Bermuhasabah Diri Untuk Hidup yang Lebih Baik Ala Jombloku
Berawal dari berkunjung ke blog pribadi Jombloku milik mbak Husnul Khotimah, saya menemukan label atau kategori khusus yang berisikan postingan tentang Muhasabah Diri. Terus terang saya sangat salut karena di antara seabrek kesibukan sebagai mama muda alias mahmud, mbak Inuel masih menyempatkan diri untuk menulis secara rutin catatan kehidupan sehari-hari sebagai referensi untuk Muhasabah Diri. Yah...dalam hidup terkadang sesekali atau bahkan lebih sering untuk membiasakan diri melakukan muhasabah, selain untuk mengoreksi kesalahan apa yang telah dilakukan sebelumnya juga sebagai media atau sarana untuk merencanakan resolusi di masa yang akan datang.
Dalam hidup, terkadang apa yang kita rencanakan, kita inginkan, kita impikan, dan sebagainya seringkali tidak selalu berjalan sempurna, karena bagaimanapun manusia hanya bisa berencana namun hasil akhirnya tetap mutlak berasal dari Allah SWT. Alih-alih merasa frustasi, kecewa, atau bahkan hingga (amit-amit) depresi, mungkin akan lebih baik jika kita cepat-cepat bermuhasabah diri (noted to my self). Seringkali momen pergantian tahun atau tahun baru kerap dijadikan periode awal untuk memulai muhasabah diri. Memang momen tersebut bisa dibilang sangat tepat, tapi muhasabah diri seharusnya tidak menunggu momen-momen tertentu ya...karena seharusnya bisa dilakukan setiap hari dan setiap waktu di mulai dari hal-hal kecil yang bahkan nyaris kita lakukan setiap saat.
Pentingnya bermuhasabah diri atas apa yang dilakukan sehari-hari inilah yang dituliskan secara konsisten oleh mbak Inuel dalam blog pribadi jombloku (padahal mbak Inuel udah ngak jomblo lagi lho). Pendek kata, muhasabah tidak harus di rapel atau dilakukan pada momen-momen tertentu, dan bermuhasabahlah setiap waktu, manakala kita merasa apa yang dilakukan, kita rasakan, atau kita pikirkan tidak tepat pada tempatnya. Dan yang terpenting, jangan mudah meng-judge seseorang atas apa yang dilakukannya saat itu, karena kita tidak pernah tahu kebaikan apa saja yang pernah dia lakukan sebelumnya atau mungkin di masa yang akan datang.
Saya suka sekali dengan artikel yang di tulis mbak Inuel tentang muhasabah diri, yang kurang lebih jika saya terjemahkan versi saya adalah jangan pernah kita merendahkan orang lain sekalipun hal tersebut tidak pernha terucapkan atau hanya di simpan dalam hati. Jujur, kerap saya merasa sangaaattt kesulitan untuk mengatasi perasaan ini, perasaan yang jika tidak dikendalikan akan membawa pada kesombongan sekalipun tidak ada seorang pun yang tahu, kecuali Allah SWT Yang Maha Mengetahui Segalanya. Seringkali tanpa sadar jari kita menunjuk pada orang lain, padahal jika kita sadari ada empat jari lainnya yang akan menunjuk pada kita, bahwa mungkin apa yang kita lakukan justru lebih buruk dari orang yang kita tuding tersebut, Naudzubillah Ya Allah.
Hari demi hari, jam demi jam, bahkan menit demi menit, adalah ujian untuk hidup kita, saat merasa bahagia ketika menerima kabar atau sesuatu yang membahagiakan, dan di waktu lainnya merasa sedih ketika mendapat cobaan. Menyisihkan waktu sejenak untuk muhasabah diri mungkin bisa membuat kita menjadi lebih bersyukur atas suatu ujian atau di lain waktu tidak takabur ketika mendapat limpahan kebahagiaan. Lantas, apa sih sebenarnya muhasabah diri itu?
Berdasarkan referensi, Muhasabah berasal dari akar kata hasiba yahsabu hisap, yang jika diartikan secara etimologi adalah melakukan perhitungan. Dengan kata lain, muhasabah memiliki pengertian sebuah evaluasi diri terhadap kebaikan dan keburukan dalam semua aspeknya. Muhasabah tidak hanya diartikan sebagai bentuk evaluasi diri secara vertikal, yaitu hubungan antara manusia dengan Allah SWT semata, namun juga secara horizontal antara manusia yang satu dengan yang lainnya. Bahkan, dalam Agama Islam terdapat dalil-dalil yang memperkuat anjuran dan pentingnya muhasabah diri, antara lain:
Dengan demikian setidaknya ada beberapa manfaat jika kita sering-sering melakukan muhasabah diri, diantaranya:
Pernahkah kita merasa lebih baik dari orang lain atau dengan kata lain memandang rendah orang lain, yap...terkadang perasaan itu tidak harus diungkapkan dan hanya disimpan dalam hati. Tapi ternyata, di mulai dari hal-hal kecil tersebut, lama kelamaan akan berkembang dan menumbuhkan perasaan negatif yang celakanya akan semakin ditunjukkan melalui sikap dan perbuatan. Tapi, bukan berarti kita jadi individu yang harusnya tanpa perasaan saja lho...tapi mungkin itulah cobaan hidup sebagai manusia dan hamba Allah SWT.
Selain postingan yang berlabel khusus Muhasabah Diri, Blog Jombloku juga menautkan kategori-kategori lain lho seperti serba-serbi blogging, puisi-puisi inuel (waww....mbak inuel bisa bikin puisi keren ternyata), motivasi diri, dan masih banyak lagi. Pendek kata blognya mbak Inuel kaya akan warna-warni cerita khas mama-mama muda. Selain itu, saya juga suka desain blognya, simpel tapi kaya warna girly banget, pas dan sesuai usia mama muda, serta yang pasti ada cinta dalam setiap tulisan mbak Inuel. Ya...iyalah, tanpa cinta baik terhadap diri sendiri, pasangan, buah hati tercinta, juga orang-orang disekitar mbak Inuel, mustahil bisa menuliskannya, seperti puisi yang ditulis mbak Inuel berjudul "ada cinta, dalam apapun," berikut saya petikan (lengkapnya mah langsung aja ke blognya mbak Inuel yach...hehehe),
Dalam hidup, terkadang apa yang kita rencanakan, kita inginkan, kita impikan, dan sebagainya seringkali tidak selalu berjalan sempurna, karena bagaimanapun manusia hanya bisa berencana namun hasil akhirnya tetap mutlak berasal dari Allah SWT. Alih-alih merasa frustasi, kecewa, atau bahkan hingga (amit-amit) depresi, mungkin akan lebih baik jika kita cepat-cepat bermuhasabah diri (noted to my self). Seringkali momen pergantian tahun atau tahun baru kerap dijadikan periode awal untuk memulai muhasabah diri. Memang momen tersebut bisa dibilang sangat tepat, tapi muhasabah diri seharusnya tidak menunggu momen-momen tertentu ya...karena seharusnya bisa dilakukan setiap hari dan setiap waktu di mulai dari hal-hal kecil yang bahkan nyaris kita lakukan setiap saat.
Pentingnya bermuhasabah diri atas apa yang dilakukan sehari-hari inilah yang dituliskan secara konsisten oleh mbak Inuel dalam blog pribadi jombloku (padahal mbak Inuel udah ngak jomblo lagi lho). Pendek kata, muhasabah tidak harus di rapel atau dilakukan pada momen-momen tertentu, dan bermuhasabahlah setiap waktu, manakala kita merasa apa yang dilakukan, kita rasakan, atau kita pikirkan tidak tepat pada tempatnya. Dan yang terpenting, jangan mudah meng-judge seseorang atas apa yang dilakukannya saat itu, karena kita tidak pernah tahu kebaikan apa saja yang pernah dia lakukan sebelumnya atau mungkin di masa yang akan datang.
Saya suka sekali dengan artikel yang di tulis mbak Inuel tentang muhasabah diri, yang kurang lebih jika saya terjemahkan versi saya adalah jangan pernah kita merendahkan orang lain sekalipun hal tersebut tidak pernha terucapkan atau hanya di simpan dalam hati. Jujur, kerap saya merasa sangaaattt kesulitan untuk mengatasi perasaan ini, perasaan yang jika tidak dikendalikan akan membawa pada kesombongan sekalipun tidak ada seorang pun yang tahu, kecuali Allah SWT Yang Maha Mengetahui Segalanya. Seringkali tanpa sadar jari kita menunjuk pada orang lain, padahal jika kita sadari ada empat jari lainnya yang akan menunjuk pada kita, bahwa mungkin apa yang kita lakukan justru lebih buruk dari orang yang kita tuding tersebut, Naudzubillah Ya Allah.
Quote from Instagram Jombloku milik Mbak Inuel |
Berdasarkan referensi, Muhasabah berasal dari akar kata hasiba yahsabu hisap, yang jika diartikan secara etimologi adalah melakukan perhitungan. Dengan kata lain, muhasabah memiliki pengertian sebuah evaluasi diri terhadap kebaikan dan keburukan dalam semua aspeknya. Muhasabah tidak hanya diartikan sebagai bentuk evaluasi diri secara vertikal, yaitu hubungan antara manusia dengan Allah SWT semata, namun juga secara horizontal antara manusia yang satu dengan yang lainnya. Bahkan, dalam Agama Islam terdapat dalil-dalil yang memperkuat anjuran dan pentingnya muhasabah diri, antara lain:
Dari Syadad Bin Aus. r.a, dari Rasullulah SAW, beliau berkata, "orang yang pandai adalah yang menghisap (mengevaluasi) dirinya sendiri serta beramal untuk kehidupan sesudah kematian. Sedangkan orang yang lemah adalah yang dirinya mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah SWT." (HR. Imam Turmudzi).
- Dalam hubungan vertikal, muhasabah diri akan membantu kita untuk meningkatkan ibadah terhadap Tuhan Sang Pencipta Semesta, memperbaiki apa saja yang telah dilakukan dan diyakini melanggar dari ketentuan yang ditetapkan Allah SWT. Selain itu, sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas imam kita dan keteguhan hati untuk tetap berpegang teguh pada perintah, menjauhi larangan-NYA, dan melaksanakan kewajiban sebagai hamba dari Allah SWT.
- Secara horizontal, antara manusia dengan manusia lain dalam sebuah kehidupan sosial, muhasabah sangat penting sebagai sarana untuk memperbaiki diri, melihat aib dalam diri sendiri sehingga tidak mudah mencela aib orang lain, serta sebagai referensi untuk memperbaiki kualitas kepribadian diri dalam sebuah kehidupan sosial dengan orang lain.
Pernahkah kita merasa lebih baik dari orang lain atau dengan kata lain memandang rendah orang lain, yap...terkadang perasaan itu tidak harus diungkapkan dan hanya disimpan dalam hati. Tapi ternyata, di mulai dari hal-hal kecil tersebut, lama kelamaan akan berkembang dan menumbuhkan perasaan negatif yang celakanya akan semakin ditunjukkan melalui sikap dan perbuatan. Tapi, bukan berarti kita jadi individu yang harusnya tanpa perasaan saja lho...tapi mungkin itulah cobaan hidup sebagai manusia dan hamba Allah SWT.
Selain postingan yang berlabel khusus Muhasabah Diri, Blog Jombloku juga menautkan kategori-kategori lain lho seperti serba-serbi blogging, puisi-puisi inuel (waww....mbak inuel bisa bikin puisi keren ternyata), motivasi diri, dan masih banyak lagi. Pendek kata blognya mbak Inuel kaya akan warna-warni cerita khas mama-mama muda. Selain itu, saya juga suka desain blognya, simpel tapi kaya warna girly banget, pas dan sesuai usia mama muda, serta yang pasti ada cinta dalam setiap tulisan mbak Inuel. Ya...iyalah, tanpa cinta baik terhadap diri sendiri, pasangan, buah hati tercinta, juga orang-orang disekitar mbak Inuel, mustahil bisa menuliskannya, seperti puisi yang ditulis mbak Inuel berjudul "ada cinta, dalam apapun," berikut saya petikan (lengkapnya mah langsung aja ke blognya mbak Inuel yach...hehehe),
...
Karena cinta, selalu ada dalam apapun...
Dan karena cinta, akan selalu ada untuk apapun...
Bahkan ketika kamu membenci, apapun dan siapapun...
(http://www.jombloku.com/2015/12/ada-cinta-dalam-apapun.html)
Referensi artikel :
http://www.newsfarras.com/2014/10/arti-makna-muhasabah-dalam-islam.html
6 komentar untuk "Bermuhasabah Diri Untuk Hidup yang Lebih Baik Ala Jombloku"
salam kenal Mba Inuel :)