Pentingnya Self Control Dalam Mengelola Keuangan Pribadi

Mengelola keuangan pribadi
Gambar : Pixabay.com
Saya ibu dari 3 anak yang saat ini sedang memasuki usia remaja dan dari ketiga anak saya tersebut ternyata memiliki cara pandang yang berbeda terhadap uang terutama dalam hal mengelola keuangan pribadi. Memang, sejak memasuki usia Sekolah Dasar saya sudah mengenalkan anak-anak saya nilai uang, namun tentu saja dengan jumlah nominal yang terbatas dan disesuaikan dengan usia anak-anak. Penting bagi saya untuk mengenalkan uang kepada anak-anak karena berdasarkan pengalaman dengan anak sulung saya yang belum mengerti uang ketika masuk Sekolah Dasar, beberapa kesulitan pernah saya alami. Semakin bertambah usia ternyata ketiga anak saya memiliki cara mengelola keuangan yang berbeda, yang ternyata juga dipengaruhi oleh cara pandang anak-anak terhadap nilai uang. Ray Linder, seorang perencana keuangan yang juga menulis buku Financial Freedom: Seven Secrets to Reduce Financial Worry, mengungkapkan bahwa kemampuan seseorang untuk mengelola keuangan sangat dipengaruhi oleh kepribadiannya, dan berkaitan dengan hal tersebut Ray Linder membagi kedalam empat tipe kepribadian seseorang dalam mengelola keuangan.
  1. Tipe Protectors atau Penjaga, di mana tipe kepribadian ini sangat konservatif dalam mengelola keuangannya. Umumnya mereka yang memiliki tipe kepribadian ini sangat hati-hati bahkan cenderung penuh perhitungan dalam mengeluarkan uangnya. Mereka terbilang sangat hemat bahkan cenderung over protektif jika menyangkut masalah uang sehingga orang-orang disekitarnya menganggap pelit. Meskipun sebagian dari perilakunya memiliki nilai positif, namun cenderung akan menimbulkan masalah jika pasangan atau orang-orang disekitarnya tidak memiliki kepribadian yang sama dalam mengelola keuangan.
  2. Tipe Planners atau Perencana, di mana tipe ini memiliki karakteristik yang hampir sama konservatifnya dengan tipe penjaga dalam hal mengelola keuangan pribadi, namun khusus untuk tipe ini cenderung lebih memperhatikan kehidupan finansialnya dalam jangka panjang. Tidak heran jika sedini mungkin, mereka yang tergolong tipe kepribadian ini selalu memikirkan investasi jangka panjang. Sisi buruknya terkadang mereka terlalu fokus pada keamanan finansial di mana depan dan cenderung mengabaikan kehidupan sekarang.
  3. Tipe Pleasers atau Pencari Kesenangan, di mana tipe kepribadian ini memiliki sifat yang cenderung boros jika menyangkut masalah uang. Meskipun mereka yang tergolong dalam tipe kepribadian ini cenderung boros jika menyangkut masalah uang, namun terkadang tidak jarang mereka menghabiskan uangnya untuk orang-orang disekitarnya sehingga beberapa dari mereka memiliki sikap yang murah hati. Namun tentu saja sisi negatifnya mereka yang memiliki tipe kepribadian ini adalah tidak pernah memikirkan kondisi finansial dalam jangka panjang dan cenderung abai terhadap investasi jangka panjang dalam bentuk apapun.
  4. Tipe Players atau Pemain, di mana tipe kepribadian ini memiliki karakteristik yang sangat berani jika menyangkut masalah uang, terutama ketika berbisnis atau berinvestasi. Untuk bebebrapa poin, kepribadian ini cukup positif karena dibutuhkan keberanian yang besar jika memulai suatu bisnis, namun tentu saja keberanian mempertaruhkan uang tersebut harus diimbangi dengan perencanaan yang matang sehingga tidak sia-sia atau justru mendatangkan masalah finansial di masa yang akan datang.
Perbedaan kepribadian dalam mengelola keuangan pribadi sesungguhnya juga tidak lepas dari pengaruh orang-orang disekitarnya di samping tentu saja faktor bawaan sejak lahir, seperti contohnya ketiga anak saya yang memiliki kepribadian yang berbeda dalam mengelola keuangan pribadi. Meskipun seseorang memiliki bakat bawaan sejak lahir yang tergolong Players atau tipe pemain, namun jika dipengaruhi oleh lingkungan yang cenderung konservatif dalam mengelola keuangan, lambat laun akan menghasilkan kepribadian yang mix, yang akan membawa pengaruh positif terhadap kehidupan pribadinya, terutama menyangkut aktivitas dalam mencari uang.

Kemudahan memulai bisnis online yang di dukung semakin pesatnya perkembangan dunia digital sehingga semakin banyak bermunculan pebisnis-pebisnis muda dan baru tentu saja sangat mengembirakan. Semangat kewirausahaan yang dahulu sangat sulit dibangkitkan di kalangan anak muda, kini berkat dukungan teknologi digital semakin banyak anak muda yang terjun dan berani memulai bisnis. Keberadaan modal tidak lagi di pandang menjadi faktor yang menyulitkan, karena di samping banyaknya bisnis online yang tidak membutuhkan modal besar, juga semakin banyak pinjaman online yang bisa digunakan membantu untuk mengatasi masalah kurangnya modal usaha. Namun tentu saja jika sudah menyangkut masalah pengelolaan keuangan yang menjadi sangat penting ketika akan memulai suatu bisnis, dibutuhkan self control yang baik agar modal yang dianggarkan untuk bisnis tidak menjadi sia-sia.

Pentingnya Self Control Dalam Mengelola Keuangan Pribadi

Sebelum membahas pentingnya si self control ini tentu kita harus tahu dong apa definisi sebenarnya self control tersebut. Delisi dan Berg mengungkapkan bahwa Self Control berkaitan dengan tindakan seseorang untuk mengendalikan atau menghambat secara otomatis kebiasaan, dorongan, emosi, atau keinginan dengan tujuan untuk mengarahkan perilakunya, dalam hal ini tentu saja berkaitan dengan masalah keuangan. Dalam konteks keuangan, self control sangat diperlukan sebagai dasar untuk memilah dan memilih tindakan yang tepat dalam hal mengelola keuangan pribadi, yang pada akhirnya nanti sangat diperlukan ketika orang tersebut memutuskan terjun dalam dunia bisnis. Selain lebih bisa mengontrol keuangannya secara lebih baik, self control dalam hal mengelola keuangan pribadi juga sangat membantu seseorang membuat perencanaan keuangan dalam bisnisnya sehingga modal yang disiapkan tidak akan sia-sia dan dapat dipertanggung jawabkan. Adakalanya, modal yang kita dapatkan untuk memulai suatu usaha bukanlah uang pribadi kita sendiri melainkan pinjaman yang tentu saja harus dibayarkan tepat waktu.

Untuk alasan itulah jika ditanyakan pentingkah self control dalam mengelola keuang pribadi? Menurut saya sangat penting karena keterampilan ini akan menjadi dasar seseorang, terutama generasi muda yang di masa yang akan datang akan meramaikan geliat dunia bisnis Indonesia. Jika pada bagian awal dari tulisan ini dipaparkan secara panjang lebar bahwa kemampuan mengelola keuangan pribadi sangat dipengaruhi oleh empat tipe kepribadian, namun ini hanya menjadi dasar atau landasan seseorang untuk memilah dan memilih langkah yang tepat dalam mengembangkan keterampilan self control-nya di masa yang akan datang, karena self control tidak hanya dipengaruhi oleh kepribadian seseorang semata dalam memandang uang, namun juga faktor-faktor lain di sekitar kehidupan orang tersebut.

Para ahli sepakat bahwa dalam konteks self control, Theory of Planned Behavior merupakan faktor yang sangat penting dan menjadi landasan dalam mengembangkan keterampilan self control seseorang menyangkut kecerdasan mengelola keuangan pribadi. Berkaitan dengan teori tersebut ternyata keterampilan self control sangat dipengaruhi oleh sikap dan perilaku berdasarkan pengaruh lingkungan di mana seseorang tumbuh dan tinggal bersama keluarga dan orang-orang disekitarnya. Para ahli menyatakan bahwa teori yang menyatakan perilaku merupakan fungsi dari informasi atau keyakinan atau juga kepercayaan yang menonjol mengenai perilaku tersebut, dan pada akhirnya keyakinan akan mempengaruhi sikap, norma-norma subyektif, serta kontrol atas perilaku tersebut. Dengan kata lain, untuk membentuk keterampilan self control dalam diri seseorang dibutuhkan proses yang sangat panjang dan tidak hanya sekadar faktor kepribadian yang biasanya bawaan seseorang sejak lahir.

Kemudian ada lagi yang di kenal dengan istilah conscientiousness yang merujuk pada kepribadian dasar seseorang untuk cermat atau memiliki pertimbangan tertentu sebelum bertindak. Dalam konteks kemampuan mengelola keuangan pribadi, memiliki keterampilan untuk membuat sejumlah perencanaan serta pertimbangan sebelum menentukan keputusan yang akan di ambil tentu sangat dibutuhkan apalagi jika seseorang memilih menjadi seorang pebisnis yang mau tidak mau harus memiliki banyak pertimbangan sebelum menggunakan modal yang dimilikinya. Dari berbagai penjelasan ini sangat jelas terlihat bahwa keterampilan self control dalam mengelola keuangan pribadi tidak dapat dilakukan secara instan, namun harus dilakukan sejak dini bahkan sejak anak pertama kali mengenal uang sebagai alat untuk membeli berbagai benda atau barang yang diinginkannya. Memiliki self control yang baik, setidaknya akan mengerem atau membatasi tipe kepribadian yang cenderung boros atau terlalu hemat dalam menggunakan uangnya hingga pada akhirnya nanti orang tersebut mampu memilah dan memilih kemana uang tersebut akan dibelanjakan. Untuk berbagai alasan itulah mengapa self control dalam mengelola keuangan pribadi adalah keterampilan yang sangat penting karena dalam kehidupan masa kini kecerdasan finansial tidak melulu mengenai kemampuan menghitung deretan angka-angka, namun juga berkaitan dengan kecerdasan emosional yang berhubungan dengan banyak faktor di sekitar kehidupan orang tersebut.

Yuk...sedini mungkin ajarkan anak-anak kita keterampilan self control yang baik agar mumpuni dalam mengelola keuangan pribadi!

Referensi tulisan:
https://lifestyle.kompas.com/read/2013/01/16/10192569/4.tipe.kepribadian.dalam.mengelola.uang
Mutia Erlisa Karamoy
Mutia Erlisa Karamoy Mom of 3 | Lifestyle Blogger | Web Content Writer | Digital Technology Enthusiast | Another Blog bundadigital.my.id | Contact: elisakaramoy30@gmail.com

Posting Komentar untuk "Pentingnya Self Control Dalam Mengelola Keuangan Pribadi"