek menekan sistem saraf pusat.
- Asam Valerenat dan turunannya yang memiliki efek sedatif dan antispasmotik.
- Alkaloids yang memiliki efek hipotensif.
Berdasarkan hasil systematic review dan meta analysis tahun 2006 terhadap uji-uji klinik Valerian diperoleh hasil bahwa Valerian dapat memperbaiki kualitas tidur tanpa efek samping. Untuk saran, dilakukan standarisasi preparasi dan kajian rentang dosis. Sedangkan berdasarkan hasil systematic review dan meta analysis terbaru tahun 2020 terhadap uji-uji klinik Valerian diperoleh hasil bahwa Valerian aman dan efektif menginduksi tidur dan mencegah gangguan tidur secara signifikan.
Sekilas Tentang Tanaman Obat Jahe
Jahe atau nama latinnya Zingiber Officinale memiliki habitat asli native di Asia Tenggara, Cina, India, dan Kepulauan Pasifik. Jahe memiliki efek antispasmodik (melemaskan otot yang spasme atau tegang), antinyeri, antiradang, mencegah muntah, membantu mengatasi gejala masuk angin, mencegah muntah, dan masih banyak lagi. Dalam Farmakologi, Jahe memiliki manfaat:
- Gingerol (terutama pada jahe segar), memiliki efek meningkatkan ambilan kalsium oleh otot jantung dan menguatkan kontraksi jantung (kardiotonik), memelihara fungsi liver (hepatoprotektif), antiradang, antioksidan, antiseptik, dan merangsang sekresi ludah, asam lambung dan empedu untuk membantu pencernaan.
- Minyak atsiri (zingiberene, b-bisabolene) yang memiliki manfaat antikolesterol, antioksidan, analgetik, antispasmodik dan melancarkan sirkulasi darah dengan melebarkan pembuluh darah kapiler.
- Menghambat agregasi trombosit dan prostaglandin & Leukotriene yang terkait dengan peradangan.
Dengan demikian dapat dikatakan jika Jahe bersifat Imunostimulasi dan aman untuk pemakaian jangka panjang. Namun, jangan lupa perhatikan kontraindikasi bahwa ada orang-orang tertentu yang memiliki lambung sensitif serta gangguan perdarahan.
Penting untuk diketahui! Passion Flower, Valerian, dan Jahe dapat dikombinasikan untuk mendapatkan efek yang sinergistik dalam menginduksi tidur, meningkatkan total sleep time, memperbaiki kualitas tidur serta membantu mencegah dan mengatasi efek buruk akibat kurang tidur seperti masuk angin dan penurunan imunitas.
Tablet Herbal Antangin Good Night, Cara Dapatkan Tidur Berkualitas
Sebelumnya sudah dibahas jika tidur berkualitas bisa meningkatkan daya tahan tubuh saat pandemi virus, karena:
- Kurang tidur dapat menyebabkan seseorang mudah terserang penyakit.
- Berkaitan dengan sistem innate daya tahan tubuh.
- Pada saat tidur lelap, Interleukin-1, Tumor Necrosis Factor (TNF) dan Natural Killer Cells (NKC) akan tinggi di dalam darah dan menurun ketika bangun.
- Hal ini menunjukkan bahwa tidur yang berkualitas dapat meningkatkan sistem daya tahan tubuh.
Ada banyak cara untuk dapatkan tidur berkualitas, antara lain dengan cara mengonsumsi atau menggunakan bahan-bahan herbal tertentu. Ada banyak ekstrak tanaman obat untuk bantu atasi gangguan tidur dan mendapatkan tidur berkuallitas, seperti Passion Flower, Valerian, dan Jahe yang dapat dikombinasikan untuk mendapatkan efek sinergistik. Namun jika ingin mengolah sendiri bahan-bahan herbal tersebut tentu tidak mudah dan membutuhkan keahlian khusus serta penelitian yang berlangsung lama.
Menurut Bapak Victor S Ringoringo ada cara mudah untuk dapatkan tidur berkualitas agar tetap sehat dan produktif di masa pandemi, yaitu dengan mengonsumsi Tablet Herbal Antangin Good Night yang memiliki kandungan ekstrak herbal Passion Flower, Valerian, dan Jahe dengan khasiat serta kegunaan berikut ini:
- Membantu meringankan gangguan sulit tidur.
- Membantu meredakan gejala masuk angin dan menghangatkan badan.
Lebih lanjut Bapak Victor S Ringoringo menjelaskan bahwa Antangin Good Night telah teregistrasi Badan POM dan telah memenuhi persyaratan teknis cara pembuatan obat tradisional yang baik serta ISO 9001 : 2015.
Selain membantu mengatasi gangguan tidur hingga dapatkan tidur berkualitas, mengonsumsi 2-4 tablet sebelum tidur bisa membantu meredakan gejala masuk angin dan menghangatkan badan. Namun jangan lupa patuhi aturan pakai ya... dan untuk informasi lengkap mengenai produk Antangin bisa Follow
Instagram antangin_id.
Oh ya...bagi yang lebih suka berbelanja secara online karena memang lebih aman dan nyaman, bisa membeli melalui Deltomed Store (Official) di Tokopedia, Shopee, Blibli, Lazada, dan JD.ID. Atau bisa juga melalui offline store di Apotek dan Toko Obat Retail.
Cara Dapatkan Tidur Berkualitas Agar Tetap Sehat dan Produktif Di Masa Pandemi
Faktanya, tidur berkualitas secara langsung dapat meningkatkan kesehatan mental dan fisik adalah hal yang tidak dapat dipungkiri. Mengapa? Karena saat tidur menjadi tidak berkualitas, maka akan sangat mempengaruhi energi saat beraktivitas di siang hari. Bahkan, bisa menganggu keseimbangan emosional dan menjadi pemicu kenaikan berat badan. Jadi, jangan abaikan ya...jika sudah mengalami gangguan tidur apalagi di masa pandemi. Segera atasi sedini mungkin agar tetap sehat dan produktif di masa pandemi.
Setelah mengikuti Webinar Kesehatan Antangin Good Night dan IIDN minggu lalu, saya jadi tahu nih cara untuk mendapatkan tidur berkualitas agar tetap sehat dan produktif di masa pandemi, yaitu:
1. Perhatikan 3 Elemen Tidur Berkualitas
Ada 3 elemen yang memudahkan mengukur seberapa berkualitasnya tidur seseorang, terutama saat malam hari karena tidur berkualitas menjadi faktor yang sangat mempengaruhi kesehatan dan produktivitas di masa pandemi. Tiga elemen tersebut adalah:
- Durasi, yaitu lamanya tidur berlangsung.
- Kontonuitas, yaitu tidur yang terus menerus berlangsung tanpa terbangun dan terkena gangguan.
- Kedalaman Tidur, yaitu tidur yang nyenyak dan saat terbangun badan terasa lebih segar.
Jika tiga elemen tidur berkualitas ini terpenuhi maka seseorang bisa dikatakan akan terbebas dari masalah gangguan tidur, entah itu karena kuantitas tidur yang kurang atau justru mengalami tidur yang tidak berkualitas. Penting untuk diketahui, setiap 90 menit, tidur yang normal bersiklus dalam dua kategori tidur, yaitu:
- Tidur tenang, yang terdiri dari empat tahap yaitu suhu tubuh menurun, otot-otot rileks, detak jantung dan pernapasan melambat, dan tahap tidur nyenyak yang menghasilkan perubahan fisiologis untuk membantu meningkatkan kekebalan tubuh.
- Tidur REM, dimana siklus ini dapat meningkatkan pembelajaran dan memori, serta berkontribusi terhadap kesehatan emosional.
2. Perbaiki Kualitas Tidur Dengan Mengonsumsi Bahan-bahan Herbal Tertentu
Diantara banyaknya ekstrak tanaman obat yang bisa membantu mengatasi gangguan tidur, terdapat 3 bahan herbal yang jika dikombinasikan akan mendapatkan efek sinergistik, yaitu Passion Flower, Valerian, dan Jahe. Tapi tentu saja tidak mudah meracik serta mengolah 3 ekstrak tanaman obat itu agar mudah dikonsumsi untuk membantu mengatasi gangguan tidur, dibutuhkan keahlian dan penelitian khusus.
Tapi tenang...ada cara mudah untuk mengonsumsi 3 bahan herbal tersebut, yaitu dengan Tablet Herbal Antangin Good Night yang memiliki khasiat tidak hanya membantu meringankan gangguan sulit tidur, tapi juga membantu meredakan gejala masuk angin serta menghangatkan badan.
Jadi untuk yang mengalami kesulitan tidur dan membutuhkan tidur yang lebih berkualitas, jangan khawatir karena sudah ada Antangin Good Night yang terbuat dari 100% herbal untuk membantu tidur lebih nyenyak dan bebas masuk angin. Sudah sedia Antangin Good Night?
Referensi Artikel dan Foto:
Materi Webinar Antangin Good Night dan Ibu-Ibu Doyan Nulis (IIDN).
https://www.instagram.com/antangin_id/
24 komentar untuk "Cara Dapatkan Tidur Berkualitas Agar Tetap Sehat dan Produktif Di Masa Pandemi"
kondisi pandemi virus akhirnya merubah kebiasaan dan kualitas tidur. Baru tahu ada istilah Coronasomnia atau Covidsomnia...
Anak-anak aja jam tidurnya nambah sampe jam 12 malam!
Aku marah terus ya gimana, lawong aku aja susah tidur banget.... seprtinya nanti aku coba deh ini Antangin Good Night
passion flower - jadi terbayang ttg passion :)
valerian (ini nama yg cantik) dan aku juga suka dengan nama ginger hehe..
Kombinasi ketiganya bisa bantu tidur nyenyak ya..
Kalau di rumah seringnya ada jahe doang :D. Kalau mau coba khasiat yg lain bisa coba antangin varian baru ini nih.
tapi jujur aku pun masih bel bisa rutin tidur Berkualitas seperti itu
Kemarin sudah coba minum Antangin Good Night, alhamdulillah lebih berkualitas tidurku dari yang sebelumnya
Manusiawi banget ternyata...
Dan kudu segera diatasi dengan terobosan baru dari Antangin Good Night.
Susah bobo emang gak enak, bsok paginya bakalan pusing dan lemes sehingga mempengaruhi aktivitas banget yaaa
alhmdulillah sekarang ada solusi ya
Btw katanya kalau tidur benee bakal awet mudaaa