Nikmati Wisata Nostalgia Di 5 Tempat Ini Di Kota Palembang
"Bahagia itu sederhana, ketika melihat keluarga masih diberi kesehatan dan masih bisa berkumpul bersama mereka."
Jembatan Ampera (Sumber Foto : Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan) |
Sumber Foto : Pribadi |
Sebenarnya perjalanan menuju Kota Palembang dari Kota Bandar Lampung bisa melalui jalan darat, dengan jarak antara 300 - 400 kilometer melalui jalur lintas timur dengan waktu tempuh sekitar 10 jam, saat itu Tol Trans Sumatera belum ada. Beberapa saudara menyatakan tidak sanggup jika harus menyetir nonstop dengan jarak tempuh lumayan jauh, apalagi setelah itu harus lanjut lagi pulang ke daerah asal, seperti saya yang kini tinggal di Tangerang. Akhirnya kami sepakat memilih naik kereta api, transportasi alternatif yang menurut kami paling nyaman, meskipun lama perjalanan sekitar 10 jam tapi di sepanjang jalan anak-anak bisa beristirahat dengan nyaman. Agar anak-anak bisa melihat pemandangan alam selama naik kereta, kami memilih perjalanan siang hari, berangkat dari Stasiun Tanjung Karang menuju Stasiun Kertapati, Palembang. Tapi saat pulang, kami memutuskan menempuh perjalanan malam hari, karena setelah tiba di Bandar Lampung, kami harus lanjut pulang ke kota asal.
Sumber Foto : Pribadi |
Oh ya...karena jumlah rombongan bertambah, tadinya hanya sekitar 10 orang bertambah menjadi 20 orang, akhirnya saat pesan tiket kereta api tambahan secara online melalui website Pegipegi mengalami sedikit kesulitan, untunglah masalah bisa teratasi dengan mudah dan cepat. Pesan tiket menjadi lebih mudah karena koordinasi antar anggota keluarga cukup intens melalui Grup WhatsApp. Singkat kata, setelah jeda puluhan tahun, akhirnya kami bisa menjejakkan kaki kembali di Kota Palembang. Perjalanan pertama tentu saja menuju Jembatan Ampera, yang sejak dahulu terkenal sebagai ikon Kota Palembang. Keluarga di Palembang pun sudah menunggu dan siap mengantarkan kami menjelajah beberapa sudut Kota Palembang, menikmati wisata nostalgia. Sayangnya, kami tidak memiliki banyak waktu mengunjungi beberapa tempat wisata yang berpotensi membangkitkan kenangan masa lalu saat masih kecil dahulu. Akhirnya kami sepakat di lain waktu kami akan berkunjung kembali ke Kota Palembang dan menikmati beberapa tempat wisata nostalgia. Berikut 5 tempat yang biasanya dijadikan destinasi wisata nostalgia para wisatawan.
Sumber Foto : Pribadi |
1. Jembatan Ampera.
Siapa yang tidak kenal dengan ikon Kota Palembang yang di bangun tahun 1962 ini, membentang di atas sungai musi dan menghubungkan wilayah seberang ulu dan ilir. Dari atas jembatan, kita bisa menikmati pemandangan indah sungai musi dan lalu lalang perahu, karena hingga kini perahu masih menjadi transportasi pilihan masyarakat untuk menyeberang dari kawasan ulu ke ilir. Dahulu, rumah nenek saya berada di seberang ulu, tepatnya dua ulu dan berada di tepian sungai musi. Saat berkunjung empat tahun lalu, kami masih sempat mengunjungi rumah nenek yang kini ditempati salah satu saudara nenek sambil melewati jembatan ampera yang semakin dipercantik, bahkan katanya sekarang makin bagus apalagi jika di nikmati saat malam hari sambil mengenang masa lalu...benar-benar cocok menjadi destinasi wisata nostalgia.
Siapa yang tidak kenal dengan ikon Kota Palembang yang di bangun tahun 1962 ini, membentang di atas sungai musi dan menghubungkan wilayah seberang ulu dan ilir. Dari atas jembatan, kita bisa menikmati pemandangan indah sungai musi dan lalu lalang perahu, karena hingga kini perahu masih menjadi transportasi pilihan masyarakat untuk menyeberang dari kawasan ulu ke ilir. Dahulu, rumah nenek saya berada di seberang ulu, tepatnya dua ulu dan berada di tepian sungai musi. Saat berkunjung empat tahun lalu, kami masih sempat mengunjungi rumah nenek yang kini ditempati salah satu saudara nenek sambil melewati jembatan ampera yang semakin dipercantik, bahkan katanya sekarang makin bagus apalagi jika di nikmati saat malam hari sambil mengenang masa lalu...benar-benar cocok menjadi destinasi wisata nostalgia.
2. Benteng Kuto Besak.
Benteng peninggalan masa penjajahan Belanda ini berada di tepi sungai Musi, dahulu saat kecil kami sering bermain di kawasan benteng ini karena tidak terlalu jauh dari rumah nenek. Tapi sekarang kondisinya semakin bagus dan di tata dengan baik sehingga bisa menjadi tempat yang nyaman untuk bersantai bersama keluarga sambil menikmati lalu lalang perahu di sungai musi. Ketika melewati benteng ini saat malam hari, kami merasa kaget dengan indahnya benteng ini saat malam hari dihiasi dengan lampu warna-warni.Selain menikmati indahnya bangunan bersejarah peninggalan zaman penjajahan, wisatawan yang memiliki kenangan masa kecil bermain di sekitar Benteng Kuto Besak ini bisa sambil berwisata nostalgia lho, sayang saat itu saya tidak sempat mampir di benteng ini.
3. Bukit Siguntang.
Bukit kecil setinggi 29 - 30 meter di atas permukaan laut ini masuk dalam wilayah kelurahan Bukit Lama dan berjarak sekitar 3 kilometer dari tepian utara sungai musi. Dahulu, salah satu kerabat nenek tinggal di sekitar kawasan ini sehingga kami pernah di ajak mengunjunginya. Bukit Siguntang ini memiliki arti penting dalam sejarah Kerajaan Sriwijaya karena ditemukan berbagai peninggalan bersejarah yang dipercaya memiliki keterkaitan dengan Kerajaan Maritim terbesar di nusantara dahulu. Salah satu peninggalan bersejarah yang cukup terkenal adalah Arca Buddha Amarawati, makam keturunan Kerajaan Sriwijaya, dan berbagai peninggalan bersejarah yang dipercaya sebagai peninggalan masa Kerajaan Sriwijaya. Dahulu yang saya ingat bukit ini banyak ditumbuhi pepohonan sehingga suasana sangat hijau, tapi kini kawasan Bukit Siguntang semakin tertata dan yang pasti membuat nyaman wisatawan saat mengunjunginya, apalagi tempat wisata yang satu ini juga menjadi bagian dari perjalanan wisata nostalgia.
4. Pulau Kemaro.
Pulau yang merupakan delta kecil di sungai musi ini hanya berjarak kurang lebih 6 km dari Jembatan Ampera, dan sangat terkenal di kalangan wisatawan sebagai tujuan wisata religi khususnya untuk penganut Buddha dan Konghucu. Di pulau ini terdapat vihara dan kuil buddha, namun yang menjadi daya tarik utama adalah Pagoda berlantai 9 yang berdiri tegak di tengah pulau berhadapan dengan dua makan yang menjadi cikal bakal legenda Pulau Kemaro disebut juga pulau jodoh, yaitu makam pangeran dari negeri cina dan putri kerajaan sriwijaya. Dahulu saat kecil, kami juga di ajak mengunjungi pulau ini karena letaknya tidak terlalu jauh dari rumah nenek, asyiknya untuk menuju ke sana kami harus naik perahu, jadi hitung-hitung sebagai wisata bahari. Di tempat ini, banyak juga wisatawan yang secara khusus datang untuk berwisata nostalgia, sayangnya kami tidak sempat mengunjungi pulau ini.
5. Masjid Agung Palembang atau kini bernama Masjid Agung Sultan Mahmud Badarudin I.
Masjid yang menjadi kebanggaan warga Palembang ini adalah salah satu masjid tertua di Indonesia, yang memadukan tiga unsur kebudayaan, yaitu Indonesia, Eropa, dan Tiongkok (Cina). Dahulu, semua aktivitas keagamaan dipusatkan di masjid kini, dan saat bulan Ramadhan adalah puncak dari keramaian karena banyak masyarakat Palembang yang memilih melakukan ibadah sholat tarawih di masjid tua ini. Bangunan masjid ini sendiri memiliki arsitektur yang sangat menarik dan sejak tahun 1700-an sudah mengalami beberapa kali renovasi. Selain menjadi pusat aktivitas umat muslim di Kota Palembang, masjid ini memiliki peran yang sangat strategis saat perjuangan melawan penjajahan Belanda, tidak heran jika tahun 1659 M pernah hancur dan akhirnya di bangun kembali oleh Sultan Palembang yang kini diabadikan namanya menjadi nama baru Masjid Agung Palembang, yaitu Sultan Mahmud Badarudin I. Banyak wisatawan yang berkunjung tidak hanya untuk urusan ibadah, tapi juga menikmati nostalgia masa lalu saat berada di masjid ini.
Spot-spot perjalanan ini sudah terekam di benak saya untuk suatu saat saya kunjungi kembali bersama keluarga, atau bersama saudara lainnya seperti dulu, apalagi letak Kota Palembang tidak terlalu jauh dari kampung halaman tempat saya dibesarkan, yaitu Lampung. Selain itu, pilihan transportasi juga semakin banyak, namun bagi saya kereta api tetap menjadi moda transportasi favorit jika memiliki kesempatan mengunjungi kembali Kota Palembang apalagi pesan tiket kereta api juga semakin mudah dan cepat.
Masjid Agung Sultan Mahmud Badarudin (Sumber Foto: Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan) |
Persiapkan Hal Berikut Ini Sebelum Melakukan Perjalanan Dengan Kereta Api
Waktu perjalanan yang cukup lama sekitar 9 - 10 jam pastinya ada hal-hal penting harus dipersiapkan agar perjalanan lancar hingga sampai ke tujuan seperti berikut ini:
- Bawalah bekal yang cukup selama perjalanan, seperti makanan, minuman, juga obat-obatan, meskipun di atas kereta api menyediakan layanan restorasi namun jika jumlah penumpang cukup banyak, waktu pemesanan menjadi lebih lama. Tapi ingat! Buanglah sampah pada tempat yang telah disediakan agar kereta tetap bersih dan nyaman.
- Bawa perlengkapan untuk istirahat, seperti bantal leher atau jaket jika melakukan perjalanan saat malam hari.
- Pesan Tiket Kereta Api jauh-jauh hari, idealnya tiga atau dua minggu sebelum tanggal keberangkatan agar bisa leluasa memilih layanan kereta api yang tersedia.
Untuk memudahkan perjalanan pastikan memilih layanan pembelian tiket kereta api yang bisa di akses secara online sehingga pesan tiket kereta api bisa lebih mudah dan cepat, melalui aplikasi mobile Pegipegi. Sebenarnya pesan tiket kereta api di Pegipegi bisa dilakukan melalui website seperti yang kami sekeluarga lakukan dua tahun yang lalu, namun aplikasi mobile Pegipegi versi terbaru justru dirancang untuk pemesanan tiket yang jauh lebih mudah dan cepat.
Aplikasi Mobile Pegipegi |
Berikut cara pesan tiket kereta api melalui aplikasi mobile Pegipegi.
- Pada tampilan pertama selain banner promosi, ada 3 menu utama pilihan, yaitu pesawat, hotel, dan kereta api, scroll ke bawah ada beragam travel tips, dan terakhir bantuan pelanggan, baik melalui telepon atau email.
- Jika pilih perjalanan dengan kereta api maka akan muncul fitur pemesanan yang meliputi asal dan tujuan, waktu keberangkatan, dan jumlah penumpang. Oh ya...di akhir menu ada fitur terakhir dilihat yang memuat informasi riwayat pencarian sebelumnya.
- Isi data penumpang yang akan berangkat dengan lengkap, setelah itu pilih metode pembayaran yang termudah, dan segera lakukan pembayaran sebelum batas waktu habis untuk menghindari pembatalan sehingga tiket yang sudah didapatkan dengan susah payah hilang.
- Jangan lupa daftarkan email agar mendapatkan informasi tercepat promo eksklusif dari Pegipegi, siapa tahu mendapat diskon promo yang bikin hemat saat pembelian...asyik kan!
Menu pesan tiket kereta api Pegipegi |
Jadi jangan lupa persiapkan hal-hal tersebut agar perjalanan menikmati nostalgia bersama keluarga menjadi momen spesial yang menyenangkan dan menyisakan kenangan indah saat mengingatnya. Tapi yang pasti, momen berkumpul bersama keluarga besar membuat kami bersyukur masih diberikan kesehatan dan umur panjang untuk terus menjalin silahturahmi...Pegipegiyuk!
Referensi Artikel:
https://id.wikipedia.org/
https://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/mengenang-kejayaan-palembang-dari-bukit-siguntang
23 komentar untuk "Nikmati Wisata Nostalgia Di 5 Tempat Ini Di Kota Palembang"
Penasaran pengen ke Jembatan merah Amperanya Mak, terus coba begimana rasanya pempek khas itu, uwuuuhhh
Maacih untuk artikelnya, Mak
Jadi tahu wisata lain yang bisa dikunjungi saat ke Palembang nih hehheee
Bawa bekal. Apalagi untuk perjalanan jauh.
Beberapa waktu lalu pas perjalanan lintas timur, aku sempat lewat kota Palembang, karena mau langsung ke Jambi. Aku sudah menuliskannya di blog, monggo search pakai "linta timur" ya
Hahaha... modus akutu^^
Karena sudah sore, takut kemalaman, jembatan ampera kami skip deh.
Jadi, dari 5 destinasi wisata di atas, belum ada nih yang aku kunjungi, tapi bisa menambah referensi.
Semoga suatu hari bisa ke Palembang dan mengunjungi lima tempat yang bakal jadi nostalgia nantinya.
Sepertinya euforia dengan alat transportasi ini masih berlanjut yaa...
Aku jadi pingin cobaa naik KA keren dengan harga yang katanya ramah di kantong.
Wisata Palembang rasanya tak lengkap tanpa makan pempek di Sungai Musi.
Aww~
Indahnya....menikmati matahari tenggelam ditemani semilir angin santai...
((mendadak puitis))