Cirebon Menuju Smart City, Tidak Hanya Sekedar Teknologi

"Kota adalah tempat kita bertumbuh, hidup, dan selalu kembali pulang, karenanya kota harus cerdas dan berkelanjutan."

Smart City, kini menjadi kosa kata primadona dan hampir semua orang membicarakannya karena menjadi satu solusi untuk mengatasi berbagai permasalahan yang harus dihadapi sebuah kota di mana masyarakat yang berdiam didalamnya selalu bergerak dinamis, tumbuh, bertambah banyak, dan terus beraktivitas untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di masa kini dan masa yang akan datang. Ada beragam problem dan isu-isu sosial yang kerap mengiringi berkembangnya suatu kota, dari kota yang dahulu tenang kini berubah menjadi kota yang hirup-pikuk dengan beragam aktivitas manusia yang berdiam di kota tersebut. Jika dijabarkan secara detail satu persatu, dari beragam permasalahan tersebut, ada beberapa isu-isu utama yang kerap mengiringi pembangunan perkotaan, antara lain masalah urbanisasi, pertambahan penduduk, kemiskinan dan ketimpangan sosial, kualitas lingkungan, keamanan, dan masih banyak lagi.

Cirebon Menuju Smart City
Gambar : Emaze.com

Hampir semua kota di Indonesia sedang bersiap untuk tinggal landas menuju kota yang cerdas, yang mampu memberikan kualitas kehidupan terbaik untuk masyarakatnya. Sebuah kota yang selalu bergerak seiring perubahan dan perkembangan masyarakat yang berdiam di kota tersebut. Para ahli mendefinisikan Smart City sebagai sebuah konsep kota cerdas yang memiliki kemampuan untuk membantu masyarakat yang berdiam di dalam kota tersebut untuk mengelola sumber daya yang ada dengan efisien, dan mampu memberikan informasi yang tepat kepada masyarakat agar mampu mempergunakan informasi tersebut demi tercapainya taraf kehidupan yang lebih baik, dengan bantuan teknologi pintar.

Smart City, menjadi kota seperti inilah yang menjadi tujuan Kota Cirebon untuk memberikan akses dan kehidupan yang nyaman, efisien, dan aman bagi masyarakatnya, karena konsep ini dianggap tepat untuk mengakomodasi perubahan dan perkembangan kehidupan masyarakat, terutama masyarakat yang sedang tumbuh bersama majunya teknologi. Namun, untuk menjadi efisien, konsep Smart City tetaplah harus mengakar pada budaya dan akar kehidupan masyarakat agar terjadi keseimbangan dan dengan mudah dapat diterima oleh masyarakat. Ternyata menjadi Smart City tidak hanya sekedar bicara teknologi, namun lebih dari itu di mana masyarakatnya secara bersatu padu memiliki kemampuan untuk mempergunakan teknologi secara cerdas untuk mempermudah kehidupannya.

Kota Cirebon, Kota Dalam Balutan Budaya, Pariwisata, dan Perdagangan

Pernah makan Tahun Gejrot, Es Doger, atau Sega Jamblang, yang rasanya sangat lezat? Jika ada yang belum tahu, dari Kota Cirebon-lah makanan lezat tersebut berasal atau dengan kata lain merupakan kuliner khas Kota Cirebon. Sebuah kota yang terletak di sepanjang Pantai Utara Pulau Jawa atau lebih tepatnya di bagian timur Provinsi Jawa Barat dengan jarak tempuh yang cukup dekat dari Kota Bandung, yaitu sekitar 130 km. Letak geografis Kota Cirebon bisa di bilang sangat strategis, selain karena terletak di antara Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah, juga karena menjadi titik pusat pertemuan 3 kota besar di Indonesia, yaitu Kota Jakarta, Bandung, dan Semarang. Dengan kondisi geografis yang sangat dekat dengan laut, membuat sebagian masyarakat Kota Cirebon sejak zaman dahulu memiliki profesi sebagai nelayan, dan sebagian lainnya berprofesi sebagai pedagang.

Cirebon Menuju Smart City
Kota Cirebon (Gambar : Tilikkana.com)
Untuk urusan perdagangan, Kota Cirebon dengan Pelabuhan Cirebon-nya sangat terkenal sejak zaman dahulu sebagai tempat persinggahan kapal-kapal asing, sebelum kapal tersebut melanjutkan perjalanannya ke kota lain. Banyaknya pedagang asing yang singgah, bahkan sebagian menetap di Kota Cirebon, membuat kota ini terkenal dengan multi etnisnya. Keberagaman etnis yang hidup berdampingan secara damai selama ratusan tahun menimbulkan perpaduan budaya yang akhirnya memunculkan satu identitas budaya baru yang khas, yang hingga sekarang masih bisa kita temui dalam pertunjukkan Tari Topeng Cirebon, Tarling, Kesenian Gembyung, dan masih banyak lagi budaya khas Kota Cirebon yang menampilkan perpaduan antar etnis. Selain seni pertunjukan, Kota Cirebon juga memiliki budaya khas lainnya berupa motif batik yang sangat terkenal selama ratusan tahun, yaitu Motif Mega Mendung, motif yang berbentuk seperti awan yang bergumpal-gumpal berpadu dengan warna yang sangat khas.

Dalam industri pariwisata, Kota Cirebon sangat terkenal sebagai salah satu daerah tujuan wisata sejarah dan syariah dengan berbagai peninggalan bersejarah kejayaan kerajaan Islam. Tidak terhitung banyaknya peninggalan kerajaan Islam yang terdapat di Kota Cirebon, yang hingga saat ini masih sering dikunjungi, baik oleh wisatawan lokal maupun mancanegara. Bahkan, dari kota inilah kisah para wali yang sangat terkenal itu berasal dan di sini juga terdapat makam Sunan Gunung Jati yang sangat terkenal akan jasa dan kiprahnya dalam penyebaran agama Islam di Pulau Jawa.

Sebagai salah satu sentra perdagangan di Pulau Jawa, Kota Cirebon dengan pelabuhan Cirebon-nya menjadi pintu masuk bagi berbagai barang dan jasa yang selanjutnya akan didistribusikan ke beberapa kota lainnya. Atau sebagai persinggahan kapal-kapal dagang sebelum melanjutkan pelayarannya ke kota atau negara lain membuat kota ini tumbuh pesat sebagai salah satu kota di Indonesia yang memiliki potensi besar dalam bidang perdagangan dan jasa. Tidak heran jika dari waktu ke waktu Kota Cirebon mulai bertumbuh dan memekarkan dirinya dengan berbagai pembangunan, baik perumahan, pusat pemerintahan, pusat komersial, industri, dan lingkungan. Lingkungan yang dahulu sepi, tenang, dan damai, kini mulai hirup pikuk oleh maraknya berbagai aktivitas masyarakat untuk meningkatkan perekonomiannya.

Dengan kondisi ini, mau tidak mau, Kota Cirebon pun harus mulai bertransformasi dan menjadikan dirinya sebagai kota yang ideal untuk didiami oleh masyarakat. Selain itu, perubahan kota menjadi lebih baik mutlak diperlukan agar mampu menopang perekonomian masyarakat yang semakin bertambah dari waktu ke waktu. Jika dikelompokkan, menurut para ahli perkotaan setidaknya ada 3 faktor utama yang mempengaruhi perkembangan kota, yaitu :
  1. Bertambahnya jumlah penduduk, baik karena kelahiran maupun karena migrasi dari daerah lain. Biasanya hal ini menjadi faktor utama yang mau tidak mau membuat suatu kota harus berubah, baik luasnya maupun struktur bangunan kota tersebut.
  2. Bertambahnya aktivitas masyarakat untuk menunjang kehidupan secara sosial dan ekonomi di kota tersebut.
  3. Perubahan pola budaya dan tata cara kehidupan sebagai akibat pengaruh dari luar, berupa informasi, komunikasi, dan terutama teknologi.
Sebagai kota yang selalu terbuka, bukan hanya karena letak gografisnya, namun karena budaya masyarakat yang selalu ramah terhadap pendatang dari luar daerah serta potensi kota yang dimilikinya, mau tidak mau Kota Cirebon pun harus mengalami perubahan dan perkembangan agar menjadi nyaman dan ideal untuk ditinggali hingga masa yang akan datang.  Namun, untuk berubah menjadi kota yang ideal dan nyaman, tidak hanya dibutuhkan peran pemerintah semata, namun juga dukungan dari pihak swasta dan terutama masyarakat yang berdiam di kota tersebut, untuk secara bersama mewujudkan konsep kota yang ideal.

Adalah konsep Smart City, yang ssedang tren dibicarakan di berbagai kajian, seminar, pertemuan, workshop, dan lain-lain yang dipandang sebagai konsep yang paling ideal untuk memberikan ruang bagi publik menyampaikan aspirasi sekaligus membantu menciptakan perubahan yang lebih baik dan berkelanjutan untuk sebuah kota. Konsep Smart City inilah yang menjadi tujuan Kota Cirebon demi memberikan rasa nyaman dan aman bagi masyarakat yang tinggal di kota tersebut, serta masa depan yang lebih baik dalam berbagai bidang kehidupan.

Cirebon Menuju Smart City, Tidak Hanya Sekedar Teknologi

Bicara Smart City, nyaris tidak pernah terlepas dari konsep teknologi yang dianggap sebagai motor penggerak dari berjalannya Smart City itu sendiri. Tidak salah memang, karena bagaimanapun penguasaan dan penggunaan aplikasi teknologi dalam berbagai bidang kehidupan menjadi syarat mutlak dari pelaksanaan konsep Smart City dalam suatu kota, tidak terkecuali Kota Cirebon yang saat ini sedang tinggal landas menuju Smart City. Kota yang cerdas, yang memudahkan masyarakat dalam beraktivitas sekaligus membantu memberikan tingkat kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat serta pelaku bisnis yang ingin berinvestasi di kota tersebut.

Cirebon Menuju Smart City
Gambar : Imexsystems.com
Namun, untuk menjadi cerdas tidak hanya dibutuhkan satu perangkat saja, melainkan dibutuhkan perangkat-perangkat lainnya yang saling bersinergi satu sama lain. Sebagai contoh, seseorang yang cerdas tentu harus memiliki otak yang sehat, tubuh yang kuat, stamina yang terjada, dan sistem imun yang berfungsi dengan baik, yang kesemuanya akan mendukung proses kecerdasan orang tersebut. Sama halnya dengan konsep Smart City, untuk menjadi cerdas diperlukan proses dan dukungan dari banyak pihak, terutama dukungan dari masyarakat yang tinggal di kota Cirebon. Jadi bisa dibilang, untuk menjadi Smart City, tidak cukup hanya sekedar bicara teknologi namun ada elemen lain yang sangat fundamental, yang akan mendorong proses tersebut menjadi lebih cepat bahkan dari kemajuan teknologi itu sendiri. Adapun hal-hal penting yang akan mempercepat terwujudnya Kota Cirebon menjadi Smart City adalah :

1. Infrastruktur Teknologi.

Untuk menjadi Smart City, tentu hal yang pertama sangat dibutuhkan Kota Cirebon adalah infrastruktur teknologi yang berkualitas, yang mampu mengakomodir semua kebutuhan masyarakat untuk mengakses berbagai fasilitas yang berbasis teknologi berupa jaringan internet cepat. Memang bicara teknologi tidak akan terlepas dari keberadaan jaringan internet yang memudahkan memungkinkan satu sama lain atau antar aplikasi saling terkoneksi secara real time. Untuk kebutuhan ini, kita sungguh beruntung karena beberapa provider penyedia layanan internet telah mengupgrade layanannya ke teknologi 4 G LTE, salah satunya adalah Smartfren 4 G LTE. Teknologi 4G LTE Advanced memungkinkan koneksi internet lebih cepat dan stabil serta daya jangkau yang lebih luas.

Untuk menuju Smart City, teknologi berupa koneksi internet cepat mutlak diperlukan, agar akses menuju aplikasi publik yang dibutuhkan masyarakat dapat dilakukan secara real time dan tanpa hambatan. Selain itu, akses internet cepat memudahkan orang-orang yang berada di luar Kota Cirebon dapat dengan mudah mengakses berbagai informasi dan dokumen penting yang dibutuhkan, contohnya seorang investor yang akan menanamkan modalnya di Kota Cirebon dapat dengan mudah mengakses bahkan mengajukan aplikasi permohonan izin secara online, dari mana saja dan kapan saja. Selain contoh tersebut, masih banyak keuntungan lain yang bisa didapatkan dengan keberadaan internet cepat, berupa akses yang lancar untuk membuka aplikasi informasi kesehatan, pendidikan, dan lain-lain yang sangat dibutuhkan masyarakat, bahkan masyarakat dapat dengan mudah melaporkan atau menyumbang saran agar tercipta satu lingkungan kota yang lebih baik dan nyaman.

Tidak hanya itu, keberadaan internet cepat juga akan melahirkan insan-insan terutama insan muda yang kreatif, yang mampu berkarya dengan bantuan teknologi untuk ikut membantu mempercepat terwujudnya Kota Cirebon menuju Smart City,  seperti komunitas Blogger Cirebon yang menjadi wadah bagi berkumpulnya insan muda nan kreatif Kota Cirebon yang memiliki satu visi membangun Kota Cirebon melalui tulisan-tulisan berkualitas yang dituangkan melalui media blog agar dengan mudah dapat diakses oleh publik yang lebih luas, dari mana saja dan kapan saja.

2. Sumber Daya Manusia Yang Berkualitas.

Komponen lain yang sama pentingnya dengan keberadaan teknologi adalah Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, yang memiliki pengetahuan cukup luas dan cerdas untuk mempergunakan teknologi sebagai bagian penting dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari. Selain itu, SDM yang berkualitas juga akan melahirkan masyarakat Cirebon yang kreatif dan inovatif serta bijaksana untuk memanfaatkan potensi yang ada di Kota Cirebon. Bukan hanya SDM di tingkat masyarakat, namun juga di tingkat aparatur pemerintah agar mampu memberikan pelayanan yang maksimal bagi warga yang membutuhkan.

Pendek kata, keberadaan SDM yang berkualitas di Kota Cirebon akan membantu masyarakat untuk memaksimalkan potensi yang ada dengan cara yang cerdas dan tanpa merugikan orang lain atau bahkan lingkungan disekitarnya. Sosok masyarakat yang cerdas, mampu mengaplikasikan kemajuan teknologi untuk menunjang aktivitasnya, namun tidak pernah meninggalkan kearifan lokal berupa budaya dan nilai-nilai luhur yang selama ini diajarkan orangtua kepadanya. Untuk melahirkan Smart Generation seperti ini dibutuhkan kerjasama yang saling bersinergi antara beberapa pihak, yaitu :
  1. Pemerintah melalui institusi pendidikan. Untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas, institusi pendidikan harus mulai merencanakan kurikulum yang seimbang, yang tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan dan teknologi, namun juga muatan budaya lokal yang akan mengasah  dan mempertajam kecintaan anak didik terhadap budaya lokal daerahnya. Faktor lain yang tidak kalah penting adalah tersedianya guru yang berkualitas dan kompeten dalam bidangnya yang akan memacu anak didiknya mendapatkan pengetahuan lebih serta memiliki jiwa kreativitas yang tinggi.
  2. Orangtua dan keluarga. Anak yang berkualitas juga harus berasal dari keluarga yang berkualitas, karena pendidikan fundamental pertama di mulai dari rumah. Untuk itu, keluarga dalam hal ini orangtua harus mau mengupgrade kemampuannya agar menghasilkan insan muda yang berkualitas namun tetap memiliki nilai keluhuran budi.
  3. Lingkungan sekitar. Hal yang tidak boleh dilupakan adalah tersedianya perangkat lingkungan yang mendukung tujuan tersebut, serta memiliki kepedulian akan lahirnya generasi muda yang berkualitas. Hal inilah yang akan mendukung pendidikan non formal bagi generasi muda, sebagai contoh keberadaan komunitas tertentu yang memiliki hobi yang sama seperti komunitas blogger, komunitas biker, komunitas seni dan budaya, dan sebagainya akan mendukung lahirnya insan muda yang berkualitas yang mencintai kota dan budaya lokalnya.
3.  Daya Dukung Lingkungan atau Sumber Daya Lingkungan.

Tidak bisa dipungkiri, sumber daya lingkungan yang tersedia di Kota Cirebon harus memiliki kemampuan untuk memberi dukungan tercapainya Smart City. Hal ini bisa berupa keberadaan fasilitas infrastruktur yang lengkap, perangkat peraturan pemerintah serta aplikasi yang mendukung kemudahan akses bagi setiap warga masyarakat untuk ikut memperbaiki kotanya dan menyuarakan pendapatnya, serta pengembangan bidang ekonomi yang mendukung aktivitas masyarakat untuk mencapai taraf kehidupan yang lebih baik.

Untuk memuluskan langkah Cirebon menuju Smart City, faktor-faktor yang mendukung terciptanya daya dukung lingkungan yang cerdas harus segera direalisasikan setahap demi setahap. Meskipun untuk beberapa bagian seperti infrastruktur membutuhkan waktu, namun dengan dukungan faktor lainnya semua ini akan berjalan seiring hingga sampai di tujuan akhir secara bersama.
  1. Untuk mendukung Smart City, Cirebon harus memiliki fasilitas infrastruktur cerdas, efektif, efisien, dan ramah lingkungan. Tidak hanya berupa fasilitas jalan yang mulus dan bebas hambatan, lingkungan perumahan yang tertata rapi, tersedianya fasilitas komersial untuk memajukan ekonomi dan mempermudah aktivitas bisnis, fasilitas transportasi yang bersih dan rapi, namun juga harus memiliki ruang publik atau ruang terbuka yang ramah bagi semua golongan masyarakat, tidak peduli tua atau muda. Beberapa kota yang kerap menjadi percontohan Smart City bahkan memiliki ruang publik atau ruang terbuka untuk warga masyarakatnya lebih dari 25% luas kotanya di sertai dengan fasilitas teknologi seperti jaringan internet gratis yang sangat memadai.
  2. Pemerintah secara berkelanjutan menyiapkan berbagai aplikasi cerdas yang dapat diakses masyarakat atau di download dari mana saja dan kapan saja, untuk berbagai keperluan yang memudahkan hidupnya, baik untuk melaporkan kondisi terkini di suatu daerah, mendapatkan informasi secara real time, serta berbagai keperluan lainnya, sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Aplikasi semacam ini bahkan telah tersedia di beberapa kota di Indonesia yang saat juga sedang gencar-gencarnya mempersiapkan dirinya menuju Smart City.
  3. Kota Cirebon sejak zaman dahulu dikenal sebagai sentra perdagangan dan jasa karena letak geografisnya yang sangat strategis dan berada di Pantai Utara Jawa, tentu saja memunculkan peluang yang besar bagi investor untuk berinvestasi. Keberadaan investasi tentu akan memacu tingkat perekonomian masyarakat dab pembangunan kota itu sendiri. Untuk itu, dalam rangka menuju Smart City, Cirebon harus memiliki perangkat peraturan dan perizinan serta fasilitas yang transparan, mudah, dan cepat, bahkan dengan bantuan perangkat teknologi semuanya akan lebih mudah diakses dari mana saja dan kapan saja. Diperlukan perencanaan tata ruang kota yang mumpuni agar pembangunan kota cerdas yang berkelanjutan tidak saling tumpang tindih antara fasilitas yang satu dengan yang lain. Ketersediaan perangkat teknologi yang cerdas juga harus mampu mengangkat perekonomian masyarakat ke tingkat yang lebih tinggi lagi, seperti contoh Teknologi GPS yang seharusnya sangat membantu nelayan Cirebon mendapatkan hasil tangkapan yang lebih banyak.
  4. Dalam industri pariwisata, Kota Cirebon terkenal dengan wisata sejarahnya dimana terdapat banyak peninggalan sejarah Islam di Pulau Jawa baik berupa bangunan, seni, dan budaya. Potensi ini harus didukung oleh ketersediaan infrastruktur yang cerdas dan tertata dengan baik, selain itu keberadaan transportasi yang mudah, murah, dan cepat juga menjadi salah satu motor pengerak kemajuan pariwisata yang menunjang perekonomian masyarakat Cirebon. Faktor lainnya yang tidak kalah pentingnya adalah tersedianya akses informasi tentang pariwisata yang lengkap dan terpadu sehingga memudahkan wisatawan untuk mengakses semua informasi yang dibutuhkan. Selain itu tersedianya pilihan akomodasi yang lengkap dan nyaman pun menjadi faktor penunjang pariwisata yang tidak kalah penting, untuk kebutuhan ini maka telah berdiri Aston Hotel Cirebon yang berbintang 4 dan telah dilengkapi berbagai fasilitas yang nyaman dan lengkap.
4. Nilai-nilai Budaya Lokal

Menjadi Smart City bukan berarti meninggalkan nilai-nilai budaya lokal yang selama ini menjadi ciri khas dan pedoman hidup masyarakat sehari-hari sejak zaman dahulu. Bahkan, sebuah kota akan menjadi lebih cerdas jika di dukung oleh nilai budaya lokal yang terpelihara dengan baik, karena nilai-nilai dalam budaya bukan hanya akan membingkai perilaku masyarakatnya agar mampu memanfaatkan teknologi dengan cara yang benar, santun, efektif, dan tepat guna belaka, namun juga mampu memelihara bahkan mengembangkan berbagai fasilitas cerdas yang di bangun untuk saat ini dan masa yang akan datang. Dukungan nilai-nilai budaya justru akan mempercepat terciptanya suatu kota yang cerdas, karena masyarakat tidak perlu lagi untuk beradaptasi dengan perubahan tersebut bahkan sebaliknya masyarakat akan lebih tahu secerdas apa kota yang mereka inginkan agar nyaman untuk ditinggali dalam jangka waktu yang lama. Meskipun kota sama halnya dengan manusia yang akan selalu berubah mengikuti perkembangan zaman, namun nilai budaya lokal akan membuat proses tersebut menjadi lebih mudah diterima oleh masyarakat yang memiliki tingkat pendidikan serta pola pikir yang berbeda satu sama lain.

Uraian di atas sesungguhnya hanyalah sebagian kecil dari banyaknya upaya lain yang harus dipersiapkan dan direncanakan secara matang oleh Kota Cirebon dalam menuju Smart City. Namun satu hal yang pasti, untuk menjadi Smart City tidak cukup hanya sekedar bicara teknologi tanpa melibatkan komponen atau faktor penting lainnya yang terdapat dalam kota tersebut. Diperlukan sinergi yang harmonis antara komponen yang satu dengan lainnya serta kemauan untuk bekerja keras agar Smart City tidak hanya berakhir menjadi konsep belaka tanpa pernah berwujud nyata, karena Smart City merupakan salah satu solusi yang paling ideal untuk sebuah kota agar berkelanjutan dan memberikan kehidupan yang lebih baik bagi masyarakatnya.

Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog 2015 "Cirebon Menuju Smart City."

Referensi tulisan :
https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Cirebon
http://dailysocial.id/post/smart-city-pemerintah
http://www.slideshare.net/DadangSolihin/merumuskan-rencana-strategis-pemberdayaan-konsumen-dalam-menghadapi-perdagangan-bebas-berbasis-consumer-satisfaction-dan-kontribusinya-pada-pembangunan-kota-cerdas
Mutia Erlisa Karamoy
Mutia Erlisa Karamoy Mom of 3 | Lifestyle Blogger | Web Content Writer | Digital Technology Enthusiast | Another Blog bundadigital.my.id | Contact: elisakaramoy30@gmail.com

Posting Komentar untuk "Cirebon Menuju Smart City, Tidak Hanya Sekedar Teknologi"