Unilever Sustainability Day, Untuk Memasyarakatkan Gaya Hidup Berkelanjutan

Unilever Sustainability Day
Pemotongan tumpeng dalam rangkaian ulang tahun YUI ke-17 (Dok: Pribadi)
Banyak orang mengatakan, "bumi semakin tua," yap...tentu saja karena usia bumi semakin tahun pastinya akan semakin tua dan jika tidak di jaga serta di pelihara tentunya bumi akan menjadi tempat yang tidak nyaman lagi untuk ditinggali manusia. Padahal, untuk kelangsungan hidupnya manusia sangat bergantung pada segala sesuatu yang ada di bumi. Untuk alasan itulah sejak dini manusia harus sadar bahwa menjaga bumi agar tetap lestari hingga tetap nyaman untuk di tinggali sampai anak cucu kita adalah sebuah kewajiban. Salah satu upaya yang bisa dilakukan manusia adalah dengan membangun kesadaran mengenai isu sustainability. Isu inilah yang kemudian di angkat dan menjadi komitmen yang terus di bangun secara konsisten oleh Unilever Indonesia, salah satunya dengan mendirikan Yayasan Unilever Indonesia (YUI) pada tanggal 27 Nopember 2000 yang hingga saat ini telah memiliki peran besar dalam menyusun serta mengimplementasikan program-program sustainability yang didasarkan pada Unilever Sustainability Living Plan (USLP).

Bertepatan dengan acara untuk memperingati hari jadi Yayasan Unilever Indonesia ke-17 pada tanggal 11 Desember 2017 lalu diselenggarakan event Unilever Sustainability Day. Selain bertujuan memasyarakatkan sustainability atau gaya hidup berkelanjutan, event ini juga dijadikan sebagai ajang untuk memaparkan bagaimana komitmen serta kepedulian Unilever Indonesia dalam menjalankan bisnisnya agar sesuai dengan gaya hidup sustainability. Lantas mengapa gaya hidup berkelanjutan menjadi suatu langkah serta solusi yang sangat penting untuk mulai di jalani masyarakat tidak hanya di Indonesia tapi bahkan di seluruh dunia? Karena langkah inilah yang di nilai sangat tepat untuk mengatasi beragam permasalahan yang dari dulu hingga saat ini mendera dunia, seperti kelaparan, kemiskinan, kesehatan, perubahan iklim, dan sampah yang mencemari lingkungan. Untuk diketahui, di Indonesia sekitar 7,2 juta anak hidup di bawah garis kemiskinan dan 40 anak dari setiap 1.000 kelahiran meninggal sebelum mencapai umur 5 tahun.

Unilever Sustainability Day
Bersama narasumber utama Unilever Sustainability Day (Dokpri)
Bahkan data BPS pada bulan Maret 2017 mencatat jumlah penduduk miskin di Indonesia dengan indikator pengeluaran perkapita per bulan di bawah garis kemiskinan mencapai 27,77 juta orang atau meningkat sebesar 6,90 ribu orang dibandingkan sebelumnya. Dalam isu lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI menyatakan bahwa setiap tahunnya Indonesia menghasilkan 65,8 juta ton sampah dan sebanyak 1,29 Million Metric Tons (MMT) sampah plastik dari Indonesia terbuang ke laut. Namun yang lebih memiriskan hati lagi, tingkat pemilahan sampah di kalangan masyarakat masih sangat rendah sehingga sampah-sampah yang terbuang semakin menumpuk dan tidak dapat di olah kembali. Permasalahan-permasalahan ini seakan tidak pernah ada habisnya karena masyarakat masih belum terbiasa dengan gaya hidup berkelanjutan dan masih banyak yang abai dengan masalah lingkungan yang ditimbulkan akibat perilaku sembrononya. Di sinilah peran dunia bisnis sangat diperlukan, tidak hanya dalam bentuk tindakan nyata yang mendukung lingkungan yang lestari dan berkelanjutan, namun juga membantu mengubah mindset masyarakat, peran inilah yang secara serius ditindaklanjuti oleh Unilever Indonesia dengan mendirikan YUI.

Dalam kesempatan membuka acara tersebut, Presiden Direktur PT. Unilever Indonesia, Tbk. Hemant Baksi mengatakan, " keberadaan bisnis tidak boleh malah membuat masalah ini semakin besar. Sebaliknya, dunia bisnis haruslah menjadi bagian dari solusi karenanya strategi dan aktivitas bisnis yang berbasis pada prinsip sustainability menjadi sangat penting. Di Unilever, sustainability sudah menjadi DNA kami sejak pertama kali didirikan pada abad ke-19. Secara global, sejak awal Unilever memiliki tujuan besar untuk memasyarakatkan kehidupan yang sustainable atau berkelanjutan melalui produk-produk dan program-programnya." Melalui acara yang berkonsep inspirational talk dan exhibition, YUI mengajak semua pihak agar memahami isu sustainability dan menjadikan sustainable living  sebagai bagian dari gaya hidup sehari-hari, dengan menghadirkan para pakar, aktivitis, serta profil-profil inspiratif dari berbagai usia.

Unilever Sustainability Day
Penghargaan untuk mitra Yayasan Unilever Indonesia (YUI) (Dokpri)
Salah satu pakar yang memiliki rekam jejak sangat lama dalam isu lingkungan ini adalah Mari Elka Pangestu yang menjabat President of United in Diversity Foundation and Leadership Council of UN SDSN Southeast Asia and Indonesia. Dalam kesempatan ini beliau menjelaskan, "tantangan dan permasalahan yang dihadapi dunia bisa di jawab melalui program berbasis sustainability. Sustainability Development Global (SDG) yang diusung PBB untuk pembangunan berkelanjutan atau Global Goals menetapkan sebuah visi untuk mengakhiri kemiskinan, kelaparan, ketidaksetaraan atau perlindungan sumber daya alam pada tahun 2030. Disinilah bisnis memiliki peran penting dalam membentuk dan memberikan solusi kreatif dari Global Goals, dan terus melakukannya dalam penyampaian tujuan sekaligus menciptakan kemajuan bagi masyarakat luas."

Dengan mendirikan Yayasan Unilever Indonesia (YUI), Unilever ingin tetap konsisten dengan komitmennya untuk terus mendukung gaya hidup masyarakat berkelanjutan, dan pada tahun 2010 secara global Unilever meluncurkan Unilever Sustainable Living Plan (USLP) sebagai strategi untuk terus mengembangkan bisnisnya seraya mengurangi setengah dampak lingkungan yang ditimbulkan dan meningkatkan dampak sosial bagi masyarakat. USLP memiliki tiga tujuan utama, yaitu :
  1. Meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan 1 milyar orang pada tahun 2020.
  2. Mengurangi setengah dari dampak lingkungan yang dihasilkan dari operasi bisnisnya pada 2030.
  3. Meningkatkan penghidupan jutaan orang pada 2020.
Unilever Sustainability Day
Dokpri
Unilever Sustainability Day
Dokpri
Hingga saat ini, sudah banyak program sustainability yang telah dilakukan oleh Unilever melalui Yayasan Unilever Indonesia (YUI), antara lain:
  • Pilar Kesehatan dan Kesejahteraan (Health and Wellbeing), hingga 2016 Unilever telah mempromosikan kebiasaan tentang kesehatan dan kebersihan yang lebih baik kepada 88 juta orang Indonesia melalui program berbasis masyarakat. Selain itu, dalam sisi nutrisi, Tim R & D (ahli gizi) Unilever telah berusaha keras untuk mengurangi kadar garam, gula, dan lemak di seluruh produknya.
  • Pilar Lingkungan (Environment). Dengan mengembangkan 1.630 bank sampah di 17 kota yang tersebar di 12 provinsi, bank sampah telah mengumpulkan 4.363 ton limbah anorganik. selain itu ada 0 (zero) sampah ke TPA dari seluruh pabrik dan kantor pusat. Serta mengembangkan satu teknologi mutakhir pengolahan sampah plastik fleksibel yang dinamakan CreaSolv Process.
  • Pilar Peningkatan Penghidupan (Enhance Livelihood). Dengan menciptakan inklusif bisnis bagi petani kecil dan pengecer skala kecil. Hingga tahun 2016, Unilever telah meningkatkan mata pencaharian 35.500 petani kedelai hitam dan petani gula kelapa dengan memasok bahan baku kecap Bango. Tahun 2017, Unilever mulai memberdayakan pemetik teh di balik daun SariWangi. Membantu lebih dari 500 ribu peritel kecil untuk meningkatkan pendapatan mereka melalui platform distribusi berbasis IT-LeverEdge. Mengaktifkan 3.320 perempuan Indonesia untuk mengakses program pemberdayaan perempuan Saraswati.
Melalui Unilever Sustainability Day ini, diharapkan masyarakat terutama kepada ratusan mahasiswa, insan pers, pengiat media sosial, dan unsur masyarakat lainnya bisa belajar dan mengakses informasi bagaimana selama ini Unilever melalui YUI berkontribusi nyata untuk ikut bersama mengatasi isu sustainability melalui strategi dan aktivitas bisnisnya. Dengan melihat sendiri contoh nyata dari beragam program dan solusi yang dilakukan YUI ini, masyarakat akan memulai menerapkan gaya hidup berkelanjutan dalam kehidupan sehari-hari yang bisa di mulai dari hal-hal yang sangat sederhana, seperti memilah dan meminimalisir sampah rumah tangga, mengurangi pemakaian listrik terutama di siang hari, menanam pohon, menghemat air, dan masih banyak lagi cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kelestarian bumi yang kita tinggali ini serta untuk mewujudkan masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak dan cucu kita kelak. 

Unilever Sustainability Day

Referensi tulisan :
Siaran pers dan lembar fakta : Unilever Sustainability Day, 11 Desember 2017.
Mutia Erlisa Karamoy
Mutia Erlisa Karamoy Mom of 3 | Lifestyle Blogger | Web Content Writer | Digital Technology Enthusiast | Another Blog bundadigital.my.id | Contact: elisakaramoy30@gmail.com

2 komentar untuk "Unilever Sustainability Day, Untuk Memasyarakatkan Gaya Hidup Berkelanjutan"

Comment Author Avatar
Unilever selalu keren ya..dan aku baru tau ternyata ada yayasanya juga.
Comment Author Avatar
Iya mbak, aku juga baru tahu ternyata yayasan Unilever memiliki kegiatan sangat banyak.