Yuk, Atur Uangmu Saat Usia Muda Agar Hidup Sejahtera Di Hari Tua

Perencanaan keuangan menjadi tema yang sangat menarik untuk di bahas, baik di ruang-ruang publik maupun dalam keluarga. Tidak terhitung banyaknya buku, tulisan, serta artikel bagus yang mengulas seputar masalah perencanaan keuangan yang dapat secara mudah di akses oleh siapapun, bahkan melalui smartphonennya sehingga bisa di baca kapan saja dan di mana saja. Namun, ada berapa banyak orang yang secara konsisten mampu mempraktekkan tips dan anjuran tersebut ketika mengelola keuangannya? Rasanya jumlahnya belum terlalu banyak, padahal mengatur dan mengelola keuangan seharusnya dilakukan sedini mungkin, terutama saat usia masih produktif dan kesehatan masih prima sehinggal goal atau tujuan keuangan yang dicita-citakan besar kemungkinan akan tercapai karena rentang waktu untuk meraihnya masih sangat panjang dan beban dalam hal finansial masih belum terlalu berat.

Gathering Sinarmas MSIG Life
Yuk, AturUangmu sejak dini (Gambar: Pixabay)

Tidak mudah memang konsisten untuk melakukan perencanaan keuangan, terutama saat usia masih muda apalagi dengan kondisi sudah memiliki penghasilan sendiri yang lumayan dan godaan gaya hidup masih sangat besar, terutama untuk yang tinggal dan bekerja di kota-kota besar. Namun usia muda bukan berarti belum saatnya untuk melihat ke depan, karena keputusan yang di ambil saat usia masih muda inilah yang akan menentukan arah hidup kita di masa depan hingga di hari tua nanti. Untuk alasan itulah, tidak ada salahnya untuk mulai melakukan perencanaan keuangan dengan mengatur uang secara bijak agar hidup sejahtera saat hari tua nanti, sebuah impian yang sangat indah bagi semua orang. Tahukah? Berapa banyak orang yang saat ini sudah memasuki usia senja atau usia tua menyesali, mengapa dahulu saat usia masih muda dan produktif serta sehat, mereka tidak merencanakan dan mengatur keuangannya agar saat usia tua nanti keuangan tidak lagi menjadi sumber masalah, terutama saat kondisi tubuh mulai sakit-sakitan dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit jumlahnya. Untuk alasan itulah, yuk...mulai dari sekarang atur uangmu secara bijak agar uang tidak lagi menjadi sumber masalah di masa tua nanti.

Gathering Sinarmas MSIG Life
Gathering bersama KEB dan Sinarmas MSIG Life, 9 September 2017 (Gambar: KEB)
Ajakan untuk memulai mengatur keuangan saat usia muda inilah yang menjadi tema pokok dalam gathering yang diselenggarakan Kumpulan Emak Blogger atau KEB bersama dengan Sinarmas MSIG Life di JSC Hive Coworking Space, Kuningan, Jakarta tanggal 9 September 2017 lalu. Dalam kesempatan gathering kali ini dihadirkan pembicara yang sudah memiliki banyak pengalaman dalam hal perencanaan keuangan, yaitu Aakar Abyasa dari Jouska Financial. Dengan bertemakan "Yuk, AturUangmu," tidak hanya di bahas masalah pentingnya perencanaan keuangan, namun juga perkembangan kondisi masyarakat Indonesia saat ini, terutama yang tinggal dan bekerja di kota-kota besar di mana godaan untuk menikmati beragam fasilitas nyaris sangat besar dan celakanya kesempatan untuk merasakan aneka fasilitas tersebut harus di bayar dengan sejumlah uang yang harus dikeluarkan sebagai bentuk kompensasi untuk menikmati apa yang di sebut budaya kekinian. Sebuah kecenderungan yang mengarah pada perilaku konsumtif, yang lahir dari semakin meningkatnya jumlah kelas menengah di Indonesia.

Tidak bisa di pungkiri setelah era krisis perekonomian yang melanda Indonesia dalam kurun waktu 1998 dan beberapa tahun setelahnya, Indonesia terus mencatat pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan sejak tahun 2000 hingga saat ini. Pertumbuhan ekonomi yang semakin membaik ternyata melahirkan fenomena baru, yaitu meningkatnya jumlah kelas menengah di Indonesia yang diperkirakan sekitar 9 juta penduduk setiap tahunnya. Sungguh peningkatan yang cukup fantastis karena hingga tahun 2016, data statistik mencatat jumlah warga yang termasuk kelas menengah di Indonesia nyaris mencapai lebih dari 50% dari keseluruhan jumlah penduduk di Indonesia. Ada beberapa indikator yang digunakan untuk mengkategorikan kelas menengah, salah satunya tentu saja besarnya pendapatan, di mana pendapatan sebagian masyarakat Indonesia bisa di bilang meningkat. Tapi berdasarkan Bank Dunia, kelas menengah adalah mereka yang membelanjakan uangnya sebesar 2 dolar hingga 20 dolar AS perharinya.

Sinarmas MSIG Life
Data Statistik Jumlah Kelas Menengah di Indonesia tahun 2016 (Gambar: https://hasanuddinali.com/2017/05/03/data-talk-jumlah-kelas-menengah-indonesia-2016/)
Namun yang membuat miris, mereka yang masuk dalam kategori kelas menengah ini bisa di bilang mengeluarkan sebagian besar pendapatannya untuk kebutuhan-kebutuhan yang sifatnya konsumtif. Mereka tidak segan untuk menggunakan fasilitas kartu kredit untuk memenuhi kebutuhan konsumtifnya, sehingga data Bank indonesia mencatat jumlah transaksi menggunakan kartu kredit periode waktu 2005 - 2010 naik 2,5 kali lipat hingga mencapai Rp. 161,4 triliun. Tentu saja hal ini harus dikendalikan karena jika dibiarkan perilaku ini akan mengantarkan mereka dalam jeratan hutang. Jika sudah begini jangankan mengatur uangnya sebagai safety atau jaring pengaman saat mereka beranjak tua nanti dan sudah tidak produktif lagi menghasilkan uang, untuk memenuhi kebutuhan mereka saat ini pun akan kesulitan. Apalagi setiap tahun pergerakan ekonomi selalu meningkat yang tentunya dibarengi dengan peningkatan cost atau biaya yang harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.

Sudah terlalu banyak contoh kasus dalam masyarakat bahkan disekeliling kita sendiri dan menimpa orang-orang terdekat kita yang memperlihatkan betapa perilaku konsumtif yang lebih mengutamakan keinginan daripada kebutuhan dan enggan mengatur uang mereka secara bijak secara perlahan namun pasti akan mengantarkan mereka ke jurang kehancuran finansial, dan tidak banyak dari mereka yang mampu keluar dari lingkaran masalah keuangan tersebut. Perilaku konsumtif yang kebablasan ini sebagian besar dibarengi dengan rendahnya literasi keuangan masyarakat sehingga semakin sulitnya mereka yang sudah masuk dalam jurang masalah keuangan untuk mencari solusi atas kesulitan yang di alami. Untuk alasan itulah tidak heran jika Pemerintah bersama Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan terus berupaya untuk meningkatkan literasi keuangan agar masyarakat memiliki kemampuan untuk mengatur uangnya secara bijak dan terhindar dari masalah keuangan. Tidak mudah memang, apalagi untuk masyarakat yang tidak bisa lepas dari tren gaya hidup kekinian terutama masyarakat yang tinggal di perkotaan di mana semua fasilitas tersedia meskipun untuk merasakannya harus ditebus dengan pengeluaran yang jumlahnya tidak sedikit.

Untuk itulah sangat penting untuk bisa memilah dan memilih mana sesuatu yang memang dibutuhkan dan mana yang hanya sekadar keinginan sebagai pondasi awal atau pilar dasar untuk berlaku lebih bijak dalam mengatur keuangan.

Yuk, Atur Uangmu Secara Bijak Saat Usia Muda Agar Hidup Sejahtera Di Hari Tua

Jika didefinisikan, usia tua atau lanjut usia adalah tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan manusia dan umumnya ditandai dengan gagalnya kemampuan seseorang untuk mempertahankan kesetimbangan kesehatan dan kondisi stres fisiologisnya. Dengan kata lain, lansia selalu diidentikkan dengan menurunnya fungsi bagian-bagian tubuh yang kerap menjadi penyebab penurunan kesehatan. Sedangkan berdasarkan batasan umur, menurut WHO, lansia adalah pria dan wanita yang telah mencapai usia 60 - 74 tahun. Undang-undang No. 13 tahun 1998 menyatakan lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Namun apapun definisi dan pengertian yang didasarkan pada batasan usia, yang pasti saat usia seseorang memasuki usia tua, penurunan fungsi organ-organ tubuh sudah pasti terjadi dan dalam kondisi demikian seseorang pasti sudah tidak bisa seproduktif saat usia muda dahulu.

Idealnya, saat usia tua seharusnya seseorang sudah mencapai kebebasan finansial yang diartikan bahwa seseorang pada tahap ini sudah mencapai tahap aman terutama dalam hal keuangan untuk mencukup hidupnya ketika usia mulai menua, hingga yang tersisa adalah saatnya menikmati hidup. selain itu, kebebasan finansial juga diartikan sebagai fase di mana seseorang tidak lagi harus bekerja keras untuk mendapatkan uang, dan justru sebaliknya uanglah yang bekerja untuk kita sehingga kita bisa dengan bebas melakukan banyak aktivitas lain sesuai dengan hobi dan minat kita. Tentu untuk mencapai kondisi ideal seperti ini tidaklah mudah dan tidak semua orang bisa mencapai fase kebebasan finansial. Untuk itu, meskipun tidak harus mencapai kondisi ideal dalam hal keuangan tersebut, setidaknya sejak usia muda kita sudah harus belajar untuk lebih bijak mengatur uang agar impian hidup yang lebih sejahtera saat usia tua bisa tercapai. Tentu kita tidak ingin kan merepotkan orang-orang disekitar kita terutama anak-anak yang mungkin saja saat kita usia tua nanti sedang berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Gathering Sinarmas MSIG Life
Bekerja keras saat usia muda dan indahnya menikmati hidup saat usia tua (Gambar: Pixabay)
Setidaknya ada beberapa hal yang mungkin saja bisa dijadikan pedoman untuk mulai mengatur uang lebih bijak saat usia muda agar impian kita akan hidup yang sejahtera di usia tua nanti bisa tercapai, yaitu:
  • Dahulukan kebutuhan daripada keinginan, sehingga perilaku konsumtif akan lebih terkontrol dan kebiasaan ini akan membantu kita memilah dan memilih mana yang menguntungkan dan merugikan anggaran keuangan pribadi kita.
  • Selalu berpandangan jauh ke depan sehingga kita menyadari langkah yang kita lakukan saat ini akan sangat mempengaruhi masa depan kita kelak, dan pilihan yang kita ambil saat ini akan mempengaruhi hidup kita di masa yang akan datang.
  • Sebelum merencanakan keuangan tentu saja kita harus memiliki mindset yang benar tentang bagaimana memperlakukan uang yang kita miliki sehingga tips dan anjuran yang banyak di tulis para para pakar perencanaan keuangan akan lebih mudah kita jalankan.
Jika faktor-faktor tersebut sudah terpenuhi maka sudah tentu kita akan lebih bijak mengatur uang tidak peduli seberapa muda usia kita agar tujuan hidup sejahtera saat usia tua bisa tercapai. Ada beberapa tips yang bisa dijadikan panduan agar bijak mengatur uang, antara lain:
  1. Pastikan untuk memiliki penghasilan tetap setiap bulan sebagai langkah awal untuk mulai mengatur keuangan, karena penghasilan dengan jumlah yang tetap akan membantu kita saat hendak mengatur jumlah uang yang akan dikeluarkan dan membantu membuat perencanaan keuangan lebih akurat. Untuk penghasilan tambahan, seperti lembur, bonus, kerja sampingan, dan lain-lain, jika diperoleh hendaknya dibuatkan pos khusus karena tidak setiap waktu kita bisa mendapat uang kejutan tersebut. Jika tidak mendesak, dana tersebut bisa di simpan sementara sebagai dana cadangan, atau untuk menambal pengeluaran jika sewaktu-waktu terjadi kondisi di luar rencana.
  2. Mulailah untuk memiliki dan menentukan tujuan finansial yang ingin di capai dalam jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. Memiliki tujuan finansial akan membantu kita untuk lebih bijak mengatur pengeluaran dan mulai berpikir untuk menyisihkan sebagian dari penghasilan untuk mencapai tujuan finansial tersebut.
  3. Bagilah pos pengeluaran menjadi tiga kategori besar, yaitu tetap, wajib, dan tidak wajib, untuk memudahkan mengatur uang yang kita peroleh. Adapun kategori tetap merupakan pengeluaran primer yang jumlah selalu tetap setiap bulan dan nyaris tidak mengalami perubahan jumlah uang yang harus dikeluarkan, seperti sewa atau kredit rumah dan lain-lain. Sedangkan untuk pos pengeluaran yang sifatnya wajib namun jumlahnya selalu berubah-ubah, seperti tagihan listrik, air, telpon, transportasi, makan, dan lain-lain. Untuk pengeluaran yang sifatnya tidak tetap, seperti berbelanja pakaian, membeli sepatu baru, makan di cafe atau restoran, dan lain-lain, jika tidak diperlukan bisa saja ditiadakan atau di hemat karena bukan suatu pengeluaran yang sifatnya penting.
  4. Mulailah untuk berpikir bagaimana cara untuk mencapai hidup yang sejahtera terutama dalam hal kebutuhan finansial untuk jangka panjang dengan berinvestasi, menabung, dan memiliki asuransi. Tentunya sebelum memutuskan untuk berinvestasi, kita harus memiliki literasi keuangan yang baik agar investasi yang kita ikuti sesuai dengan profil keuangan yang kita miliki saat ini. Sedangkan untuk menabung, sesungguhnya merupakan suatu yang mutlak harus kita lakukan sejak usia muda karena tidak bisa dipungkiri memiliki tabungan akan membantu kita jika suatu saat menghadapi masalah keuangan yang mungkin saja bisa terjadi tiba-tiba. Menabung tidak harus dengan jumlah yang besar, karena jika kita memiliki literasi keuangan yang baik, kita bisa memilih jenis tabungan sesuai dengan profil keuangan yang kita miliki saat ini dan tujuan finansial apa yang ingin kita capai dengan tabungan tersebut. Idealnya, setiap bulan setidaknya kita harus menyisihkan minimal 10% dari penghasilan kita, namun bisa juga disesuaikan dengan tujuan yang ingin kita capai dengan menabung tersebut. 
  5. Memiliki asuransi sesungguhnya merupakan suatu hal yang mutlak dan penting untuk dimiliki sejak dini, saat usia masih produktif dan kondisi kesehatan masih baik karena asuransi akan membantu memproteksi atau memberikan perlindungan, baik untuk kita sendiri maupun keluarga kita jika kelak kita memiliki keluarga. Memiliki asuransi akan membantu meminimalisir perencanaan keuangan yang telah di susun sebelumnya, baik jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang, karena seberapa banyak jumlah uang yang kita investasikan mungkin saja akan ikut tergerus habis jika kita tidak memiliki perlindungan atau proteksi diri. Jumlah penghasilan yang sedikit sesungguhnya bukanlah alasan untuk tidak memiliki asuransi karena perencana keuangan memiliki tips jitu agar asuransi tidak lagi muncul sebagai beban pengeluaran melainkan solusi untuk proteksi diri agar saat mengalami masalah tidak harus menganggu kesehatan keuangan kita, yaitu: pilih jenis asuransi sesuai kebutuhan dan gaya hidup serta resiko pekerjaan yang saat ini kita jalani, sedangkan yang kedua menjadi peserta asuransi sedini mungkin agar premi yang dibayarkan lebih murah namun manfaat yang diperoleh sama.
Setelah yakin bahwa memiliki asuransi merupakan suatu hal yang penting dalam mengatur keuangan, langkah penting selanjutnya adalah memilih perusahaan asuransi yang tepat. Idealnya tentu saja memilih perusahaan asuransi yang memiliki produk perlindungan maksimal dan sesuai dengan kebutuhan, namun besaran preminya terjangkau, terutama untuk kelas menengah yang kondisi keuangannya bisa di bilang belum begitu stabil. Selain itu, tentu saja profil perusahaan tersebut sehat, memiliki kantor pemasaran yang cukup banyak, serta pernah mendapatkan sejumlah penghargaan dalam industri asuransi. Kriteria ini dengan mudah bisa kita dapatkan melalui produk-produk yang ditawarkan Sinarmas MSIG Life yang berkantor pusat di Wisma Eka Jiwa, Jalan Mangga Dua Raya, Jakarta Pusat.

Gathering Sinarmas MSIG Life
Gathering bersama KEB dan Sinarmas MSIG Life (Gambar: Pribadi)
Gathering Sinarmas MSIG Life
Pembicara dalam Gathering KEB dan Sinarmas MSIG Life (Gambar: Pribadi)
Dengan mengunjungi website resmi Sinarmas MSIG Life yang beralamat di www.sinarmasmsiglife.co.id, kita bisa mendapatkan informasi yang akurat tentang produk asuransi yang kita butuhkan dan sesuai dengan resiko pekerjaan kita serta tujuan yang ingin kita capai agar hidup sejahtera di hari tua nanti, seperti asuransi jiwa dan asuransi kesehatan. karena untuk mencapai tujuan tersebut, tentunya kita sudah harus terbebas dari kesulitan keuangan yang mungkin saja akan di alami akibat menurunnya kesehatan dan fungsi organ tubuh. Selain perlindungan untuk mengcover biaya kesehatan, masih banyak produk asuransi lainnya yang secara detail di bagi untuk berdasarkan tahapan kehidupan, sehingga kita bisa memilih jenis produk asuransi mana yang sesuai dengan tujuan keuangan kita di masa depan. Namun yang pasti, memiliki asuransi sejak usia muda merupakan salah satu cara untuk lebih bijak mengatur keuangan agar saat memasuki usia tua kita tidak lagi mengalami masalah finansial yang menganggu dan mengakibatkan kita tidak bisa menikmati usia tua dengan bahagia dan sejahtera serta dikelilingi orang-orang tercinta.

Tidak inginkah kita hidup seperti itu? Karena itu yuk, atur uangmu sejak usia muda agar hidup sejahtera di hari tua.

Referensi tulisan :
https://www.sinarmasmsiglife.co.id/
https://economy.okezone.com/read/2017/08/04/320/1749509/bijak-mengatur-keuangan-dengan-3r-tengok-yuk
https://id.wikihow.com/Mengatur-Uang-dengan-Bijak
http://www.kompasiana.com/economist-suweca.blogspot.com/kelas-menengah-dan-perilaku-konsumtif_550d5396813311692db1e193
http://www.referensibebas.com/2016/03/pengertian-lansia-dan-batasan-lanjut.html
Mutia Erlisa Karamoy
Mutia Erlisa Karamoy Mom of 3 | Lifestyle Blogger | Web Content Writer | Digital Technology Enthusiast | Another Blog bundadigital.my.id | Contact: elisakaramoy30@gmail.com

Posting Komentar untuk "Yuk, Atur Uangmu Saat Usia Muda Agar Hidup Sejahtera Di Hari Tua"