Mengemas Jamu Brand Indonesia Menjadi Produk Dunia

Siapa sangka kopi akan berkembang menjadi produk yang bukan hanya dinikmati sebagai minuman, namun sebagai bagian dari budaya masyarakat modern. Minum kopi di kedai-kedai kopi menjadi trend tersendiri di masyarakat. Bahkan minum kopi di kedai kopi ternama seolah menjadi gengsi tersendiri di masyarakat. Ternyata secangkir kopi bisa menaikkan gengsi. Kopi bukan lagi sekedar minuman namun menjadi life style. Kita patut berbangga hati, karena Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kopi terbesar di dunia. Bahkan banyak gerai kopi ternama dunia mempergunakan bahan baku kopi dari Indonesia. Kopi Indonesia sejak zaman dahulu memang telah mendunia.

Tapi kekayaan alam Indonesia tidak cuma menghasilkan komoditi kopi semata. Indonesia memiliki kekayaan keanekaragaman hayati kurang lebih 30.000 jenis tanaman. Sebanyak 2500 jenis diantaranya merupakan tanaman obat. Karena itulah sejak zaman dahulu Indonesia memiliki tradisi pengobatan secara tradisional dengan mempergunakan berbagai jenis tanaman yang hingga saat ini kita kenal dengan sebutan "Jamu".
Jamu Indonesia
Gambar dari sini

Jamu yang merupakan obat tradisional Indonesia telah menjadi budaya masyarakat Indonesia sejak berabad-abad silam sebagai bagian dari upaya menjaga kesehatan, menambah kebugaran, dan merawat kecantikan.

Bicara tentang jamu mengingatkan saya akan kenangan masa kecil. Meskipun tidak begitu banyak jenis jamu yang saya sukai, namun saya paling sering minum jamu beras kencur. Biasanya setelah minum jamu tersebut, badan rasanya lebih enak. Intensitas minum jamu beras kencur semakin bertambah jika mendekati masa ujian sekolah. Pada masa-masa ini kondisi tubuh haruslah fit karena biasanya ujian sekolah dilakukan secara maraton. Setelah minum jamu beras kencur secara teratur, badan jadi lebih fit dan segar.

Ternyata berdasarkan hasil penelitian, pada rimpang kencur terdapat senyawa minyak atsiri yang sangat bermanfaat. Senyawa ini berfungsi sebagai zat analgesic, yaitu bahan yang memiliki kemampuan untuk mengurangi rasa sakit atau sakit. 

Sedangkan manfaat jamu beras kencur bagi tubuh adalah untuk menambah stamina, menyegarkan tubuh, meredakan sakit, mengobati masuk angin hingga migrain, hingga mencegah jerawat. Selain itu, jamu beras kencur memiliki kemampuan untuk menambah tenaga karena memiliki sifat stimultan dan penambah nafsu makan. Jamu beras kencur juga bisa menghilangkan beberapa penyakit, seperti batuk, sariawan, radang lambung, perut kembung, bahkan menetralisir keracunan makanan.

Sedemikian panjang deretan manfaat jamu beras kencur bagi kesehatan tubuh membuktikan bahwa jamu yang merupakan pengobatan tradisional Indonesia jika dikembangkan secara intensif akan mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia bahkan dunia.

Industri Jamu Indonesia Dari Masa Ke Masa

Sejak dahulu, jamu sudah menjadi ciri di bidang sosial dan budaya. Industri jamu mulai dirintis dan berkembang sejak ribuan tahun silam terbukti dari beberapa peninggalan sejarah berupa prasasti. Prasasti tersebut banyak menuliskan tentang kemampuan masyarakat masa itu dalam meramu berbagai tanaman sebagai upaya untuk menyembuhkan penyakit dan merawat kecantikan.

Jamu tradisional Indonesia
Gambar dari sini
Pada masa itu, jamu mulai membudaya di kalangan masyarakat tidak lepas dari jasa penjual jamu pikul yang menjual jamu dari rumah ke rumah. Selanjutnya, jamu mulai dijual dengan cara digendong di punggung dan hingga saat ini kita kenal dengan sebutan jamu gendong. Umumnya penjual jamu gendong adalah wanita, sehingga akrab dengan sebutan mbok jamu. Seiring perkembangan zaman, penjual jamu mulai banyak yang menggunakan sepeda, bahkan sepeda motor dengan alasan lebih praktis dan menjangkau banyak tempat.

Namun, dalam perkembangannya, jamu benar-benar menjadi sebuah industri yang melibatkan banyak unsur didalamnya mulai dirintis sejak tahun 1825 oleh beberapa perusahaan jamu di Indonesia. Sekitar tahun 1900-an, pabrik-pabrik jamu mulai berdiri, seperti Jamu Jago, Nyonya Meneer, Jamu Borobudur, Jamu Air Mancur, Jamu Leo, Jamu Sido Muncul, Jamu Simona, Jamu Dami, Jamu Pusaka Ambon, Jamu Bukit Mentjos, dan Tenaga Tani Farma (Aceh). Bahkan hingga saat ini, produsen, penyalur, dan pengecer jamu mencapai lebih dari 908 unit usaha, terdiri dari 75 unit industri besar dan 833 industri kecil.

Industri jamu telah banyak memberikan manfaat karena terlibatnya ratusan ribu petani, peneliti dari bidang teknologi pangan, bioteknologi, biofarmaka, dan lain-lain. Industri jamu telah memberikan kontribusi lapangan pekerjaan kepada sekitar 5 juta tenaga kerja, kemitraan kepada para penjual jamu, serta merangsang tumbuhnya industri bahan baku.

Jamu, meskipun telah menjadi bagian dari industri, namun tetap saja merupakan bagian dari budaya masyarakat. Hal inilah yang menyebabkan banyak perusahaan jamu besar yang menggabungkan falsafah kuno tentang jamu dan obat-obatan dengan teknologi manufaktur.

Jamu Iboe yang didirikan tahun 1990 misalnya, mengkombinasikan filosofi ramuan jamu tradisional Indonesia dengan pemanfaatan mesin gerabah dan mesin giling sejak tahun 1950-an. Selain itu, terobosan teknologi dengan menggunakan aluminium foil untuk mengemas produksi. Dengan proses otomatisasi yang dilakukan, selain akan menjamin terpenuhinya kuantitas produksi, juga meningkatkan higienitas dan standar mutu yang dilakukan.

Selain itu, banyak perusahaan jamu besar lainnya yang melakukan inovasi kreatif untuk tetap mempertahankan keberadaan jamu yang diproduksinya. Namun bagaimana dengan industri jamu kecil yang memiliki market terbatas dan biaya produksi serta marketing yang minim. Sudah tentu tidak akan mampu bertahan dalam waktu yang lama, karena sebuah kenyataan bahwa untuk menghasilkan produk jamu yang berkualitas tentu membutuhkan biaya produksi yang tidak sedikit.

Beragam jamu Indonesia masa kini
Koleksi pribadi
Padahal industri jamu, tidak perduli besar ataupun kecil merupakan tulang punggung bagi upaya untuk melestarikan keberadaan jamu Indonesia, karena jamu merupakan bagian penting dari budaya dan peradaban bangsa Indonesia. Selain harus dipelihara juga harus dilestarikan agar tidak punah ditelan arus modernisasi.

Melestarikan Jamu Dengan "Jamu Brand Indonesia"

"Jamu Brand Indonesia" yang dicanangkan Presiden RI Susilo Bambang Yudoyono pada tahun 2008 pada gelar kebangkitan jamu Indonesia, telah menyadarkan semua pihak untuk mengembangkan industri dan usaha jamu. Pada kesempatan ini pula disampaikan pesan dalam pengembangan jamu :
  1. Peningkatan produksi, mulai dari bahan baku hingga produk akhir.
  2. Peningkatan peran jamu dalam kesehatan, kebugaran, dan kecantikan.
  3. Bimbingan dan memudahkan terkait dengan standarisasi mutu jamu serta produksi dan distribusi jamu berkualitas.
  4. Promosi dan pemasaran jamu.
  5. Pengawasan atas produk-produk jamu.
  6. Pengembangan penelitian jamu.
  7. Integritas sistem kesehatan medis dan komplementer berbasis jamu, sebagai "sistem ganda" , kedua sistem jangan dikotak-kotakkan.
  8. Masukan "Jamu Brand Indonesia" dalam "mainstream" strategi pemasaran Indonesia.
  9. Kembangkan dan manfaatkan berbagai fasilitas usaha mikro, kecil, dan menengah jamu.
Dalam kurun waktu hingga saat ini, sudah ada peningkatan peran jamu untuk kesehatan, kebugaran, kecantikan, produk herbal terstandar, dan fitofarmaka, termasuk didalamnya upaya penjaminan kualitas jamu dan obat tradisional di masyarakat oleh pemerintah dan pihak-pihak terkait.

Jamu Indonesia
Gambar dari sini
Jamu memang harus dilestarikan karena jamu merupakan bagian dari produk budaya asli bangsa Indonesia. Namun untuk melestarikan diperlukan kekuatan yang mampu meningkatkan daya saing jamu di Indonesia dan dunia. Jamu harus menjadi produk yang benar-benar berkualitas dan mampu memenuhi standar obat-obatan dunia agar jamu bisa mendunia.

Sebenarnya kita cukup diuntungkan dengan trend yang akhir-akhir ini melanda masyarakat, bahkan di dunia, yaitu back to nature. Masyarakat mulai kembali pada pengobatan tradisional sebagai upaya untuk menjaga kesehatan dan kecantikan. Umumnya pengobatan tradisional memiliki efek samping yang relatif kecil dibandingkan obat-obatan modern. Celah sempit ini harus kita manfaatkan sebaik-baiknya, karena untuk sampai ke pentas dunia jamu harus bersaing dengan produk pengobatan tradisional negara-negara lain.

Untuk tiba ke pentas dunia, jamu harus mempersiapkan diri dengan baik, diantaranya dengan :

1. Mengembalikan budaya menjamu setiap hari di masyarakat

Bagi sebagian masyarakat minum jamu setiap hari merupakan hal yang lumrah dilakukan. Namun ada sebagian masyarakat yang tidak mentradisikan minum jamu baik dalam kesehariannya atau waktu-waktu tertentu. Membangun kesadaran membudayakan minum jamu setiap hari merupakan salah satu upaya untuk membangun ketahanan jamu.
Jamu gendong merupakan salah satu strategi untuk membangun budaya minum jamu ini. Jamu gendong yang lekat dengan kehidupan masyarakat menengah ke bawah dan dijual dengan cara jemput bola merupakan cara yang paling efektif untuk memasyarakatkan minum jamu setiap hari.
Salah satu perusahaan jamu terkemuka mempunyai strategi untuk membudayakan minum jamu lintas generasi, yaitu dengan membuka gerai jamu modern dan cafe jamu. Gerai dan cafe jamu dengan pangsa pasar kalangan menengah ke atas dan masyarakat perkotaan merupakan salah satu strategi untuk membudayakan kembali minum jamu di kalangan masyarakat, termasuk generasi muda. 

Jamu sudah saatnya tidak lagi dipersepsikan sebagai sesuatu yang kuno dan ketinggalan zaman. Masyarakat, terutama generasi muda harus diperkenalkan kembali pada tradisi minum jamu sebagai upaya untuk menjaga kesehatan dan kecantikan yang minim efek samping. 
Melalui gerai dan cafe jamu modern, depot jamu tradisional, atau jamu gendong merupakan salah satu cara untuk memasyarakatkan jamu di berbagai kalangan masyarakat, termasuk masyarakat yang dalam kesehariannya tidak mengenal tradisi minum jamu.

Jika budaya menjamu pada setiap lini masyarakat sudah terlaksana, kemungkinan jamu berkembang menjadi produk yang mendunia akan semakin besar. 

2. Membangun sumber daya manusia jamu yang handal

Jamu, tidak terlepas dari sumber daya manusia yang berada didalamnya. Semakin handal sumber daya manusianya maka produk jamu semakin berkualitas. 

Membangun sumber daya manusia sangat lekat dengan dunia pendidikan, karena itu dalam konteks mengembangkan jamu perlu dibangun sistem pendidikan jamu yang komfrehensif dengan penguasaan IPTEK yang tinggi. Melalui terbentuknya lembaga-lembaga penelitian pengobatan tradisional yang berbasis IPTEK diharapkan akan lahir peneliti-peneliti yang berkompeten sebagai upaya untuk melestarikan keberadaan jamu di Indonesia.

Biofarmaka IPB merupakan salah satu lembaga penelitian yang mengembang misi untuk mengembangkan Biofarmaka sehingga menghasilkan produk jamu yang berkualitas. Biofarmaka adalah tumbuhan, hewan, maupun mikroba yang memiliki potensi sebagai obat dan nutrasetika, baik untuk manusia, hewan, maupun tumbuhan.

Selain itu, dibangunnya sistem pendidikan yang berbasis pengembangan jamu melalui sekolah baik formal maupun informal juga merupakan salah satu upaya untuk menciptakan sumber daya manusia jamu yang berkualitas dan sebagai salah satu modal dasar dalam mengembangkan industri jamu nusantara.

Tidak bisa dipungkiri, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kian berkembang harus mampu diadaptasi pelaku industri jamu agar dapat bertahan dalam persaingan bisnis pengobatan tradisional skala global. Dan untuk mengintegrasikannya ke dalam industri jamu dibutuhkan sumber daya manusia yang memiliki integritas tinggi memajukan jamu Indonesia.

Selain dibentuk lembaga penelitian, perlu dirintis sekolah khusus jamu yang bukan hanya menghasilkan produk sumber daya manusia jamu yang kompeten, tapi juga menghasilkan produk jamu yang berkualitas dan sesuai dengan standar pengobatan internasional. Sumber daya manusia yang handal juga menjamin kualitas keamanan jamu yang dikonsumsi dengan cara melakukan penelitian secara benar.

3. Mengembangkan inovasi produk jamu Indonesia
Dalam masyarakat sudah tertanam mainset tentang jamu yang secara tidak langsung menjadikan jamu lebih unggul dari pengobatan lainnya, yaitu harga yang relatif lebih murah, kemudahan dalam memperoleh produk, dan efek samping yang minimal terhadap kesehatan. Hal tersebut memberikan peluang bagi jamu untuk diterima sebagai bagian dari kesehatan masyarakat.
Menghasilkan produk jamu yang inovatif merupakan celah pasar yang sangat menjanjikan bagi para pelaku industri jamu untuk maju kepentas dunia. 
Melalui upaya saintifikasi jamu sehingga khasiat jamu bagi kesehatan bisa dibuktikan secara ilmiah merupakan cara paling ampuh untuk mengemas jamu Indonesia menjadi produk kesehatan kelas dunia. Sebagian besar negara barat memang memiliki standar sendiri terhadap obat-obatan terutama obat-obatan yang berbahan baku tradisional.
Beberapa inovasi jamu dalam bentuk jamu siap seduh, jamu cair, teh celup jamu, obat gosok jamu, dan lain-lain merupakan produk jamu yang sangat potensial untuk dipasarkan ke dunia internasional asalkan melalui pengujian ilmiah yang berkualitas.
Ada produk jamu yang sudah mendunia lewat inovasi kreatif dan praktisnya, namun secara keseluruhan belum dapat mewakili kemajuan jamu secara keseluruhan, karena jamu tidak hanya identik dengan kesehatan namun juga untuk merawat kecantikan secara alami. Dan didalamnya telah termaktub budaya luhur bangsa Indonesia.
4. Dukungan pemerintah dan partisipasi masyarakat.
Meskipun selama ini dukungan pemerintah terhadap pengembangan produk jamu sudah maksimal melalui dibentuknya lembaga khusus dan peraturan perundang-undangan yang khusus mengatur regulasi industri jamu. Namun dalam pelaksanaannya masih banyak mengalami kendala, terutama dalam skala industri jamu menengah ke bawah.

Untuk menghasilkan produk jamu yang berkualitas masih membutuhkan biaya yang sangat mahal karena terkait dengan penelitian. Industri jamu menengah ke bawah tentu akan mengalami banyak kesulitan terutama dari sisi permodalan untuk mampu mendukung produksi jamu mereka memenuhi standar yang sudah ditetapkan. Jangankah memenuhi standar internasional, memenuhi standar dalam negeri pun mereka mengalami banyak kesulitan.

Disinilah dibutuhkan peran pemerintah untuk menciptakan iklim yang kondusif bagi industri jamu menengah ke bawah dalam mengakses beragam hasil penelitian ilmiah tentang bahan baku jamu. Sehingga produk jamu yang dihasilkan kalangan industri ini lebih berkualitas.

Terkait dengan penelitian yang membutuhkan biaya mahal, maka saatnya pemerintah memiliki lembaga penelitian yang berbasis kemasyarakatan sehingga tanpa harus membayar biaya penelitian yang sangat mahal, kalangan pelaku industri jamu kecil akan mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas produksinya tanpa membebankan biaya yang lebih besar bagi konsumen jamu.

Sedangkan partisipasi masyarakat dalam mendukung upaya melestarikan jamu tentu sangat dibutuhkan. Bukan hanya dalam hal membangun budaya menjamu setiap hari, namun dalam membangun strategi pemasaran skala global.

Setiap masyarakat adalah pemasar yang efektif bagi produk bangsanya, terutama masyarakat Indonesia yang tinggal di luar negeri.  Memperkenalkan budaya jamu melalui peran serta masyarakat terutama yang tinggal di luar negeri tentunya akan membawa banyak dampak positif bagi perkembangan industri jamu dalam negeri. Hal ini juga merupakan upaya untuk menjaga kelestarian jamu sebagai bagian dari budaya bangsa. Semakin banyak masyarakat dunia yang mengenal jamu dan menyukai jamu, maka akan lestarilah jamu Indonesia.

Jamu, Warisan Indonesia Untuk Dunia

Dalam perkembangannya jamu kini mulai dipadukan dengan batik. Batik telah diakui secara internasional sebagai warisan budaya bangsa Indonesia, oleh karena itu dalam upaya untuk meningkatkan citra jamu di dunia internasional maka mulai dikenalkan batik jamu. Batik jamu adalah motif batik yang didasarkan pada tumbuh-tumbuhan yang menjadi sumber bahan baku jamu.
Perpaduan dua warisan budaya Indonesia ini akan memunculkan kolaborasi yang saling menguntungkan karena batik tidak bisa dipungkiri telah menjadi produk yang mendunia sehingga melalui pemasaran batik jamu diharapkan akan membawa iklim yang positif bagi jamu untuk memasarkan produknya ke tingkat dunia.
Dalam upaya melestarikan jamu, pemerintah juga telah mengusulkan jamu sebagai warisan budaya dunia melalui UNESCO. Jamu dinilai layak menjadi simbol kreativitas dunia, karena jamu bukan hanya sekadar obat, namun juga minuman yang menyegarkan, sebagai bahan kosmetika, dan dipakai dalam terapi, misalnya di spa-spa. Selain itu, jamu merupakan produk ekonomi kerakyatan yang banyak menopang kelangsungan hidup masyarakat Indonesia. Usaha ini patut kita apresiasi sebagai bentuk dukungan pemerintah untuk memajukan jamu brand Indonesia dan perekonomian bangsa.
Mengemas jamu brand Indonesia menjadi produk dunia memang membutuhkan perjalanan yang panjang, dukungan serta partisipasi semua pihak. Melalui upaya keras dan tanpa kenal lelah ini maka pada akhirnya tiba pada satu tujuan "lestarilah jamu Indonesia" karena warisan budaya bangsa Indonesia ada didalamnya. Semoga pada akhirnya budaya jamu akan tumbuh menjadi life style masyarakat baik di Indonesia maupun dunia.

Tulisan ini diikutsertakan dalam "Lomba Blog Tentang Jamu" yang diselenggarakan Biofarmaka IPB dalam rangka Dies Natalis PSB IPB.

Sumber referensi tulisan :
Mutia Erlisa Karamoy
Mutia Erlisa Karamoy Mom of 3 | Lifestyle Blogger | Web Content Writer | Digital Technology Enthusiast | Another Blog bundadigital.my.id | Contact: elisakaramoy30@gmail.com

Posting Komentar untuk "Mengemas Jamu Brand Indonesia Menjadi Produk Dunia"