Pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan Untuk Siap Cerdaskan Si Kecil Sejak Dini

"Di antara 8 kecerdasan majemuk yang terdapat dalam diri setiap individu, terdapat satu kecerdasan yang memegang peranan sangat penting hingga si kecil dewasa kelak, yaitu kecerdasan Interpersonal atau Interpersonal Intelligence di mana kecerdasan ini erat hubungannya dengan keberhasilan si kecil kelak ketika berinteraksi di tengah masyarakat atau ketika membangun relasi dengan orang lain disekitarnya."

Petikan kalimat di atas dipaparkan oleh Dr. Rose Mini, A.P., M.Psi dalam sesi kedua Morinaga Parenting Seminar Roadshow "Siap Cerdaskan Si Kecil Sejak Dini," yang diselenggarakan tanggal 2 April 2016 lalu bertempat di Mall Kota Kasablanka dan dihadiri oleh ratusan orangtua yang ingin mencari tahu nutrisi dan stimulasi seperti apa sih yang tepat untuk memaksimalkan 1000 Hari Pertama Kehidupan untuk siap cerdaskan si kecil sejak dini.

Morinaga #SiapCerdaskanBangsa
Sesi Pembukaan Morinaga Parenting Seminar Roadshow di Kota Kasablanka (Dok : Pribadi)
Mungkin sebagian besar orangtua masih bertanya-tanya, mengapa harus 1000 Hari Pertama Kehidupan dan ada apa dengan 1000 hari tersebut? Pertanyaan semacam inilah yang akan dijawab secara langsung dalam acara seminar tersebut oleh para ahli dalam bidangnya masing-masing, di mana beberapa diantaranya sudah sangat di kenal oleh masyarakat di seluruh daerah di Indonesia, yaitu :
  1. DR. Dr. Ahmad Suryawan, SpA (K), Dokter ahli tumbuh kembang anak.
  2. DR. Dr. Anang Endaryanto, SpA (K), Dokter ahli alergi - imunologi anak.
  3. Dr. Rose Mini, A.P., M.Psi, Pakar Psikologi.
Dalam acara seminar yang dipandu secara interaktif oleh Adrian Maulana selaku moderator ini berlangsung sangat meriah, karena meskipun materi seminar cukup padat dan membutuhkan kosentrasi yang cukup tinggi untuk mencernanya namun karena dibawakan dengan sedikit canda maka suasana sedikit mencair dan orangtua bisa lebih santai mendengarkan materi yang dibawakan oleh ketiga narasumber. 

Sebelum membahas materi seminar yang secara gamblang dan detail mengungkapkan mengapa 1000 Hari Pertama Kehidupan memegang peranan yang sangat penting untuk keberhasilan seorang anak di masa depannya, ada baiknya kita memahami dulu apa sih sebenarnya 1000 Hari Pertama Kehidupan tersebut. Dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh Positive Deviance Resources Centre (PDRC) Faculty of Public Health University of Indonesia, di jelaskan bahwa 1000 Hari Pertama Kehidupan yang dimaksudkan adalah 270 hari selama masa di dalam kandungan dan 730 hari selama masa 2 tahun pertama pasca si kecil lahir. Lantas mengapa hal ini sangat penting sehingga seluruh para ahli di dunia menyepakatinya sebagai masa-masa emas tumbuh kembang seorang anak. Ternyata hal ini disebabkan pada masa-masa tersebut merupakan momen penting pertumbuhan dan perkembangan seluruh organ dan sistem tubuh. Dan periode ini berlangsung secara terus-menerus dan konsisten hingga usia anak 2 tahun.

Lebih lanjut diungkapkan, bahwa jika orangtua abai terhadap 1000 Hari Pertama Kehidupan ini, baik dalam hal pemenuhan nutrisi maupun sentuhan stimulasi anak, maka setidaknya ada 3 resiko yang mungkin saja akan dialami si kecil, yaitu :
  1. Resiko terjadinya penyakit tidak menular atau kronis.
  2. Bila otak yang terkena, maka si kecil akan mengalami hambatan pertumbuhan kognitif  sehingga akan berpengaruh pada kecerdasan dan kemampuan si kecil berkompetisi dengan orang lain setelah dewasa.
  3. Gangguan pertumbuhan tinggi badan.
Resiko-resiko ini jika dijabarkan lebih lanjut secara detail akan menambah panjang daftar kesulitan yang akan dialami si kecil kelak setelah tumbuh dewasa. Hal inilah yang menyebabkan mengapa dalam Morinaga Parenting Seminar Roadshow yang diselenggarakan di kota pertama Jakarta ini mengambil tema untuk siap cerdaskan si kecil sejak dini pada 1000 Hari Pertama Kehidupan dengan memberikan nutrisi dan stimulasi yang terbaik. Seminar ini terbagi dalam dua sesi yang sama pentingnya, di mana pada sesi pertama akan dibahas nutrisi seperti apa sih yang akan membantu mengoptimalkan perkembangkan otak serta pentingnya si kecil memiliki daya tahan tubuh yang prima sebagai pondasi untuk tumbuh kembang si kecil. Sedangkan pada sesi kedua akan dibahas secara detail bagaimana orangtua mengenali kecerdasan sejak dini sebagai pondasi awal untuk mewujudkan generasi yang multitalenta.

Optimalkan Perkembangan Otak dan Daya Tahan Tubuh sebagai Penentu Kecerdasan Multitalenta Si kecil Sejak Dini

Hampir semua orangtua menginginkan anaknya tumbuh menjadi sosok yang cerdas dan sehat. Namun, tidak semua orangtua mengetahui dan memiliki konsep serta memetakan bagaimana agar harapan dan keinginan tersebut bisa terwujud secara maksimal. Selain itu, patut diketahui oleh orangtua bahwa kecerdasan anak tidak bisa terbentuk begitu saja, karena itulah mengapa sejak anak masih dalam kandungan bahkan pada hari-hari pertama ketika si kecil masih belum berbentuk di dalam kandungan asupan nutrisi yang maksimal sudah harus dipersiapkan. Hal inilah yang diungkapkan secara detail oleh DR. Dr. Ahmad Suryawan, SpA (K) dalam acara parenting seminar tersebut.

Morinaga #SiapCerdaskanBangsa
Sesi pertama Morinaga Parenting Seminar (Dok : Morinaga)
Dalam acara ini, Dr. Ahmad Suryawan mengajak para orangtua untuk mengetahui dan mengenal proses pembentukan dan bagian-bagian otak anak, serta perkembangan otak anak sejak bulan pertama kehamilan hingga usia anak 2 tahun. Mengapa hal ini penting untuk diketahui orangtua? Karena seperti apa seorang anak setelah dewasa kelak ditentukan sejak bulan pertama anak tersebut berada dalam kandungan. Dalam sesi pertama ini secara detail dijelaskan bagaimana otak terbentuk, bagian-bagian utama otak anak, serta bagaimana milyaran jumlah sel otak anak yang masih belum tersambung secara sempurna antara bagian yang satu dengan yang lain. Milyaran sel otak anak ini secara konsisten akan tersambung satu sama lain dan mencapai puncaknya saat si kecil berusia 2 tahun.

Hal inilah yang menyebabkan asupan nutrisi anak dan stimulasi menjadi bagian yang sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang si kecil yang optimal pada 1000 Hari Pertama Kehidupan. Jika si kecil diberikan asupan nutrisi yang maksimal, maka proses perkembangan otak si kecil akan berlangsung sempurna. Selain itu, stimulasi terbaik yang diberikan orangtua dan orang-orang terdekat si kecil sejak dini akan membuat milyaran sel otak yang berpotensi membawa kebaikan untuk tumbuh kembang si kecil akan tumbuh sempurna, dan secara otomatis akan mematikan milyaran sel otak yang akan membawa pengaruh negatif. Contoh sederhana, anak yang tidak pernah mendengar atau diajarkan mengumpat orang lain maka secara otomatis sel otak negatif tersebut akan mati dan dibuang. Sebaliknya, jika si kecil diberikan stimulasi dengan kata-kata yang positif, maka secara otomatis sel otak positif tersebut akan tersambung sempurna hingga dewasa kelak. Pada tahap inilah, mengapa orangtua harus mengetahui perkembangan otak anak sedini mungkin.

Selain perkembangan otak si kecil, ada faktor penentu lainnya yang juga memiliki peran penting untuk mendukung kecerdasan multitalenta si kecil, yaitu daya tahan tubuh. Orangtua, selain wajib memahami dan mengetahui cara pembentukan struktur otak anak sebagai bekal untuk memaksimalkan serta mengoptimalkan kecerdasan anak, juga harus mengetahui bahwa sistem pertahanan tubuh anak juga memiliki peran penting untuk memuluskan tujuan keinginan tersebut karena keduanya saling bersinergi satu sama lain untuk mendukung langkah si kecil menuju masa depan yang lebih ceria.

Sistem pertahanan tubuh anak pada dasarnya merupakan sistem yang dibentuk dengan tujuan untuk melindungi tubuh anak terhadap serangan kuman, bibit penyakit, virus, bakteri, dan lain sebagainya, yang bertujuan untuk melemahkan kondisi kesehatan si kecil. Secara detail, dalam seminar parenting ini dipaparkan bagaimana sistem pertahanan tubuh anak di bangun dan diungkapkan juga bahwa dalam rentang usia si kecil tersebut sistem pertahanan anak belum berfungsi dan bekerja secara maksimal sehingga dibutuhkan peran serta orangtua untuk membantu memaksimalkan dan mengoptimalkan sistem pertahanan tersebut sedini mungkin. Ada banyak cara yang bisa dilakukan orangtua untuk membantu mengoptimalkan sistem pertahanan tubuh anak, salah satunya adalah dengan mengenali dan mengetahui apa saja gangguan utama yang mungkin saja menyerang daya tahan tubuh si anak berikut cara menangani permasalahan terse tebut.

Seperti yang dikemukakan Dr. Anang Endaryanto dalam sesi seminar parenting Morinaga, bahwa ada 4 macam gangguan utama pada daya tahan tubuh anak, yaitu :
  1. Defisiensi Kekebalan, yang terjadi bila ada bagian dari sistem pertahanan tubuh anak yang hilang atau tidak bekerja dengan benar. Hal ini terjadi pada anak, bisa karena bawaan lahir, ketika anak mengalami infeksi atau setelah anak menerima obat-obatan tertentu yang bersifat menekan daya tahan tubuh. Untuk orangtua dengan kondisi si kecil semacam ini, perlu antispasi dan pemahaman lebih lanjut agar permasalahan ini tidak berlanjut serta mengancam tumbuh kembangnya.
  2. Otoimun, yang terjadi bila ada bagian dari sistem pertahanan tubuh anak yang secara keliru mengenali siapa lawan dan kawan bagi tubuh si anak, akibatnya seringkali sistem pertahanan tubuh anak salah sasaran. Untuk mengantisipasi hal ini, sedini mungkin orangtua harus cepat tanggap bila si kecil mulai menunjukkan gejala tidak sehat atau mengeluh ada yang tidak beres dalam tubuhnya, karena pengobatan yang dilakukan sedini mungkin akan meminimalisir kesalahan sinyal yang dikirimkan ke sistem pertahanan tubuh anak.
  3. Alergi, yang terjadi bila sistem pertahanan tubuh bereaksi berlebihan terhadap paparan protein yang bagi orang normal tidak akan menyebabkan gangguan. Sepintas alergi ini terlihat sepele karena hanya muncul pada saat tertentu atau ketika terpicu, namun dalam jangka panjang alergi ini bisa menyebabkan gangguan serius pada tumbuh kembang anak, tidak hanya dari sisi fisik tapi juga psikologis. Untuk alasan itulah mengapa sedini mungkin orangtua harus peduli ketika anak-anak menunjukkan gangguan ke arah alergi tersebut.
  4. Kanker, yang terjadi bila ada bagian dari sel-sel tubuh anak tumbuh di luar kendali, dan sel-sel yang tumbuh di luar kendali tersebut bisa mencakup sel-sel sistem kekebalan tubuh. Untuk alasan itulah mengapa sedini mungkin anak harus diajarkan pola hidup dan makan yang sehat karena upaya ini tidak hanya mencegah gangguan di masa kanak-kanak saja namun berlanjut hingga usia dewasa kelak.
Paparan 4 gangguan utama sistem pertahanan tubuh anak ini sudah harus diketahui oleh orangtua sedini mungkin, bahkan sejak si kecil masih dalam kandungan. Selain untuk mencegahnya jika masih mungkin, orangtua bisa mengetahui secara detail treatment apa yang akan diberikan jika suatu saat anak yang dilahirkannya harus mengalami gangguan sistem pertahanan tubuh.

Otak anak pada dasarnya terbentuk dan bekerja dengan sistem yang sangat terkoordinasi, cepat, dan unik, karena itulah orangtua perlu mengetahui setiap bagian otak anak cerdas terbentuk serta cara kerjanya. Kombinasi ini menjadi sempurna jika anak memiliki sistem pertahanan tubuh yang optimal dan sehat. Dua point penting inilah yang menjadi dasar mengapa 1000 Hari Pertama Kehidupan sangat penting dalam upaya untuk siap cerdaskan si kecil sejak dini, karena optimalisasi pada momen-momen ini sangat mempengaruhi kehidupan si kecil di masa yang akan datang.

Kenali Kecerdasan Si Kecil Sejak Dini Untuk Mewujudkan Multitalentanya

Kecerdasan si kecil menjadi sesuatu yang sangat diharapkan oleh orangtua, bahkan untuk mencapai tujuan tersebut orangtua rela melakukan apa saja agar anaknya bisa tumbuh menjadi generasi cerdas dan multitalenta. Namun, sebelum menentukan aktivitas apa yang akan diberikan kepada si kecil demi mengembangkan potensinya, ada baiknya orangtua mengenali dahulu apa itu kecerdasan dan apa itu talenta. Materi inilah yang akan dijelaskan secara detail oleh Dr. Rose Mini, A.P., M.Psi atau yang akrab di panggil Bunda Romi dalam sesi kedua Morinaga Parenting Seminar yang diselenggarakan bulan lalu.

Morinaga #SiapCerdaskanBangsa
Sesi kedua bersama Bunda Romi (Dok : Morinaga)
Kecerdasan dan talenta pada prinsipnya saling bersinergi untuk membentuk sosok anak yang hebat, namun tidak semua kecerdasan anak akan berakhir menjadi suatu talenta. Kecerdasan kerap diidentikkan dengan skor IQ serta kemampuan untuk berhitung, membaca, dan menulis. Sedangkan talenta identik dengan kemampuan yang dimiliki seseorang dalam bidang tertentu, biasanya hal ini akan membuat anak lebih menonjol dari anak lainnya. Sebagai tambahan informasi untuk orangtua, seperti yang telah ditulis dalam artikel sebelumnya, Dr. Howard Gardner, seorang psikolog dari Universitas Harvard mengemukakan konsep Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligence)  yang menjembatani keterkaitan antara kecerdasan dan talenta. Ada 8 tipe Multiple Intelligence yang selalu ada dalam diri setiap manusia, yaitu Linguistik, Logika Matematik, Musikal, Kinestetik, Visual Spasial, Interpersonal, Intrapersonal, dan Naturalis.

8 Tipe kecerdasan ini pada dasarnya ada dalam diri setiap manusia sejak masih dalam kandungan, namun tidak semua kecerdasan ini berpotensi memunculkan bakat atau talenta dalam diri si anak. Disinilah diperlukan peran besar orangtua untuk memberikan nutrisi yang terbaik sekaligus mengintesifkan proses stimulasi agar peluang tampilnya lebih dari satu talenta dalam diri si kecil bisa tergali dengan optimal. Dalam seminar parenting pada sesi ini juga diungkapkan bahwa dalam proses stimulasi, setidaknya ada beberapa hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh orangtua agar upaya untuk mewujudkan generasi yang multitalenta dapat berlangsung lebih optimal, yaitu :
  1. Gaya Belajar. Orangtua harus mau mencari tahu gaya belajar si kecil agar stimulasi yang diberikan dapat diterima oleh si kecil secara optimal. Salah satu cara agar orangtua bisa mengetahui gaya belajar si kecil adalah dengan memahami ciri-ciri dari setiap gaya belajar anak. Untuk diketahui, ada 3 macam gaya belajar yang umumnya dijumpai dalam diri si anak, yaitu Looker (Visual) menggunakan indera penglihatan, Listener (Auditory) menggunakan indera pendengaran, dan Mover (Kinesthetic) menggunakan indera peraba. Meskipun ketiga gaya belajar ini ada dalam diri si kecil, namun gaya belajar mana yang menonjol dan kelak akan mempermudah si kecil untuk belajar dan menyerap informasi juga sangat dipengaruhi oleh pengalaman serta stimulasi dari lingkungan. Tahapan usia juga sangat mempengaruhi cara anak untuk belajar, untuk itu ada baiknya jika orangtua belajar untuk mengenali gaya belajar si kecil lewat pengamatan terhadap kegiatan belajar sehari-hari.
  2. Pola Asuh. Pola asuh ternyata sangat mempengaruhi perkembangan si kecil untuk menjadi sosok anak yang cerdas dan bahagia. Untuk diketahui, ada dua macam faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang si anak yang optimal, yaitu nature yang merupakan pemberian Tuhan berupa usia, bentuk tubuh, warna kulit, dan sebagainya. Dan ada pula faktor nurture yang berasal dari lingkungan, dalam bentuk pemberian nutrisi, stimulasi, pola asuh, dan sebagainya. Dengan demikian jelaslah bahwa pola asuh yang diterapkan orangtua sangat mempengaruhi kemampuan sosial, emosional, dan intelektual si kecil. Pada titik inilah diharapkan orangtua dapat menerapkan pola asuh yang eketif untuk menunjang kecerdasan si kecil mewujudkan multitalentanya.
  3. Kecerdasan Emosi. Seperti petikan yang dituliskan pada awal artikel ini, betapa kecerdasan emosi merupakan pondasi awal bagi si kecil kelak untuk mengembangkan kemampuan berinteraksi serta membangun komunikasi dengan orang lain. Menurut Daniel Goleman, ada 5 area kecerdasan emosi, yaitu kemampuan mengenal emosi, kemampuan mengelola emosi/kontrol diri, kemampuan memotivasi diri, kemampuan untuk mengenali emosi orang lain/empati, dan kemampuan untuk membina hubungan. Pada tahap inilah dibutuhkan peran besar dari orangtua agar upaya untuk membangun kecerdasan emosi yang positif dalan diri si kecil sukses. Namun, untuk diketahui orangtua sebaiknya sebelum mengembangkan kecerdasan emosi anak, orangtua juga perlu mengasah kecerdasan emosi yang dimilikinya karena orangtua merupakan figur yang akan menjadi contoh si anak di sepanjang momen tumbuh kembangnya.
Dengan demikian sangatlah jelas bahwa untuk mewujudkan generasi platinum yang multitalenta, diperlukan peran besar dari orangtua untuk mengenali tipe kecerdasan mana yang berpotensi akan membawa keberhasilan bagi si kecil sedini mungkin, sehingga pada gilirannya nanti orangtua dapat memetakan secara detail nutrisi dan stimulasi seperti apa yang tepat untuk mendukung keberhasilan si kecil kelak. Hal inilah jugalah yang menjadi alasan mengapa 1000 Hari Pertama Kehidupan sangat penting untuk siap cerdaskan si kecil sejak dini, karena pada rentang usia ini anak mengalami perkembangan otak, daya tahan tubuh, dan kecerdasan yang sangat luar biasa serta tidak akan terulang lagi pada jenjang usia berikutnya. Untuk mendukung stimulasi berkelanjutan bagi kecerdasan si kecil dan 1000 Hari Pertama Kehidupan inilah maka Morinaga mempersembahkan Gerakan #SiapCerdaskanBangsa yang secara resmi diluncurkan dalam acara Press Conference bertempat di KALCare Lotte Shopping Avenue tanggal 22 April 2016 baru lalu, yang dihadiri pihak dari Morinaga, ketiga narasumber, undangan, jurnalis, dan mom blogger Morinaga.

Sukseskan dan Dukung Gerakan #SiapCerdaskanBangsa Persembahan Morinaga

Bersamaan dengan diselenggarakannya Morinaga Parenting Seminar Roadshow "Siap Cerdaskan Si Kecil Sejak Dini," dan mall to mall event : Dunia Generasi Platinum di sepanjang bulan April hingga November 2016 di 15 kota, Morinaga juga meluncurkan website khusus yang tidak hanya memuat informasi interaktif mengenai pentingnya nutrisi dan stimulasi untuk si kecil pada 1000 Hari Pertama Kehidupan namun juga vote sebagai bentuk dukungan kepada Morinaga yang akan mendonasikan sejumlah dana bagi rehabilitasi sekolah di Indonesia.

Morinaga #SiapCerdaskanBangsa
Ini e-sertifikat dukungan saya, mana milik Anda? Ayo dukung Gerakan #SiapCerdaskanBangsa
Gerakan ini tidak hanya sebagai bentuk komitmen dari Morinaga untuk mewujudkan generasi platinum yang multitalenta belaka, namun juga dari Kalbe Nutritionals sebagai brand dan perusahaan yang menaungi Morinaga. Dalam dunia nutrisi di Indonesia, nama Kalbe Nutritionals sudah sangat dikenal melalui beragam produknya yang memberikan manfaat bagi peningkatan kesehatan masyarakat, di mana salah satu produknya adalah Morinaga yang secara khusus dipersembahkan untuk memperbaiki dan membantu kecukupan nutrisi anak Indonesia.

Tidak hanya itu, melalui formula MoriCare+ Prodiges, Morinaga mengembangkan inovasi unggulan yang akan mensinergikan kecerdasan multitalenta yang didukung nutrisi Kolin, asam lemak esensial Alfa Linolenat dan Linoleat, serta zat besi. Selain itu ada juga pertahanan tubuh ganda di mana dalam inovasi ini bakteri baik dan jahat disinergikan untuk kesehatan saluran cerna dan meningkatkan daya tahan tubuh. Juga tidak lupa faktor tumbuh kembang optimal yang mengkombinasikan vitamin D dan kalsium untuk membantu menjaga kepadatan tulang dan gigi. Dengan inovasi ini dapat dilihat betapa Morinaga sangat serius untuk mendukung 1000 Hari Pertama Kehidupan untuk siap cerdaskan si kecil sejak dini.

Morinaga #SiapCerdaskanBangsa
Acara Press Conference #SiapCerdaskanBangsa (Dok : Pribadi)
Dalam website yang diluncurkan untuk memaksimalkan dukungan terhadap Gerakan #SiapCerdaskanBangsa tersebut, yang dapat diakses melalui alamat : www.siapcerdaskan.com, Morinaga juga mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam Gerakan 1000 Hadiah Pertama. Dalam gerakan ini, masyarakat diajak untuk mengumpulkan atau mendonasikan buku dan mainan anak yang masih bagus dan tidak terpakai sebagai alat stimulasi bagi anak-anak yang kurang beruntung. Mainan edukatif dan buku layak pakai akan disalurkan melalui lembaga ASA (Act, Serve, Aspire) ke berbagai sekolah di Indonesia, untuk informasi nama sekolah secara detail bisa di cek di website siapcerdaskan.com.

Tertarik untuk memberikan dukungan dan mendonasikan mainan edukatif atau buku layak pakai? Informasi secara lengkap bisa didapatkan melalui channel-channel media sosial milik Morinaga yang dapat diakses melalui Facebook : Morinaga Platinum, Twitter : @Morinagaid, dan Instagram : @MorinagaPlatinum, atau bisa juga dengan mengunjungi secara langsung website siapcerdaskan.com.

Bantu si kecil untuk mewujudkan mimpi meraih masa depan yang lebih baik dengan mengoptimalkan 1000 Hari Pertama Kehidupan, karena langkah ini akan mendukung orangtua lebih siap cerdaskan si kecil sejak dini dengan nutrisi dan stimulasi yang tepat. Ingatlah bahwa mimpi anak-anak kita adalah bagian dari mimpi seluruh anak Indonesia akan masa depan yang lebih baik untuk mereka serta untuk bangsa dan negara Indonesia di mulai dari 1000 Hari Pertama Kehidupan.

Referensi tulisan :
http://siapcerdaskan.com/
http://www.pdrc.or.id/index.php/en/news/304-seribu-hari-yang-menentukan-masa-depan-bangsa
Booklet Materi Seminar Parenting Morinaga
Mutia Erlisa Karamoy
Mutia Erlisa Karamoy Mom of 3 | Lifestyle Blogger | Web Content Writer | Digital Technology Enthusiast | Another Blog bundadigital.my.id | Contact: elisakaramoy30@gmail.com

4 komentar untuk "Pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan Untuk Siap Cerdaskan Si Kecil Sejak Dini"

Comment Author Avatar
1000 hari pertama pada anak sering juga disebut golden age ya Mba.. kudu penting mengkonsumsi makanan sarat gizi agar si anak tumbuh sehat..
Comment Author Avatar
Iya mbak, dan ternyata tidak hanya asupan nutrisi karena stimulasi sejak dini juga penting untuk melengkapi optimalnya 1000 Hari Pertama Kehidupan si kecil.
Comment Author Avatar
Woaaaa... ada banyak bahan tulisan di sini .... bisa ditulis ulang nih ... hehhehehhehhee
Comment Author Avatar
wkwkwk...ini udah diedit maksimal mbak, kalau nurutin nafsu bisa bikin makalah semi ilmiah hahaha. Makasih mbak udah berkunjung.