SUATU HARI, MENIKMATI SECANGKIR KOPI DI GERAI KOPI ASEAN
Bicara masalah kopi, maka kita akan bicara masalah gaya hidup yang selalu trend di kalangan masyarakat dunia, yaitu menikmati secangkir kopi sambil nongkrong atau hangout di gerai-gerai kopi. Kebiasaan inilah yang membuat beberapa gerai kopi menjadi top seantero jagat, dan membuka gerai di banyak negara termasuk di Indonesia dan kawasan ASEAN lainnya. Kebiasaan ini kemudian menjadi semacam life style di masyarakat, termasuk di Indonesia bahwa dengan menikmati secangkir kopi di gerai kopi yang terkenal akan menimbulkan gengsi atau kebanggaan sendiri, padahal harga yang di bayar untuk satu cangkir kopi sangat mahal sekali dan bila dibelikan kopi di pasar akan menghasilkan selusin cangkir. Tapi...itulah sebagian dari gaya hidup masyarakat yang telah mendunia bahkan mengindonesia.
Tapi sebenarnya masyarakat Indonesia sejak zaman dulu juga suka menikmati kopi sambil nongkrong atau sekedar ngobrol, meskipun nongkrongnya di tempat yang disebut kedai atau warung kopi (tapi bukan warung kopi alias warkop yang merupakan grup pelawak terkenal era 80-an itu). Mungkin yang berubah hanyalah suasana, tempat, dan cara penyajiannya yang semakin praktis dan modern dengan beragam jenis olahan minuman dari kopi seperti Cappuccino, Espresso, Kopi Latte, dan sebagainya.
Menteri Prindustrian Mohammad Suleman Hidayat menyatakan, saat ini Indonesia adalah negara penghasil kopi terbesar ketiga di dunia setelah Brasil dan Vietnam. Prestasi ini menurut Hidayat, sangat didukung oleh pertumbuhan komsumsi produk kopi olahan di dalam negeri yang mencapai 7,5 persen pertahun. Selain itu, pada sektor impor telah mengalami penurunan. Prestasi ini cukup membanggakan, di tengah rencana menuju Komunitas ASEAN 2015 maka dengan beradanya dua negara ASEAN di jajaran negara penghasil kopi terbesar di dunia, yaitu Vietnam dan Indonesia akan semakin memperkuat Identitas ASEAN di kancah persaingan komunitas negara-negara lainnya di dunia.
SEKILAS TENTANG KOPI DI VIETNAM
Produksi kopi di Vietnam telah menjadi salah satu sumber pendapatan utama bagi Vietnam sejak permulaan abad ke-20. Kopi pertama kali diperkenalkan di Vietnam oleh bangsa Perancis pada tahun 1857, industri kopi Vietnam berkembang melalui sistem perkebunan, dan kini menjadi kekuatan ekonomi utama di negara ini. Sebagian besar produsen kopi adalah perusahaan swasta atau badan usaha milik negara seperti Trung Nguyen, Hung Phat, Tam Chau, Viet Pasifik atau yang lebih dikenal sebagai Vietcofee, dan Vinacafe (Perusahaan Kopi Nasional Vietnam).
Kopi khas Vietnam (daerah Buon Ma Thuot) memiliki sifat yang membedakannya dari kopi-kopi lain dalam penyajiannya, yaitu :
- Daerah Buon Ma Thuot digolongkan kedalam "iklim mikro" (micro-climates), di mana di daerah ini beberapa varietas kopi dapat tumbuh, termasuk Arabica, Robusta, Chari (Liberika), Catimor, dan beberapa varietas asli Arabica seperti Arabica SE. Produsen kopi Vietnam mencampur beberapa varietas biji kopi untuk menghasilkan persifatan dan kesetimbangan rasa yang unik.
- Biasanya kopi dipersiapkan dalam satu cangkir untuk satu orang disertai dengan alat penyaring yang disebut Phin. Pada umumnya kopi disajikan di pinggiran meja bersamaan dengan alat penyeduhan. Penggunaan susu kental manis menggantikan susu segar adalah disebabkan ketersediaannya yang luas dan mudah disimpan di wilayah beriklim tropika. Susu kental manis juga digunakan untuk memberi rasa manis pada larutan kopi. Cara seperti ini telah menjadi tradisi karena rasa seperti inilah yang lebih disukai oleh orang Vietnam.
- Kopi dapat diseduh kemudian diberi es untuk menciptakan Cafe da, atau jika dicampur susu kental manis akan disebut sebagai Cafe Sua da.
Semakin banyak pecinta kopi sudah mengetahui tentang kopi Vietnam, Single Cup Filter-nya yang tunggal dan kecil menghasilkan kopi yang kaya rasa, secangkir kopi hitam. Style kopi Vietnam dapat dilihat pada perlakuan terhadap minuman dan cara menikmatinya sebagai sebuah even, bukan sekadar komoditas yang dibeli di toko siap saji dalam perjalanan menuju tempat kerja. Style peracikan kopi Vietnam yang menggunakan kopi yang benar-benar tumbuh di Vietnam, sekarang ini telah populer di banyak negara termasuk Asia Tenggara, Australia, dan Eropa.
Roasting di Asia Tenggara merupakan proses roasting yang unik, karena pemakaian minyak mentega dan teknik khusus dalam membalik biji selama proses roasting. Trung Nguyen sebagai sebuah perusahaan perkebunan mendirikan perusahaan roasting pada beberapa dekade silam. Pada tahun 1990-an perusahaan ini konsen dan merespon persediaan kopi yang melimpah dan isu-isu lain mengenai proses produksi kopi Vietnam dengan jalan meminta pemerintah bekerja sama menjalankan lagi standar mutu seperti yang dibuat oleh Prancis di era kolonial.
Cara penyajian kopi Vietnam |
ANEKA JENIS KOPI DI INDONESIA
Kopi di Indonesia memiliki sejarah panjang dan memiliki peranan penting bagi pertumbuhan perekonomian masyarakat. Beruntung Indonesia diberkati dengan letak geografis yang sangat cocok bagi lahan perkebunan kopi. Letak Indonesia sangat ideal bagi iklim mikro untuk pertumbuhan dan produksi kopi.
Kopi Jawa (Java Cofee) adalah kopi yang berasal dari pulau Jawa, kopi ini sangat terkenal sehingga nama Jawa menjadi nama identitas untuk kopi. Kopi Jawa tidak memiliki tidak memiliki bentuk yang sama dengan kopi Sumatra dan Sulawesi, cita rasa juga tidak terlalu kaya karena sebagian besar kopi Jawa diproses secara basah (wet prosess). Meskipun begitu, sebagian kopi Jawa mengeluarkan aroma tipis rempah sehingga membuatnya lebih baik dari jenis kopi lainnya. Kopi Jawa yang paling terkenal adalah Jampit dan Blawan. Biji kopi Jawa yang tua disebut Old-Brown, berbentuk besar dan rendah kadar asam. Kopi ini dengan rasa kuat, pekat, dan rasa kopi manis. Istilah A Cup Of Java kemudian muncul di dunia barat yang kemudian mengesankan bahwa kopi Indonesia adalah kopi Jawa.
Kopi Sumatera merupakan salah satu varietas kopi yang berasal dari Sumatera yang bertekstur paling halus dan bercita rasa paling berat dan kompleks di antara beragam kopi di dunia. Sebagian besar kopi Sumatera di proses secara kering (Dry-Prosessed), tetapi sebagian lagi melalui proses pencucian ringan (Semi-washed). Ada beberapa jenis kopi Sumatera, yaitu :
- Kopi Aceh, yang merupakan andalan Indonesia dalam hal produksi dan keunggulan mutu.
- Kopi Gayo Aceh, hasil produksi kopi Arabica dari Tanah gayo ini adalah yang terbesar di Asia. Kopi Aceh Gayo memiliki cita rasa yang khas dan sudah diakui oleh seorang pakar uji cita rasa (cupper) kopi dunia, Christopher Davidson.
- Kopi Sidikalang (Sumatera Utara), terkenal dengan cita rasanya yang mantap, bahkan cita rasa ini sudah menyebar di seluruh dunia. Salah satu pesaing dari nikmatnya kopi ini adalah kopi Brazil, yang juga merupakan kopi terbaik di dunia.
- Kopi Lampung, yang memiliki keistimewaan aroma dan rasanya yang khas.
GERAI KOPI ASEAN, TEMPAT MENIKMATI BERAGAM RASA DAN AROMA KOPI ASIA
Dengan menjadi negara penghasil kopi terbesar di dunia, Vietnam dan Indonesia memiliki peluang yang sangat besar untuk saling bekerja sama. Kerjasama ini bukan hanya untuk mempererat hubungan kedua negara dalam rangkaian menuju Komunitas Bersama ASEAN 2015, juga sebagai salah satu strategi untuk merebut pangsa pasar di dunia. Ketergantungan dunia yang cukup besar terhadap ekspor kopi dari Vietnam dan Indonesia merupakan nilai plus dalam bidang ekonomi ASEAN.
Dengan keberagaman jenis kopi dan aneka cara penyajiannya, Indonesia dan Vietnam mempunyai peluang untuk bekerjasama bukan hanya dalam bidang perdagangan tetapi dalam bidang pariwisata, di mana ada sebuah tempat yang menyajikan aneka jenis kopi Indonesia dan Vietnam dengan beragam rasa, aroma, dan keunikan cara penyajiannya, sebuah gerai kopi ASEAN yang hanya ada di kawasan Asia Tenggara. Ketika berada dalam satu komunitas bersama, dimana akan terjadi lintas negara dan lintas wilayah, maka kondisi ini akan semakin memadukan negara-negara ASEAN dalam satu kesatuan yang utuh, termasuk dalam bidang perdagangan dan pariwisata. Kerjasama dalam bentuk Gerai Kopi bersama Indonesia dan Vietnam akan memberikan ciri tersendiri bagi wisatawan untuk berkunjung di kawasan Asia Tenggara khususnya ASEAN.
Dalam satu komunitas, diperlukan adanya suatu tempat yang mencerminkan identitas komunitas tersebut sehingga bisa eksis ke tingkat yang lebih luas lagi, dan kopi tidak bisa dipungkiri telah menjadi life style tersendiri dalam masyarakat dunia, hal ini dibuktikan dengan semakin menjamurnya gerai-gerai kopi dengan skala internasional di berbagai negara termasuk di Asia Tenggara. Untuk itu diperlukan suatu tempat bersama, dimana tempat tersebut akan memadukan selera, rasa, budaya, dan keunikan masing-masing negara ASEAN dengan kopi sebagai bentuk penyajinya.
Bentuk kerjasama ini diharapkan akan memacu produksi kopi kedua negara agar bisa terus eksis dalam perdagangan dunia, sekaligus memacu pertumbuhan pariwisata di negara-negara ASEAN. Mengapa? Karena di tempat ini pula akan menyimpan semua informasi budaya dan kehidupan masyarakat di kawasan ASEAN yang sarat dengan keunikan masing-masing negaranya, sekaligus rujukan destinasi wisata ke masing-masing negara ASEAN.
Memang bukan hal yang mudah karena kedua negara mempunyai kewajiban untuk melindungi sumber utama pendapatan negaranya, namun berbagi untuk sebuah tujuan membangun kebersamaan juga merupakan hal yang penting ketika menuju Komunitas ASEAN 2015 mendatang. Membangun Brand ASEAN di tingkat dunia melalui Gerai Kopi merupakan salah satu strategi merebut pangsa pasar dunia. Bukan hanya pangsa pasar dunia dalam bidang perdagangan (kopi), namun dalam skala yang lebih luas lagi yaitu menarik wisatawan dunia untuk berkunjung dan melakukan perjalanan wisata keliling ASEAN serta membangun image "Cofee is ASEAN," di mana di tempat tersebut tersedia kopi Jawa, Sumatera, Sulawesi, Vietnam, dan jenis kopi lain beserta keunikan rasa, aroma, dan cara penyajiannya.
Sumber tulisan :
- http://id.wikipedia.org
- http://www.rumahkopi.com
- http://www.tempo.co
Posting Komentar untuk "SUATU HARI, MENIKMATI SECANGKIR KOPI DI GERAI KOPI ASEAN"
Posting Komentar