IKAPI Dalam Gerakan Masyarakat Cinta Membaca dan Menulis
"Buku adalah jendela dunia dan membaca adalah kuncinya".
Sudahkah Anda membaca buku hari ini? Jika belum, maka mulailah membaca dari sekarang karena dengan membaca buku maka pengetahuan dan wawasan kita akan bertambah setiap harinya, selain itu membaca buku sangat bermanfaat dari segi kesehatan. Setidaknya ada 5 manfaat membaca untuk kesehatan, yaitu melatih otak, meringankan stres, menjauhkan resiko penyakit Alzheimer, mengembangkan pola tidur yang sehat, dan meningkatkan konsentrasi. (www.kautsar.co.id).
Gambar dari sini |
Kegiatan membaca yang dilakukan secara benar, efektif, dan terus menerus telah terbukti mampu meningkatkan kualitas hidup seseorang yang pada gilirannya akan menjadi suatu budaya atau kebiasaan bagi dirinya. Budaya baca biasanya diawali dengan tumbuhnya minat baca, kemudian menjadi gemar dan cinta membaca, akhirnya memelihara dan mengembangkan minat baca itu menjadi sesuatu yang bemanfaat seperti tumbuhnya keinginan untuk menulis.
Namun membaca tentu membutuhkan buku yang berkualitas dan memiliki manfaat yang tinggi bagi pengetahuan pembacanya, jika tidak maka budaya membaca akan menjadi sia-sia karena tidak ada nilai tambahan pengetahuan didalamnya. Dan lebih berbahaya jika buku yang dibaca akan menimbulkan efek negatif bagi perkembangan perilaku pembacanya terutama anak-anak.
Maka di pundak Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) inilah sebagai satu-satunya asosiasi profesi penerbit yang menghimpun penerbit buku seluruh Indonesia digantungkan seluruh harapan untuk menghasilkan buku-buku yang berkualitas dan bermanfaat bagi kemajuan ilmu pengetahuan bangsa Indonesia.
Sesuai dengan misi IKAPI yaitu, ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa melalui upaya penciptaan iklim perbukuan yang kondusif, pengembangan sistem perbukuan yang kompetitif, dan peningkatan profesionalisme asosiasi serta para anggotanya sehingga perbukuan nasional mampu berperan secara optimal demi mempercepat terbentuknya masyarakat demokratis, terbuka, dan bertanggung jawab. (www.ikapi.org).
Maka menjadi salah satu tugas IKAPI untuk terus berupaya menjadikan budaya membaca buku sebagai bagian dari gaya hidup masyarakat Indonesia masa kini, dengan konsisten mendorong penerbit menghasilkan buku-buku yang berkualitas dan mendidik. Selain itu, IKAPI harus mampu mendorong kalangan perbukuan, baik penulis, editor, penerbit, illustrator, distributor, toko buku, dan lain-lain untuk memberi penyadaran (awarness) kepada masyarakat Indonesia tentang pentingnya membaca buku.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan United Nations Development Programme (UNDP) tentang minat baca masyarakat Indonesia, Indonesia berada di peringkat 96, sejajar dengan Bahrain, Malta, dan Suriname. Sedangkan untuk kawasan Asia Tenggara hanya ada dua negara dengan peringkat di bawah Indonesia, yakni Kamboja dan Laos. Hal ini tentu sangat memperihatinkan, dengan jumlah penduduk yang sangat besar, namun pertumbuhan minat baca masyarakat sangat rendah.
Yah...memang sebagian besar masyarakat Indonesia memang belum menjadikan buku sebagai bagian hidup yang penting, umumnya sebagian masyarakat hanya membeli buku pelajaran sekolah untuk anak-anaknya, sedangkan untuk buku di luar kebutuhan sekolah berada di peringkat sekian dalam daftar pengeluaran keluarga.
Apakah harga buku demikian mahal sehingga sebagian masyarakat enggan membelinya? Rasanya tidak, karena pada kenyataannya ada buku dengan harga yang relatif murah namun sepi pembeli sebaliknya ada buku yang dicetak dengan kualitas bagus dan harga lumayan mahal justru laris hingga dicetak ulang berkali-kali.
Disinilah diperlukan peran besar IKAPI dalam menciptakan iklim perbukuan yang kondusif, termasuk didalamnya ikut membudayakan kegiatan membaca kalangan masyarakat sekaligus mendorong penerbit untuk menghasilkan buku yang berkualitas dan mencerdaskan bangsa. IKAPI juga harus ambil bagian dalam mendidik bangsa Indonesia agar menciptakan generasi cerdas dan cinta membaca yang pada gilirannya akan memajukan peradaban bangsa.
Ada dua peran besar IKAPI dalam menciptakan gerakan masyarakat cinta membaca dan menulis, yaitu :
- Mendorong penerbit untuk menghasilkan buku-buku yang bermanfaat bagi pengetahuan dan memperluas wawasan pembacanya.
- Ikut membangun budaya membaca kalangan masyarakat setinggi-tingginya.
Selain itu, IKAPI harus mulai ambil bagian dalam mengembangkan budaya lokal Indonesia dengan mendorong dan mendukung penerbitan buku-buku tentang kearifan budaya daerah-daerah di Indonesia. Selama ini, buku yang memuat tentang budaya lokal di Indonesia masih sangat terbatas baik dalam jumlahnya maupun pendistribusiannya.
Karena itu menjadi tugas IKAPI untuk mendorong penerbitan buku-buku yang memuat tentang budaya lokal bangsa Indonesia sebagai bagian dari usaha untuk tetap melestarikan budaya bangsa ditengah arus modernisasi dunia. Seperti kata pepatah, "bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai budaya bangsanya", tentu kita tidak menginginkan generasi penerus bangsa tumbuh tanpa kenal budayanya sendiri terutama budaya daerahnya, padahal dalam budaya lokal tersebut ada banyak nilai-nilai tradisi luhur yang menceminkan jiwa bangsa Indonesia.
Maka melalui penerbitan buku inilah IKAPI turut serta membangun budaya bangsa agar tetap lestari, karena buku merupakan jejak yang abadi dan akan selalu dibaca oleh manusia sepanjang zaman tanpa ada masa berlakunya.
Namun, seiring perkembangan teknologi yang demikian pesat nyaris di segala bidang termasuk buku, maka tugas IKAPI kian berat karena harus mampu mensinergikan antara buku dalam pengertian tradisional dan teknologi. Teknologi buku kini telah berkembang demikian pesat, sehingga dengan bantuan teknologi maka kita tidak perlu lagi repot-repot membeli buku di toko buku karena telah tersedia toko buku online. Kita tidak perlu membeli buku cetakan namun cukup membeli e-book yang jumlahnya kian banyak. Kita juga tidak perlu membaca buku manual dari lembaran kertas sehingga repot jika membawa buku dalam jumlah yang banyak, namun cukup membaca dan menyimpan banyak buku melalui teknologi smartphone, tablet, atau komputer sehingga mudah dibawa dan dibaca dimanapun.
Akan tetapi teknologi pada dasarnya untuk memudahkan, sehingga tetap bermanfaat dalam perkembangan perbukuan, terutama dalam hal pemasaran. Melalui media jejaring sosial, penerbit atau penulis buku dengan leluasa bisa mempromosikan bukunya ke seluruh Indonesia bahkan dunia tanpa harus mengeluarkan biaya yang relatif mahal, efektif, efisien, dan ekonomis.
Karena itu jika ditanya apa sih yang bisa Anda lakukan jika Anda menjadi terpilih menjadi salah satu pengurus IKAPI, maka yang paling utama adalah mendukung secara maksimal gerakan masyarakat cinta membaca dan menulis, dalam bentuk menjembatani dan mensinergikan teknologi yang kini trend di masyarakat dengan penerbitan buku agar buku bisa menjadi bagian dari kehidupan masyarakat masa kini.
Meskipun untuk beberapa kasus telah berkembang buku dalam bentuk digital atau e-book, namun keberadaan buku tradisional tetap dipertahankan karena buku dalam bentuk cetakan adalah abadi atau tidak mudah hilang, sedangkan buku digital akan terhapus jika gadget rusak atau terpencet delete.
Mendorong penerbitan banyak buku tentang budaya lokal bangsa Indonesia agar tetap lestari sebagai bagian dari kepribadian bangsa dan memperkuat karakter bangsa, karena hanya bangsa berkarakterlah yang mampu bersaing di pentas dunia. Dan pada akhirnya, melalui buku, budaya bangsa Indonesia akan dikenal di seluruh dunia. Maka tugas IKAPIlah untuk mendorong tumbuhnya penerbit-penerbit lokal atau kedaerahan demi tercapainya tujuan mulia ini.
Semakin banyak mengenal budaya lokal, maka akan memperluas wawasan kecintaan masyarakat Indonesia akan budaya nusantara, dan masyarakat semakin cinta membaca hingga timbul inspirasi untuk menulis kecintaannya dalam bentuk goresan tinta yang abadi, yaitu buku.
Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog #PameranBukuBdg2014 yang diselenggarakan IKAPI Jabar bersama Syaamil Quran.
Posting Komentar untuk "IKAPI Dalam Gerakan Masyarakat Cinta Membaca dan Menulis"
Posting Komentar