Saatnya Ibu Bijak Beli Yang Baik Dengan Sustainable Palm Oil

"Perubahan besar selalu di mulai dari hal-hal yang kecil dan di mulai dari diri sendiri."

"Oleskan minyak kelapa ini, biar kulit wajah halus dan awet muda," demikian pesan nenek setiap kali kami berkunjung kerumahnya diakhir pekan atau saat liburan, dan tidak lupa nenek selalu membekali kami satu atau dua botol minyak kelapa yang di buatnya sendiri.  Nenek saya memang memiliki kebiasaan membuat minyak kelapa sendiri baik untuk memasak atau untuk keperluan lainnya, selain karena di halaman belakang rumah nenek banyak di tumbuhi pohon kelapa juga pada waktu itu minyak untuk memasak yang di jual dalam bentuk kemasan masih sangat langka bahkan nyaris belum ada karena sebagian besar masyarakat masih membuat minyak kelapa sendiri secara tradisional, seperti Almarhumah Nenek saya.  Untuk membuatnya pun tidak dalam jumlah yang banyak, seperti nenek yang hanya membuat minyak kelapa secukupnya, bukan karena proses pembuatannya yang cukup rumit namun karena nenek tidak membutuhkan banyak minyak untuk memasak karena lebih menyukai masakan yang di rebus, berkuah, atau di kukus. 

Beli yang baik dengan Sustainable Palm Oil
Pengolahan minyak kelapa (gambar : anneahira.com)
Berbeda dengan generasi saya, di mana setelah saya menjadi ibu, hampir semua masakan atau menu yang kami makan sehari-hari menggunakan minyak. Bahkan, anak-anak saya sangat menyukai menu ayam, tempe, atau tahu yang di goreng daripada di buat jenis masakan lainnya, dan bagi saya lebih simpel karena minyak untuk mengoreng saat ini relatif lebih mudah di dapat jika dibandingkan dengan zaman nenek saya dahulu yang harus membuat sendiri minyak kelapa untuk memasak. Seperti menjadi kebiasaan, setiap kali akan berbelanja saya dan mungkin ibu-ibu rumah tangga lainnya selalu membeli minyak goreng yang termurah, dan kondisi ini didukung penuh oleh supermarket atau minimarket yang selalu menawarkan harga promo yang murah untuk minyak goreng merk tertentu. Hasilnya, berlomba-lombalah para ibu rumah tangga membeli produk minyak goreng tersebut sebanyak-banyaknya untuk stok beberapa bulan ke depan.

Tapi, tahukah kita sebagai ibu-ibu rumah tangga, ternyata di balik harga murah tersebut tersimpan penderitaan yang luar biasa yang harus ditanggung alam untuk menyediakan apa yang kita konsumsi tersebut, dan kini setelah bencana luar biasa kabut asap yang menyebar di hampir seluruh wilayah Indonesia, bahkan hingga ke beberapa negara tetangga barulah kita menyadari itulah harga yang harus kita bayar untuk satu atau mungkin beberapa kemasan minyak goreng murah yang selalu kita beli setiap bulan. Harga murah yang berasal dari sebuah industri yang bukan tidak mungkin akan menghancurkan lingkungan tempat kita tinggal dan bergantung untuk melanjutkan hidup kelak hingga anak dan cucu kita. Untuk itu, sekaranglah saatnya kita mulai bijak memilah dan memilih dengan membeli yang baik, yang aman dan ramah lingkungan dengan Sustainable Palm Oil atau industri kelapa sawit yang berkelanjutan.

Yah...minyak goreng yang selama ini kita konsumsi setiap hari berasal dari minyak kelapa sawit atau Palm Oil. Dalam dunia perminyakgorengan, minyak kelapa sawit merupakan minyak yang paling digemari dan menjadi primadona industri minyak goreng tidak hanya di Indonesia, namun juga di dunia karena harganya yang relatif murah, dan minyaknya dapat mengoreng semua jenis masakan. Selain itu, semua bagian tumbuhan kelapa sawit bisa dijual, biaya produksinya relatif murah, di sertai permintaan yang sangat tinggi, sehingga tidak mengherankan jika dari tahun ke tahun produktivitas industri minyak kelapa sawit selalu tinggi. hal inilah yang menyebabkan banyak pelaku industri minyak goreng berlomba-lomba memperluas perkebunan kelapa sawitnya setiap tahun, dalam industri yang sangat mengiurkan ini.
Beli yang baik dengan Sustainable Palm Oil
Minyak Goreng Kelapa Sawit (Gambar : Merdeka.com)
Kondisi ini semakin nyaman karena di tunjang dengan gaya hidup masyarakat yang hampir tidak pernah lepas dari urusan goreng-mengoreng makanan. Bahkan, dengan mudah kita bisa membeli berbagai macam gorengan di pinggir jalan dengan harga yang sangat murah, dan mengenyangkan. Kampanye gaya hidup sehat yang meminimalisir penggunaan minyak dalam semua jenis makanan yang di konsumsi hanya menyasar pada sekelompok orang yang telah sadar akan pentingnya menjaga kesehatan sedini mungkin atau mungkin sekelompok orang yang sudah mengalami masalah kesehatan dalam hidupnya, seperti terkena penyakit jantung, darah tinggi, dan sebagainya.

Inilah saatnya momentum yang tepat, setelah kita tersadar dampak besar yang ditimbulkan oleh asap pembakaran lahan untuk membuka perkebunan kelapa sawit yang sama sekali tidak ramah lingkungan, untuk mulai bijak meneliti dan membeli produk minyak goreng yang baik, yang tidak memberikan kontribusi kerusakan lingkungan alam dan habitat hidup makhluk ciptaan Tuhan lainnya dengan menjadi ibu yang bijak, bijak membeli dan bijak mengkonsumsi.

Saatnya Ibu Bijak Beli Yang Baik Dengan Sustainable Palm Oil
 
Sosok ibu memiliki peran yang sangat penting dalam keluarga, bukan hanya berperan merawat dan mendidik putra-putri tercinta namun juga memiliki kontribusi yang sangat besar untuk membuat suatu keputusan. Bahkan, untuk beberapa keputusan tertentu, ibu memiliki kontribusi yang lebih besar porsinya dibandingkan anggota keluarga lainnya, terutama yang menyangkut belanja kebutuhan rumah tangga. Mungkin hal inilah yang menyebabkan produsen selalu berlomba-lomba menawarkan produknya dengan iklan yang memikat hati para ibu, dan tidak jarang melalui sosok ibulah iklan tersebut dicitrakan atau direpresentasikan sehingga lebih mudah menyasar dan menarik simpati para ibu rumah tangga.

Selain itu, sebagai manager keuangan dalam rumah tangga, ibu harus memiliki kemampuan untuk mengatur keuangan keluarga agar seimbang antara pendapatan dan pengeluaran serta meminimalisir terjadinya defisit anggaran rumah tangga. Hal inilah yang menjadi alasan utama, ibu selalu berhemat dengan membeli barang-barang yang lebih murah dan mudah tergiur dengan label "diskon" yang tertempel pada sebuah produk, tanpa memperhatikan bagaimana sebuah produk dihasilkan dan darimana asal produk tersebut. Prioritas utama dalam pemikiran ibu setiap kali membeli suatu produk adalah harga yang murah, kemudian kualitas, dan berikutnya barulah melihat siapa yang memproduksi barang tersebut. Bahkan, saya setiap kali berbelanja jarang membaca label produsen yang membuat barang tersebut, apalagi memperhatikan apakah barang tersebut telah tersertifikasi ramah lingkungan atau Eco Label. Padahal, Eco Label merupakan salah satu cara untuk untuk memberikan edukasi awal yang baik bagi konsumen dalam membeli dan mengkonsumsi produk yang proses pengolahannya telah ramah lingkungan, termasuk dalam industri pengolahan kelapa sawit.
Beli yang baik dengan Sustainable Palm Oil
Saatnya ibu bijak beli yang baik
Dalam suatu release artikelnya, World Wildlife Fund (WWF) menyatakan, "Penebangan hutan untuk perkebunan kelapa sawit telah mengancam hutan terbesar di dunia, dan membahayakan spesies terancam seperi orang utan, dan membahayakan masyarakat yang hidup dari hutan. Namun, dengan praktek manajemen yang lebih baik, industri kelapa sawit dapat menyediakan manfaat tanpa mengancam kekayaan alam kita semua." Yah...yang dibutuhkan disini adalah komitmen dari semua pihak untuk menjaga agar apa yang kita produksi dan kita konsumsi tidak menuai bencana bagi lingkungan alam dan makhluk hidup lainnya, bahkan memberi manfaat yang maksimal bagi keberlanjutan hidup manusia.
  1. Diperlukan komitmen para pelaku industri pengolahan kelapa sawit untuk membangun industri pengolahan minyak kelapa sawit berkelanjutan yang ramah lingkungan atau Sustainable Palm Oil.
  2. Diperlukan komitmen dari masyarakat, terutama kaum ibu untuk lebih peduli dan hanya membeli serta mengkonsumsi minyak goreng kelapa sawit yang ramah lingkungan atau Sustainable Palm Oil, dengan selalu memperhatikan label sertifikasi pada setiap kemasan minyak goreng yang akan kita beli.
  3. Diperlukan peran aktif pemerintah untuk mengawasi dan menciptakan peraturan yang secara nyata memberikan sanksi sangat tegas bagi industri yang tidak memiliki prosedur pengolahan minyak kelapa sawit yang ramah lingkungan.
Ketidakpedulian kita akan menyebabkan semakin buruknya kondisi alam, karena biasanya selama konsumen tetap membeli produknya secara berkala karena tergiur harga yang murah, maka produsen akan tenang-tenang saja menjalankan praktek salah dalam industri pengolahan minyak kelapa sawit.  Sudah saatnya kita memilih produk yang telah menerapkan prinsip dan sistem Sustainable Palm Oil dalam setiap produknya, dengan cara yang sangat sederhana dimana pada kemasan tersebut terdapat Eco Label "RSPO." Meskipun demikian, di atas tudingan sebagai salah satu penyebab memburuknya kondisi alam akibat pengelolaan yang salah oleh oknum tertentu, industri minyak kelapa sawit yang berkelanjutan tetap memberikan kontribusi positif bagi kelangsungan hidup masyarakat di sisi lainnya, berupa :
  • Untuk memenuhi meningkatnya kebutuhan atau permintaan pangan di dunia sebagai akibat semakin bertambahnya populasi penduduk dari tahun ke tahun.
  • Dukungan untuk harga pangan yang terjangkau, karena tidak bisa dipungkiri dibandingkan minyak goreng jenis lainnya, minyak goreng berbahan dasar kelapa sawit jauh lebih murah karena dukungan industri pengolahan yang juga lebih murah.
  • Dukungan untuk mengurangi kemiskinan, karena memberikan kontribusi lapangan kerja yang tidak sedikit, terutama bagi masyarakat yang berada di sekitar daerah tersebut. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa perkebunan kelapa sawit biasanya akan menyedot jumlah pekerja yang tidak sedikit.
Untuk itulah, diperlukan peran serta ibu untuk memberi dukungan agar setiap produsen minyak goreng kelapa sawit menerapkan prinsip dan proses pengolahan yang Sustainable Palm Oil dalam pengolahan industri kelapa sawit miliknya, terutama mulai dari awal penanaman hingga akhirnya terkemas menjadi sebuah produk siap konsumsi, dengan cara :
  1. Jangan mudah tergiur iklan, diskon, atau harga murah yang kerap dijadikan strategi penjualan atau perkenalan produk baru.
  2. Mengurangi konsumsi minyak goreng dengan menyelipkan beberapa menu masakan yang proses pengolahannya tidak memerlukan minyak goreng.
  3. Membeli minyak goreng secukupnya, agar kita tidak mudah tergiur untuk selalu memasak makanan yang di goreng, karena melihat stok minyak goreng yang banyak di rumah.
  4. Belilah produk minyak goreng yang telah disertifikasi ramah lingkungan atau Eco Label, karena biasanya untuk mendapatkan sertifikasi ini perusahaan atau produsen harus menerapkan sistem atau prinsip yang telah ditetapkan pihak yang berwenang menyusun standarisasi tersebut, atau #BeliYangBaik.
  5. Mendukung setiap kampanye atau program yang mengajak pengusaha, produsen, dan masyarakat untuk menggunakan prinsip dan sistem Sustainable Palm Oil atau minyak sawit lestari dan berkelanjutan agar tercipta masa depan bumi yang lebih baik.
  6. Jika kondisi memungkinkan, kearifan budaya yang dahulu kerap dilakukan para orangtua kita termasuk nenek saya untuk membuat sendiri minyak secara tradisional bisa dijadikan alternatif untuk mengurangi konsumsi minyak goreng kelapa sawit yang tidak menerapkan label ramah lingkungan atau Eco Label pada kemasannya.
Kini saatnya ibu, termasuk saya menggunakan peran strategisnya dalam keluarga, terutama peran sebagai pengambil keputusan utama untuk memilih dan mengkonsumsi brand atau produk yang menjadi kebutuhan keluarga, untuk memberi dukungan penuh bagi mulai diterapkannya penggunaan atau pencantuman Eco Label dalam setiap kemasan produk yang setiap hari kita konsumsi, seperti minyak goreng, agar produsen terdorong dan terintimidasi untuk menerapkan prinsip yang sesuai dengan standar minyak kelapa sawit yang berkelanjutan atau minyak sawit lestari. Percayalah, dukungan ibu yang sangat kecil ini akan memberikan kontribusi perubahan yang lebih besar jika dilakukan bersama dan konsisten, demi masa depan kehidupan anak cucu kita yang lebih baik. 

Ayo...dukung saatnya #BeliYangBaik dan menjadi konsumen yang bijak dengan Sustainable Palm Oil!


Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Menulis #BeliYangBaik : Sustainable Palm Oil, 
Gaya Hidup Konsumen Bijak.

Referensi tulisan :
http://www.beliyangbaik.org/
http://www.rspo.org/consumers/about-sustainable-palm-oil
https://id.wikipedia.org/wiki/Roundtable_on_Sustainable_Palm_Oil
Mutia Erlisa Karamoy
Mutia Erlisa Karamoy Mom of 3 | Lifestyle Blogger | Web Content Writer | Digital Technology Enthusiast | Another Blog bundadigital.my.id | Contact: elisakaramoy30@gmail.com

Posting Komentar untuk "Saatnya Ibu Bijak Beli Yang Baik Dengan Sustainable Palm Oil"