Kelola Diabetes Di Masa Pandemi, Bisa Kok Ini Caranya
Dunia belum terbebas dari ancaman diabetes, bahkan bagi penderitanya penyakit ini menjadi momok yang menakutkan, karena selain berbahaya penyakit ini juga tidak bisa disembuhkan, salah satu solusinya hanya mengelolanya agar tidak semakin parah dan memperburuk kondisi kesehatan karena menderita penyakit lainnya, lalu bagaimana cara yang tepat untuk mengelolanya?
Untuk meningkatkan kepedulian masyarakat, baik penderita diabetes sendiri atau yang memiliki kerabat menderita penyakit ini, setiap tanggal 14 November, diperingati sebagai Hari Diabetes Sedunia atau World Diabetes Day (WDD). Selain itu, Hari Diabetes Sedunia ini merupakan kampanye untuk terus meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahayanya penyakit diabetes dan sebagai upaya agar isu diabetes selalu mendapat perhatian publik.
Sampai dengan tahun 2020 ini, berdasarkan data International Diabetes Federation (IDF) menyatakan Indonesia masih berstatus waspada diabetes. Bahkan, Indonesia menempati peringkat ke-7 dari sepuluh negara dengan jumlah pasien diabetes tertinggi di dunia, yaitu 10.681.400 orang di tahun 2020 dengan prevalensi 6,2%, dan angka ini punya kecenderungan terus meningkat di tahun-tahun selanjutnya jika tidak ada upaya nyata dari berbagai pihak untuk menekan laju kenaikan angka penderita diabetes. Dengan data ini, setidaknya 1 dari 25 penduduk Indonesia mengalami diabetes.
Seberapa berbahayanya sih penyakit ini? Secara singkat dapat dijelaskan bahwa penyakit diabetes adalah suatu penyakit metabolik kronis yang ditandai dengan meningkatkan kadar glukosa darah atau gula darah, yang dapat menyebabkan kerusakan serius pada jantung, ginjal, mata, pembuluh darah, dan saraf. Diabetes sendiri terbagi menjadi dua tipe, yaitu Diabetes Tipe 1, di mana pankreas memproduksi sedikit atau tidak ada insulin sehingga membutuhkan pemberian insulin setiap hari, dan selanjutnya adalah Diabetes Tipe 2 di mana tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan baik.
Ketika diabetes tidak dikelola dan diobati dengan baik, maka di sinilah akan terjadi peningkatan risiko komplikasi yang sangat membahayakan kesehatan penderita. Suatu kondisi di mana kadar glukosa di dalam tubuh penderita diabetes meningkat terlalu tinggi hingga jauh melebihi batas normal dapat menyebabkan Ketoasidosis diabetik yang bisa terjadi pada diabetes tipe 1 dan 2. Selain itu, komplikasi diabetes juga dapat mengakibatkan hyperosmolar koma yang bisa terjadi pada diabetes tipe 2. Pada beberapa kasus, justru komplikasi inilah yang membahayakan, apalagi diabetes merupakan salah satu Komorbid atau penyakit penyerta yang banyak ditemukan pada pasien virus Covid-19, bahkan menempati peringkat kedua di Indonesia dengan jumlah kasus sebanyak 34,4%.
Kelola Diabetes Di Masa Pandemi, Bisa Kok Ini Caranya
Di Indonesia sendiri kasus Virus Covid-19 belum menunjukkan tanda-tanda penurunan meskipun sudah hampir 12 bulan berlalu dan tidak lama lagi akan memasuki tahun baru 2021. Peningkatan kasus penderita virus covid-19 ini secara tidak langsung juga meningkatkan risiko komplikasi covid-19 pada penderita diabetes karena kasus gula darah tinggi akan menurunkan imunitas tubuh untuk melawan berbagai infeksi, terutama infeksi virus covid-19. Bahkan, berdasarkan data International Diabetes Federation (IDF) kondisi pandemi virus covid-19 menyebabkan jumlah penderita diabetes meningkat, tidak hanya di Indonesia namun juga secara global.
Sun Life Indonesia menjadi salah satu perusahaan yang memiliki kepedulian tinggi terhadap diabetes. Hal ini ditunjukkan dengan komitmennya melawan diabetes sejak tahun 2015 dan beragam program sudah dijalankan terutama melalui kolaborasi dengan RSCM. Di tahun 2020 ini, Sun Life Indonesia bersama dengan RSCM dan Tropicana Slim kembali berkolaborasi mengadakan webinar dengan tema yang sangat relevan dengan kondisi pandemi virus Covid-19 yang belum juga berakhir.
Webinar Sun life D-talks yang membahas seputar “Mencegah dan Mengelola Diabetes Selama Pandemi” telah diselenggarakan pada Jumat, 27 November 2020 lalu bersama narasumber yang sangat menginspirasi dan mengedukasi saya untuk tahu lebih banyak tentang Diabetes, terutama cara mencegah jika belum terkena dan cara mengelola Diabetes jika sudah menderita diabetes agar hidup lebih sehat di masa pandemi. Webinar ini juga bertujuan meningkatkan upaya pemahaman serta pengetahuan masyarakat agar semakin banyak orang yang terbantu untuk mengendalikan dan mencegah diabetes.
Acara webinar dimulai dengan sambutan dari Ibu Shierly Ge, Chief Marketing Officer Sun Life Indonesia yang menyatakan “perlunya edukasi yang berkesinambungan dalam mencegah dan dan mengelola diabetes, terutama di saat pandemi seperti sekarang ini.” Lebih lanjut dijelaskan juga bahwa Sun Life Indonesia sejak tahun 2015 konsisten melakukan edukasi tentang diabetes ini dengan melibatkan keluarga dan komunitas, seperti klinik edukasi, donasi kaki palsu, Jakarta Diabetes Walk 2017, hingga Sun Life Resolution Run 2020.
Pada sesi selanjutnya, Ibu Noviana Halim, Branch Manager Tropicana Slim Indonesia ikut memberikan sambutan dan menyarankan agar semua orang dapat mengontrol kadar gula darah sebagai upaya mencegah diabetes. Apalagi mengingat diabetes merupakan komorbid atau penyakit penyerta yang berpotensi memperparah infeksi Covid-19 sebanyak 3 kali lipat. Penyakit ini juga membuat risiko pasien Covid-19 bertambah sebanyak 2 kali lipat. Untuk itu menurut Ibu Noviana, “bagi penderita diabetes perlu berupaya menjaga kestabilan gula darah dan bagi yang sehat, juga harus tetap aktif bergerak dan berolahraga untuk cegah diabetes.”
Masuk ke acara inti di mana ada tiga narasumber yang dihadirkan dalam acara ini, yaitu:
- Rendy Dijaya, Researcher from Health & Nutrition Science Nutrifood Research Center.
- Dr.dr. Em Yunir Sp.PD-KEMD, Divisi Metabolik Endokrin, Departemen Penyakit Dalam RSCM – FKUI.
- Soraya Larasati, Artis dan Pengiat Olahraga.
Sesi bincang pertama bersama narasumber yang dimoderatori oleh Kaiser Simanungkalit, VP Branding, Comms, & Client Experience Sun Life Indonesia menghadirkan Rendy Dijaya, Researcher dari Health & Nutrition Science Nutrifood Research Center, yang dengan penuh semangat mengajak peserta webinar D-Talks untuk membongkar seputar mitos dan fakta mengenai konsumsi gula dalam bentuk game interaktif yang bikin peserta antusias menjawabnya setiap pertanyaaan. Dari game interaktif ini, peserta webinar D-Talks mendapatkan beberapa fakta menarik seputar konsumsi gula, yaitu:
- Energi tidak hanya didapat dari gula karena untuk mencegah dan mengelola diabetes, masih banyak sumber makanan sehat yang memberikan energi dan kaya nutrisi, seperti nasi merah, lauk tinggi protein, susu rendah lemak, serta buah dan sayur.
- Gula aren, gula batu, dan madu adalah pilihan yang baik untuk dikonsumsi penderita diabetes adalah mitos, karena semua jenis gula tersebut mengandung kalori yang hampir sama dengan gula putih.
- Fakta bahwa penderita diabetes boleh mengemil, asalkan cemilan sehat karena cemilan sehat akan membantu memenuhi kebutuhan nutrisi dan menjaga tingkat energi sepanjang hari. Bahkan pada beberapa kasus cemilan sehat diperlukan untuk mencegah kadar gula turun terlalu rendah.
- Fakta bahwa Chromium dapat membantu kontrol gula darah karena memiliki peran dalam metabolisme lemak dan karbohidrat.
- Fakta bahwa waktu tidur yang cukup sangat penting untuk kontrol gula darah.
Setelah puas berinteraksi dengan narasumber dari Health & Nutrition Science Nutrifood Research Center, sesi dilanjutkan dengan edukasi dari Dr.dr. Em Yunir, Sp.PD-KEMD dari RSCM – FKUI, yang menyatakan bahwa penyakit diabetes merupakan salah satu dari tiga besar penyakit penyerta pasien Covid-19, dengan persentase sebanyak 33,6% dari total jumlah pasien. Untuk itulah sangat disarankan untuk menjaga kadar gula darah, karena bagi pasien Covid-19 yang memiliki kadar gula darah di bawah 10 mM memiliki tingkat ketahanan (mortalitas) 98,9%.
Lebih lanjut dr. Em Yunir menyatakan, “penderita diabetes imunitasnya sangat rentan dan kondisi inilah yang menyebabkan saluran pernapasan mudah dimasuki virus. Jika imunitasnya bagus, maka virus bisa mati tanpa sempat menginfeksi. Jika lemah, maka virus akan berkembang biak menembus paru-paru, ginjal, jantung, dan organ-organ lainnya. Sun Life Indonesia memberikan tips mudah bagaimana cara tepat mengelola diabetes dengan A-B-C, yaitu:
A yaitu A1c Hemoglobin (periksa kadar gula darah)
B yaitu Blood Pressure (periksa tekanan darah)
C yaitu Cholesterol (periksa kadar kolesterol)
Narasumber berikutnya dari kalangan selebriti dan pengiat gaya hidup sehat, yaitu Soraya Larasati yang dalam webinar kali ini menceritakan dia tertarik untuk menjadikan olahraga sebagai bagian dari gaya hidupnya, meskipun motivasi awalnya rutin berolahraga karena ingin memiliki tubuh kurus tapi kemudian menyadari bahwa hal tersebut adalah salah. Soraya Larasati mengungkapkan, “bahwa berolahraga harus konsisten dan untuk itu carilah jenis olahraga yang disukai agar termotivasi untuk terus latihan. Setelah memiliki target dan konsisten menjalaninya, kita akan termotivasi memiliki pikiran yang selalu positif, lebih kreatif, dan semangat dalam menjalani aktivitas sehari-hari.”
Setelah sesi bincang dengan tiga narasumber yang seru dan sangat mengedukasi sekali, acara D-Talks ditutup oleh Bapak Kaiser Simanungkalit, VP Branding, Comms & Client Experience Sun Life Indonesia yang menyatakan, selama pandemi kita harus lebih bijak dalam segala hal untuk hidup yang lebih sehat.
Dari rangkaian sesi webinar D-Talks Sun Life Indonesia bersama RSCM dan Tropicana Slim ini, sangat mengedukasi sekali, apalagi peserta sangat antusias dengan materi yang diberikan, terutama pesan dari Sun Life Indonesia untuk “reboot your life” selama pandemi untuk hidup yang lebih sehat dan diabetes bisa dikelola dengan baik.
Tapi edukasi belum lengkap kalau belum mengetahui cara mengolah makanan yang cocok dan aman untuk penderita diabetes. Untuk itu, Sun Life Indonesia mengundang Chef Marinka sebagai narasumber untuk sharing di IG Live tanggal 2 Desember 2020 lalu dengan tema, “Olah Makanan Sehat, Diabetes Lewat.”
Chef Marinka dalam D-Talks di IG Live Sun Life Indonesia menyatakan, “tidak semua makanan yang kita anggap sehat ternyata benar-benar sehat, terutama bagi penderita diabetes atau siapapun yang ingin mengontrol kadar gula darah.” Bahkan menurut Chef Marinka, jus buah dan sayuran yang dianggap sehat, ternyata tidak sesehat itu. Kok bisa! Karena jus buah dan sayur seringkali ditambah gula dan gula itulah yang membuat jus menjadi tidak sehat terutama bagi penderita diabetes.
Lantas, bagaimana dengan nasi yang menjadi makanan pokok orang Indonesia dan Asia? Nasi yang berasal dari beras putih mengandung karbohidrat yang tinggi dan bisa meningkatkan kadar gula darah jika dikonsumsi berlebihan. Untuk itu, Chef Marinka menyarankan menggantinya dengan beras hitam, beras merah, beras coklat, shirataki, dan jail-jali. Sebenarnya ada banyak makanan yang tetap enak dan aman dikonsumsi penderita diabetes, namun pastikan tidak memakai gula sama sekali, dan sebagai penggantinya Chef Marinka menyarankan Stevia karena rasanya manis serta aman untuk penderita diabetes.
Pandemi mengajarkan banyak hal untuk “reboot your life,” yaitu:
- Mulai berolahraga atau bergerak aktif dan memastikan asupan makanan adalah makanan yang bernutrisi untuk hidup lebih sehat.
- Dari sisi finansial, keuangan harus diatur sebaik mungkin dan sisakan penghasilan untuk ditabung. Selain itu, tidak ada salahnya untuk memproteksi diri agar hati dan pikiran lebih tenang selama pandemi. Cek proteksi diri dan keluarga, jika belum memiliki pastikan untuk memilih proteksi asuransi dari Sun Life agar hidup lebih tenang dan aman, cek di https://www.sunlife.co.id/id/.
Lalu, bagaimana jika terdeteksi tidak atau belum mengalami diabetes, seperti kata pepatah, “mencegah lebih baik daripada mengobati” menerapkan gaya hidup sehat sejak sekarang terutama di masa pandemi merupakan pertahanan terbaik melawan diabetes. Dikutip dari situs Sun Life Indonesia, ada beberapa langkah untuk cegah diabetes sebelum terlambat, yaitu menjaga berat badan, berolahraga secara teratur dan konsisten, konsumsi banyak sayuran sehat, tidur cukup, serta lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.
Ada banyak cara untuk mencegah dan mengelola diabetes, terutama di masa pandemi, namun pilihan terbaik tetap ada ditangan Anda?
Referensi Artikel:
Materi Webinar & IG Live Sun Life D-Talks
https://www.sunlife.co.id/id/life-moments/building-a-family/5-ways-to-stop-diabetes-before-it-starts/
Sumber Foto: Pribadi
Video lengkapnya kalian bisa saksikan disini https://www.youtube.com/watch?v=AfKvLS1BeWg
25 komentar untuk "Kelola Diabetes Di Masa Pandemi, Bisa Kok Ini Caranya"