Dukung Zero Dengue Death 2030 Mulai Dari Diri Sendiri dan Keluarga Dengan Lakukan 3M Plus Vaksin DBD

#Ayo3mplusVaksinDBD

Jika dihitung-hitung dalam jangka waktu satu bulan ini sudah empat kali dilakukan fogging di lingkungan tempat tinggal saya. Meningkatkan aktivitas ini menjadi pertanda kalau ancaman demam berdarah dengue di lingkungan rumah juga meningkat, apalagi setiap akhir pekan RT/RW di lingkungan rumah secara aktif dan tidak pernah bosan mengingatkan warganya agar waspada demam berdarah dengan aktif melakukan berbagai aktivitas pencegahan agar nyamuk yang menjadi vektor demam berdarah ini tidak leluasa berkembang biak.

Apalagi kondisi cuaca akhir-akhir ini sangat tidak bersahabat membuat banyak orang terutama anak-anak rentan mengalami gangguan kesehatan akibat menurunnya daya tahan tubuh, membuat saya makin khawatir saja. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahkan memprakirakan puncak fenomena El Nino akan terjadi pada bulan Agustus sampai dengan September 2023, namun hingga menjelang akhir bulan September ini belum ada tanda-tanda akan terjadi perubahan cuaca, suhu masih terasa panas bahkan meningkat dari hari-hari sebelumnya.

Fenomena El Nino yang menyebabkan suhu lebih hangat ini membuat nyamuk Aedes aegypti, yang menjadi vektor demam berdarah menjadi semakin mengganas. Waspadalah karena frekuensi nyamuk menggigit bisa naik hingga 3 - 5 kali lipat saat suhu panas mencapai 30 derajat celcius ke atas. Jadi, jangan pernah sepelekan penyakit yang satu ini ya, karena seseorang yang sudah terkena demam berdarah bisa mengalaminya kembali dengan serotipe yang berbeda. Bahkan apabila terkena infeksi kedua oleh serotipe yang berbeda, orang tersebut berisiko mengalami gejala yang lebih berat.

cegah demam berdarah dengue

Beruntung tanggal 27 September 2023 lalu, saya bisa hadir dalam Acara Peluncuran Kampanye Nasional Pencegahan Demam Berdarah Dengue #Ayo3mplusVaksinDBD yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan RI, Germas, dan Takeda, bertempat di Raffles Hotel, Kuningan, Jakarta. Dari acara ini, saya banyak sekali mendapat insight baru bahwa tindakan pencegahan demam berdarah dengan 3M Plus saja tidaklah cukup, untuk melengkapinya dibutuhkan vaksin DBD. Seperti apa pembahasannya, simak di bawah ini ya!

Peluncuran Kampanye Nasional Pencegahan Demam Berdarah Dengue #Ayo3mplusVaksinDBD

Kasus demam berdarah dengue (DBD/dengue) masih menjadi perhatian khusus kesehatan masyarakat Indonesia hingga saat ini. Menurut data resmi dari Kementerian Kesehatan RI, dari awal tahun sampai dengan minggu ke-33 tahun 2023 telah tercatat 57.884 kasus demam berdarah dengue dengan 422 kematian yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia. Menanggapi hal tersebut, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bersama dengan Takeda telah membangun kerja sama publik dan privat yang kuat melalui peluncuran kampanye #Ayo3mplusVaksinDBD, 27 September 2023 lalu.

Peluncuran Kampanye Nasional Pencegahan DBD

Adapun ruang lingkup kerja sama tersebut meliputi, peningkatan peran serta masyarakat atau pemberdayaan masyarakat; peningkatan kapasitas tenaga kesehatan; penyusunan dan pelaksanaan terkait program koalisi bersama masyarakat menuju nol kematian akibat dengue (zero dengue death) 2030; pendekatan terpadu untuk pencegahan dan pengendalian dengue; sinkronisasi data (bridging) dengan SIARVI (Sistem Informasi Arbovirosis); peningkatan peran dan kerja sama penentu kebijakan di pusat dan daerah.

Dalam sambutan yang dibacakan perwakilannya, Ir. Budi Gunadi Sadikin, CHFC, CLU, Menteri Kesehatan Republik Indonesia mengatakan, "Pemerintah telah menetapkan target pengurangan angka kasus demam berdarah dengue dan menuju 0 kasus kematian pada tahun 2030 melalui Strategi Nasional Penanggulangan Dengue 2021-2025. Melalui Koalisi Bersama (KOBAR) lawan dengue, kami telah menciptakan jejaring yang kuat antara para pemangku kepentingan untuk dapat mensukseskan target tersebut, dan pada hari ini melalui kemitraan publik-privat dengan Takeda, kami meluncurkan kampanye #Ayo3mplusVaksinDBD yang merupakan salah satu program penting untuk mendukung tujuan besar tersebut."

Kampanye Nasional DBD

Hadir juga dalam acara peluncuran kampanye nasional ini, Gamze Yuceland, President, Growth & Emerging Markets, Takeda Pharmaceuticals International AG, yang menambahkan, "kami juga bangga menjadi salah satu pendiri dari sektor inovator untuk KOBAR (Koalisi Bersama) lawan dengue, yang dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan RI dan Kaukus Kesehatan DPR RI pada 8 September lalu dan mengajak masyarakat untuk mengimplementasikan kampanye #Ayo3mplusVaksinDBD."

Takeda

Acara kemudian dilanjutkan dengan Penandatangan Perjanjian Kerjasama antara Kementerian Kesehatan RI dan PT Takeda Innovative Medicines, yang dilanjutkan dengan peluncuran secara resmi kampanye #Ayo3mplusVaksinDBD, yang dilanjutkan foto bersama seluruh tamu undangan yang terkait dengan acara peluncuran kampanye ini.

Kerjasama Kemenkes RI dan Takeda untuk Cegah DBD

Setelah sesi berfoto bersama tamu undangan, acara dilanjutkan dengan Diskusi Dengue bersama para narasumber yang sudah hadir, yaitu:
  1. Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM., MARS, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Kementerian Kesehatan RI.
  2. Prof. Dr. dr. Sri Rezeki Hadinegoro, Sp.A(K), Ketua Komunitas Dengue Indonesia.
  3. Dr. dr. Sukamto Koesnoe, SpPD, K-AI, FINASIM, Ketua Satgas Imunisasi Dewasa, Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI).
  4. Tika Bisono, pemerhati dengue.
Terkait penanggulangan infeksi dengue di Indonesia dan peran serta masyarakat dalam pencegahannya, dalam kesempatan pertama diskusi dengue ini, dr. Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, "Penanggulangan DBD di Indonesia merupakan tantangan yang kompleks, untuk itu kami menghimbau masyarakat agar bersama-sama melakukan prinsip-prinsip 3M plus dan vaksin mandiri DBD dalam mengatasi tantangan ini sekaligus sebagai upaya melindungi generasi mendatang dari bahaya infeksi DBD."

Menuju Zero Dengue Death 2030

Pernyataan ini kemudian dipertegas oleh dr. Sri Rezeki Hadinegoro, Sp.A(K) yang merupakan Ketua Komunitas Dengue Indonesia dengan mengatakan, "Menurut data Kementerian Kesehatan 2022, pola kematian akibat dengue dominan di kelompok usia muda, yaitu 5-14 tahun (45%). Dengan demikian, upaya sosialisasi pengendalian vektor nyamuk dan vaksinasi dengue pada anak menjadi sangat penting sesuai dengan rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melalui kegiatan edukasi pencegahan infeksi dengue kepada masyarakat. Kami juga mengapresiasi kampanye #Ayo3mplusVaksinDBD sebagai langkah penting meningkatkan kesadaran dan perlindungan terhadap infeksi dengue di Indonesia."

Dalam sesi diskusi selanjutnya, dr. Sukamto Koesnoe memaparkan, "selain anak-anak, orang dewasa juga terancam terkena demam berdarah dengue. Karena terbukti manfaatnya, Perhimpunan Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) telah merekomendasikan vaksinasi demam berdarah dapat diberikan pada setiap orang pada rentang umur 6-45 tahun sesuai dengan anjuran dari dokter."

Sesi Talkshow Kampanye Nasional Cegah DBD

Menutup sesi diskusi dengue ini, Tika Bisono selaku pemerhati dengue berbagi pengalamannya terkait infeksi dengue di mana tahun 2007 silam, Tika Bisono dan keluarga kehilangan putri tercintanya, Janika Ramadhanti Putri Argeswara karena infeksi dengue. Pengalaman duka mendalam inilah yang mengantarkan Tika Bisono, sejak tahun 2007, menjadi seorang DUTA perang untuk melawan penyakit tersebut dengan aktif melakukan penyebaran kampanye tentang bahaya infeksi dengue.

"Kami bersama pemerintah RI dan Takeda sangat berharap agar masyarakat Indonesia dapat memaksimalkan kesempatan vaksinasi ini sebagai upaya untuk mendukung Indonesia agar dapat mencapai tujuan kematian nol demam berdarah dengue atau Zero Dengue Death 2030 dengan kampanye #Ayo3mplusVaksin DBD." demikian Tika Bisono menutup sesi diskusi dengue dengan penuh semangat.

Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) Dengan Melakukan 3M Plus

Dari sesi diskusi dengue di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk menyukseskan kampanye #Ayo3mplusVaksinDBD ini diperlukan kesadaran dan kerja sama dari masyarakat. Apalagi dengan adanya fakta bahwa semua orang tidak peduli berapa pun usianya berisiko terkena demam berdarah dengan potensi tingkat keparahan yang sama besarnya. Apalagi demam berdarah ditularkan melalui nyamuk dengan penyebaran tercepat di dunia…ngeri kan!

cegah dbd dengan 3M Plus

Ini menjadi salah satu alasan mengapa masyarakat sangat dianjurkan untuk melakukan berbagai tindakan pencegahan, agar infeksi dengue tidak lagi menambah jumlah korban yang berujung kematian, dan salah satu caranya adalah dengan melakukan 3M Plus, seperti berikut ini:
  1. Menguras, merupakan kegiatan membersihkan atau menguras tempat yang sering menjadi tempat penampungan air, seperti bak mandi, toren air, kendi, drum, dan tempat lainnya.
  2. Menutup, merupakan kegiatan menutup rapat tempat-tempat penampungan air, seperti drum, toren air, serta bak mandi.
  3. Memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis atau daur ulang, terutama mendaur ulang barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk demam berdarah.
Sedangkan Plus-nya adalah bentuk upaya pencegahan tambahan, seperti:
  • Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk.
  • Menggunakan obat anti nyamuk,
  • Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi.
  • Gotong royong membersihkan lingkungan.
  • Rutin memeriksa tempat penampungan air, meletakkan pakaian bekas dalam wadah tertutup.
  • Menanam tanaman pengusir nyamuk.
  • Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar.
  • Memberikan larvasida pada penampungan air yang susah dikuras.

Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) Dengan Melakukan Vaksinasi DBD

Dilansir dari website idai.or.id, vaksin demam berdarah atau vaksin dengue adalah vaksin yang didesain khusus untuk mencegah infeksi dengue atau mengurangi risiko seseorang untuk terkena infeksi dengue yang berat. Pastinya semua tahu kalau infeksi dengue sangat bervariasi, mulai dari yang ringan hingga berat.

Pentingnya Melakukan Vaksinasi DBD

Umumnya, manifestasi klinis yang ringan adalah demam dengue, sedangkan untuk kasus infeksi berat terjadi kebocoran plasma hingga mengalami Dengue Shock Syndrom (DDS) dimana kondisi ini menjadi salah satu penyebab kematian untuk beberapa kasus.

Lantas, siapa saja yang bisa menerima vaksin demam berdarah dengue? Semua tahu kalau infeksi demam berdarah bisa dialami mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, dan di Indonesia vaksin demam berdarah diindikasikan untuk membantu mencegah penyakit demam berdarah yang disebabkan virus dengue mulai usia anak-anak hingga orang dewasa.

Hadirnya vaksin demam berdarah menjadi salah satu solusi pelengkap pencegahan demam berdarah yang inovatif melalui peningkatan kekebalan tubuh dan mencegah infeksi dengan tingkat keparahan di kemudian hari. Vaksinasi membantu mengurangi risiko mengalami demam berdarah yang berat dan rawat inap.

cegah dbd dengan Vaksin Mandiri DBD

Namun, jika ingin melakukan vaksin demam berdarah, pastikan sudah mengetahui hal-hal penting berikut ini, seperti rentang usia, indikasi, perlu atau tidaknya screening pre-vaksinasi, dosis dan interval pemberian vaksin, efikasi dan keamanan, yang tentunya dapat dikonsultasikan ke dokter atau fasilitas kesehatan yang menyediakan layanan vaksin demam berdarah.

Bagaimana jika anak sudah pernah mengalami demam berdarah, apakah perlu melakukan vaksin demam berdarah? Dilansir dari website idai.or.id, vaksin demam berdarah tetap dapat diberikan meskipun anak sudah pernah mengalami infeksi demam berdarah. Hal ini bukanlah tanpa alasan, karena saat anak terinfeksi virus dengue, hampir tidak mungkin anak tersebut terinfeksi 4 serotipe virus dengue sekaligus.

Biasanya saat anak terinfeksi virus dengue hanya akan terkena satu serotipe saja, dan peluang kembali terinfeksi dengan jenis serotipe yang lain tetap ada. Nah, dengan pemberian vaksin Demam Berdarah yang mengandung empat jenis serotipe, anak yang sudah terinfeksi akan membentuk kekebalan terhadap jenis serotipe lain sehingga dapat menurunkan risiko demam berdarah berat ketika terjadi infeksi lagi. Tentu, semua orangtua berharap anak tetap sehat dan terhindar dari infeksi virus demam berdarah ya.

Vaksin demam berdarah merupakan salah satu langkah pencegahan yang inovatif untuk melindungi semua orang, mulai dari anak-anak hingga dewasa dari bahaya infeksi virus dengue yang tidak hanya menyebabkan demam dengue semata tapi juga demam berdarah dengue yang sangat berbahaya. Dalam beberapa tahun terakhir beberapa jenis vaksin telah dikembangkan dan telah mendapat persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk digunakan di Indonesia.

Jadi, jika masih ada yang mempertanyakan apakah perlu melakukan vaksin DBD? Tentu saja sangat perlu, karena melakukan vaksin DBD menjadi salah satu langkah perlindungan dan pencegahan dari bahaya infeksi demam berdarah. Ingatlah! Infeksi ini bisa terjadi kapan saja dan dialami siapa saja tanpa pandang usia, apalagi bagi yang tinggal di negara endemis seperti Indonesia.

Bahkan, tidak menutup kemungkinan seseorang yang memiliki daya tahan tubuh dan gizi yang baik dapat terkena infeksi dengue, ditambah lagi spektrum keparahan jika terkena infeksi ini sangat luas, mulai dari yang tergolong ringan hingga berat. Jadi jangan pernah abaikan jika tubuh sudah menunjukkan gejala mirip demam berdarah, dan untuk informasi lebih lengkap serta jelas bisa mengakses website cegahdbd.com.

Manfaat Melakukan Vaksinasi

Vaksinasi bukanlah hal baru untuk masyarakat Indonesia, bahkan bayi yang baru lahir sekalipun sudah diberikan vaksinasi untuk melindungi tubuh ringkihnya dari paparan penyakit yang mungkin saja akan membahayakan jiwanya. Vaksinasi sendiri dapat diberikan dalam bentuk suntikan, tetes minum, atau melalui uap (aerosol). Lantas, apa saja manfaat melakukan vaksinasi untuk tubuh.
  1. Merangsang Sistem Imun Tubuh. Vaksinasi dapat merangsang sistem imun tubuh dengan baik. Ketika sistem imun meningkat, tubuh akan lebih mudah mengenali suatu penyakit dari infeksi virus, bakteri, hingga kuman. Manfaat vaksinasi inilah yang membuat tubuh mampu melawan penyakit.
  2. Menghemat Biaya. Tahukah, kalau melakukan vaksinasi merupakan salah satu investasi kesehatan yang paling murah karena terbukti dapat mencegah dan mengurangi angka kesakitan, kecacatan, dan kematian akibat suatu penyakit.
  3. Meningkatkan Produktivitas. Pemberian vaksin juga dapat menghindarkan seseorang dari kemungkinan mengalami berbagai macam penyakit yang dapat menyebabkan sakit berkepanjangan, yang tidak hanya merugikan dari sisi finansial tapi juga waktu. Jelaslah bahwa vaksin dalam jangka panjang membantu meningkatkan produktivitas, baik dalam bekerja maupun belajar karena tubuh menjadi lebih fit, bugar, dan sehat.
  4. Melindungi Dari Risiko Kematian dan Cacat. Berdasarkan pengalaman, tidak bisa disangkal jika vaksin terbukti dapat menurunkan risiko terkena berbagai penyakit yang berpotensi mengakibatkan kematian maupun kecacatan.
Bagaimana? Sudah tahu kan kalau vaksin memiliki banyak sekali manfaat, tidak hanya untuk kesehatan tubuh tapi juga mendukung produktivitas seseorang. Untuk itu, #Ayo3mplusVaksinDBD karena kombinasi dari langkah-langkah pencegahan ini dapat mengurangi serta mengendalikan penyebaran vektor nyamuk penyebab demam berdarah dengue sekaligus menurunkan risiko terkena infeksi dengue yang lebih berat. 

Mari dukung Zero Dengue Death 2030 mulai dari diri sendiri dan keluarga dengan lakukan 3M Plus Vaksin DBD!

Referensi Artikel:
  1. IDAI. 2017. Sekilas Tentang Vaksin Dengue. Diakses di https://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/sekilas-tentang-vaksin-dengue
  2. Cegahdbd.com. 2022. Indonesia! Ini Dia Jalan Menuju Pencegahan Inovatif Terhadap Demam Berdarah!. Diakses di https://cegahdbd.com/Indonesia-Ini-Dia-Jalan-Menuju-Pencegahan-Inovatif-Terhadap-Demam-Berdarah
  3. Cegahdbd.com. 2022. Ini yang Perlu Moms dan Dads Ketahui Tentang Vaksin Demam Berdarah. Di akses di https://cegahdbd.com/Ini-yang-Perlu-Moms-dan-Dads-Ketahui-tentang-Vaksin-Demam-Berdarah
  4. Materi Siaran Pers Peluncuran Kampanye Nasional Pencegahan Demam Berdarah Dengue #Ayo3mplusVaksinDBD. 2023

C-ANPROM/ID/QDE/0228 | Oct 2023
Mutia Erlisa Karamoy
Mutia Erlisa Karamoy Mom of 3 | Lifestyle Blogger | Web Content Writer | Digital Technology Enthusiast | Another Blog bundadigital.my.id | Contact: elisakaramoy30@gmail.com

24 komentar untuk "Dukung Zero Dengue Death 2030 Mulai Dari Diri Sendiri dan Keluarga Dengan Lakukan 3M Plus Vaksin DBD"

Comment Author Avatar
Alhamdulillah sudah ada vaksinnya DBD sekarang ya. Emang ngeri banget banyaknya kasus DBD akhir-akhir ini, ya bisa jadi karena cuaca juga. Emang lagi panas banget, dan nyamuk pada bertelur dan menetas. Bismillah semoga terwujud Zero Dengue Death tahun 2030, amiin.
Comment Author Avatar
Betul sekali kita harus menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan dan diri. Saya mendukung program ini untuk kepentingan bersama
Comment Author Avatar
vaksinnya ini boleh langsung ke posyandu aja ya mba? masyaAllah bagus juga ya kalo sdh ada vaksinnny. SEMOGA KITA SENAANTIASA SEHAT SELALU
Comment Author Avatar
Vaksn dbd ini perlu banget ya kak, apalagi kasus dbd mulai bergerak naik akhir² ini. Dulu pencegahannya pas musim hujan gencar banget. Sekarang apapun musimnya dbd bisa muncul ya, jadi kudu waspada. Vaksin ini sudah masuk ke puskesmas² atau baru di RS kak?
Comment Author Avatar
Memang suka kawatir nih kalau musim dbd kayak gini suka parnoan aja bawaannya, apalagi kalau anak yang tiba2 kena demam ya. Syukurlah sudah ada vaksin dbd ini ya jadi berkurang deh kekhawatiran ibu. Semoga distribusinya bisa sampai ke puskesmas di seluruh Indonesia ya
Comment Author Avatar
Musim emang lagi panas gini banyak nyamuk banget, emang mengkhawatirkan ini DBD. Semoga kita semua selalu sehat ya, amin.
Comment Author Avatar
Sekarang ada vaksin DBD, ya? Sebagai penyintas, berasa banget kalau DBD itu dekat sama maut karena gampang bikin trombosit drop
Comment Author Avatar
Ternyata sudah ada vaksin DBD sekarang. Dibarengi dengan tindakan-tindakan kebersihan rumah tentunya seperti rajin menguras bak kamar mandi. Tumpukan kayu, barang tak terpakai juga bisa jadi tempat sembunyi nyamuk.
Comment Author Avatar
Edukasi ini sepatutnya dilakukan pada semua orang agar makim sadar bahaya nyamuk dengeu
Comment Author Avatar
Veksin adalah salah satu cara terbaik untuk memperkuat imun tubuh dari sebuah virus. Semoga edukasi yang tepat seperti ini bisa mencegah kematian akibat DBD. Aku baru tau berdasarkan data bahwa kematian akibat DBD ini ada lebih dari 50 kasus di setiap wilayah di Pulau Jawa.
Comment Author Avatar
Vaksin ini sangat penting tapi saya suka heran sama yang masih menganggap buat apa vaksin. Padahal saat sakit itu saat berobat menyalahkan pemerintah juga karena dianggap yg pelayanan tidak maksimal. Hadeuh...
Comment Author Avatar
Jujur dari dulu aku paling parno sama DB atau DBD. Kadang gejalanya samar, lalu penyembuhannya juga lama. Alhamdulillah sekarang ada vaksin DBD
Comment Author Avatar
Harus banget ini disosialisasikan karena masih banyak loh yang terkena DBD terutama anak-anak. Selain fogging dan jaga kebersihan rumah, sekarang udah ada vaksin yang tentunya bikin proteksi tubuh jadi lebih baik.
Comment Author Avatar
Sepakat mbak, penting banget pencegahan demam berdarah ini, di Sidoarjo juga sudah ada vaksinnya, ini saya mau daftarkan anak-anak untuk vaksin demam berdarah ini
Comment Author Avatar
Akhir-akhir ini di sekolah anak bergantian banyak yang sakit. Bersyukurnya bukan DBD yang jadi momok bagi hampir semua orang. Memang rajin melakukan 3M di rumah itu penting ya. Kebetulan kader RT di lingkungan rumah pun rajin mengingatkan dan memastikan pengimplementasian 3M ini.
Comment Author Avatar
Memang penting banget ya mbak edukasi soal DBD ini dan ternyata sudah ada vaksinnya ya bisa jadi tambahan usaha kita nih untuk mengurangi kasus DB di Indonesia
Comment Author Avatar
Musim kemarau panjang ini emang agak rawan sama dbd, di daerahku sudah beberapa yang kena dbd. Tapi sekarang senang ya krn sudah ada vaksinnya jd sangat preventif untuk ke dalam tubuh kita krn selama ini preventif hanya bersifat pencegahan luar
Comment Author Avatar
Sudah ada vaksin DBD setidaknya mengurangi sekian persen kecemasan. 3M nya tetep.. plus berdoa agar dhindarkan dari DBD
Comment Author Avatar
Selama tinggal di Turki jarang banget liat nyamuk paling ketemu nyamuk bisa di hitung cuma ya tetep waspada karena nggak tau juga nyamuk disini berjenis apa. Mudah-mudahan kampanye sadar akan demam berdarah ini sukses mengingatkan akan dampak dari nyamuk aedes aegepty ini.
Comment Author Avatar
Bagi ibu-ibu di desa vaksin DBD ini belum terlalu familiar masih perlu sharing yang mendekat. Apalagi di momen cuaca panas begini nyamuk banyak sekali
Comment Author Avatar
Wah, sudah ada vaksin DBD juga sekarang ya. Terima kasih infonya, Kak. Penting banget nih buat meningkatkan upaya pencegahan ya.
Comment Author Avatar
Yuk yuk semangat menerapkan gerakan 3M dari rumah dan vaksin untuk realisasikan zero DBD agar lingkungan dan penghuninya sehat sejahtera.
Comment Author Avatar
Semoga bener bener hilang ya penyakit satu ini
Soalnya ngeri kalau anak anak yang kena
Kalau ga cepat tanggap bisa bahaya
Comment Author Avatar
Teringat masa kecil dulu, dulu sering banget cari sampah-sampah kaleng yang ada air tergenangnya, lalu dibuang. Dikumpulin jadi satu untuk ditimbun. Sepertinya, sosialisasi ini perlu kita lakukan bertahap dari rumah sendiri ya, bisa jadi materi pembelajaran untuk anak juga.