#AskBNI, Bertanya Lebih Mudah dan Cepat Pada Saluran Yang Tepat

"Pake jurus jitu, nanya aja," kata suami setiap kali kami akan bepergian ke suatu tempat tapi belum memiliki gambaran yang jelas daerah yang akan kami datangi. Mungkin bagi suami jurus tersebut sangat mudah, namun tidak bagi saya yang entah mengapa memiliki perasaan sangat berat untuk bertanya bahkan untuk urusan yang sangat sepele. Sebagai jalan keluarnya, setiap kali akan pergi ke suatu tempat yang masih asing, saya lebih suka memanfaatkan aplikasi peta digital yang saat ini semakin mudah diakses dari mana saja dan kapan saja. Meskipun demikian, terkadang saya harus mengakui bahwa jurus jitu ala suami ternyata memberi banyak kemudahan bagi kami untuk menemukan tempat atau lokasi yang kami cari secara cepat. Terkadang hal ini membawa kenangan bagi saya, bahwa mungkin ada banyak pengetahuan yang sia-sia karena dahulu saya tidak membangun diri saya menjadi sosok yang gemar bertanya.

Bertanya, sepintas terlihat sebagai sesuatu yang sepele, jika ada yang belum mengerti atau belum di ketahui, kita tinggal membuka mulut untuk bertanya dan secepat itu pula kita akan mendapatkan jawaban, meskipun tidak semua jawaban tersebut sesuai dengan materi yang kita tanyakan. Namun, bagi sebagian orang ternyata bertanya, terutama dalam suasana yang sangat formal atau dihadapan orang-orang tertentu ternyata sangat berat. Seperti ada beban psikologis yang harus ditanggung si penanya saat ia melontarkan sebaris kalimat yang berupa pertanyaan. Di dalam sebaris kalimat yang mengandung pertanyaan tersebut ternyata berkaitan erat dengan latar belakang serta budaya yang selama ini melingkupi sebagian besar kehidupan orang tersebut. 

Bisa di bilang, seseorang yang tidak terbiasa atau tidak diberikan kesempatan untuk mempertanyakan sesuatu akan cenderung tumbuh menjadi sosok orang yang apatis dan cenderung menghindar dari konflik yang mungkin timbul dari kebiasaan atau keinginannya untuk mempertanyakan sesuatu. Padahal, dalam hidup ini akan ada suatu fase di mana kita harus bertanya dan mempertanyakan sesuatu untuk meminimalisir salah pengertian yang mungkin timbul sebagai akibat ketidakinginan untuk mempertanyakan sesuatu. Selain itu, ternyata kebiasaan bertanya atau mempertanyakan sesuatu bisa menimbulkan dampak positif untuk kemajuan hidup seseorang, seperti :
  1. Meningkatnya rasa percaya diri dalam diri seseorang. Kadangkala ada banyak pertanyaan yang timbul di kepala, namun rasa percaya diri yang rendah membuat seseorang bahkan tidak sanggup mengeluarkan satu patah kata pun untuk mengungkapkan apa yang tidak di mengertinya tersebut. Seringkali, jenis orang seperti ini berpikir, terlalu banyak bertanya bisa di cap kurang pintar oleh orang lain. Padahal tidaklah demikian, adakalanya orang lain justru juga ingin mempertanyakannya, namun enggan dengan berbagai alasan tersebut, salah satunya kurang percaya diri. Untuk itulah, sejak dari sekarang, mungkin kita mulai belajar dan mengajarkan anak-anak kita juga berani bertanya, karena bertanya ternyata salah satu cara untuk meningkatkan rasa percaya diri dalam diri seseorang.
  2. Meningkatkan ilmu dan pengetahuan seseorang. Seringkali setiap kali sesi tanya jawab yang berlangsung di suatu tempat, apalagi jika acara tersebut bersifat keilmuan seperti seminar, forum, kuliah umum, dan lain sebagainya, jika di beri kesempatan untuk bertanya suasana ruangan menjadi hening dan meskipun ada yang bertanya jumlahnya tidak sebanding dengan peserta yang berada di dalam ruangan. Padahal bertanya dalam situasi seperti ini akan meningkatkan ilmu dan menambah pengetahuan seseorang karena sudah pasti ada saja hal-hal yang kurang dimengerti. Bertanya merupakan kesempatan seseorang untuk mendapat tambahan ilmu dan pengetahuan yang lebih banyak, bahkan dari pertanyaan tersebut akan terlihat jelas bagaimana dampaknya jika konsep tersebut diterapkan dalam kehidupan seseorang. Dalam konteks ini, peserta dan pemateri tentu akan sama-sama belajar untuk meningkatkan ilmu dan pengetahuannya tentang konsep tersebut. Bertanya juga akan membuat suasana diskusi menjadi lebih semarak, dan tujuan berbagi ilmu serta informasi mungkin saja akan tercapai.
  3. Meminimalisir salah persepsi atau salah pengertian yang mungkin timbul sebagai akibat kurang mengertinya seseorang akan masalah tersebut. Ada banyak kasus di mana terjadi konflik akibat salah mengerti atau salah persepsi tentang sesuatu, karena tingkat berpikir dan sudut pandang seseorang dalam melihat suatu konsep atau masalah berbeda-beda. Untuk menghindari hal tersebut ada baiknya kita mengajukan pertanyaan, karena dengan bertanya maka kita sudah pasti akan mendapat jawaban secara langsung dari sumbernya, dan kita tidak perlu menghabiskan waktu untuk menerka atau menebak sesuatu yang belum tentu benar sesuai dengan apa yang ingin disampaikan oleh sumbernya.
  4. Meningkatkan kontribusi seseorang untuk membantu memecahkan suatu masalah dan lebih peka terhadap sekelilingnya. Sebagai contoh, ketika seseorang mengalami suatu masalah dengan gadgetnya, dengan bertanya mungkin saja masa tersebut bisa teratasi atau paling tidak ada solusi baru yang diberikan seseorang. Sebaliknya, bertanya juga membuat seseorang bisa membantu masalah yang mungkin dihadapi oleh seseorang, karena tidak semua orang memiliki kemampuan untuk merangkai kata menjadi satu kalimat untuk meminta bantuan pada orang lain. Membangun kebiasaan untuk bertanya akan membuat seseorang akan lebih peka dengan keadaan atau masalah yang ada di sekelilingnya.
  5. Kebiasaan ini akan membuka jalan seseorang untuk menjadi sosok yang inovatif dan kreatif. Sebagai contoh, seorang anak yang memiliki kegemaran untuk bertanya tentang segala sesuatu yang belum diketahuinya bisa saja merupakan cikal bakal dari berkembangnya kepribadian anak tersebut menjadi seorang yang kreatif dan inovatif. Mengapa? karena wawasan seseorang untuk berpikir kreatif biasanya selalu diawali dengan berbagai macam pertanyaan yang harus dicari jawabnya, baiknya oleh dirinya sendiri maupun dengan bantuan dari orang lain.
Sesungguhnya, masih banyak manfaat positif yang bisa diambil jika kita mampu membangun kebiasaan untuk mengajukan berbagai pertanyaan, karena dengan bertanya maka mungkin aja pandangan kita terhadap sesuatu akan berubah atau bergeser ke arah yang lebih baik. Namun, sebelum mengajukan sederet pertanyaan, sebaiknya atau penting bagi kita untuk tahu lebih dulu pokok permasalahan tersebut. Atau dengan kata lain, ajukanlah satu pertanyaan yang berbobot dan bernilai lebih untuk meningkatkan pengetahuan kita dan terutama orang lain, serta bukan pertanyaan yang asal bunyi alias tidak ada nilai tambah bagi orang lain terutama kita sebagai pihak yang mempertanyakan hal tersebut. Karena pertanyaan yang diajukan asal saja hanya akan merugikan waktu dan diri kita sendiri, apalagi jika dalam acara tersebut ada banyak orang lain yang juga ingin mengajukan pertanyaan.

Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bentuk berbagai perangkat digital, metode bertanya secara perlahan namun pasti juga ikut bergeser, tentu saja mengikuti karakteristik digital yang membuat segalanya menjadi lebih terhubung, lebih cepat, dan tentu saja memiliki daya jangkau yang tidak dibatasi oleh ruang serta waktu. Bukan hanya itu, ternyata berkembangnya teknologi digital membuat kesempatan bertanya menjadi lebih besar, karena setiap orang saling terhubung secara real time dari waktu ke waktu. Mungkin inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa ada banyak perusahaan yang memanfaatkan media digital untuk menghubungkan dirinya dengan masyarakat yang telah dan akan menjadi konsumen dari produknya. Selain itu, hal ini merupakan salah satu cara perusahaan untuk mengarahkan konsumen atau calon konsumennya agar mendapatkan informasi tentang produk mereka secara benar, tepat, dan cepat, serta sebagai media untuk membangun komunikasi yang lebih erat dengan konsumennya. Dan salah satu perusahaan terkemuka yang memahami arti pentingnya membangun media digital, terutama dalam bentuk media sosial sebagai saluran "Social Media Listening" mereka adalah BNI, dengan media sosial twitter-nya @BNI46 #AskBNI.

#AskBNI, Bertanya Lebih Mudah dan Cepat Pada Saluran Yang Tepat

Terkadang terpikirkan oleh saya mengapa produk digital sangat digandrungi oleh masyarakat, bahkan ada fenomena di mana sebagian masyarakat lebih percaya pada mesin pencari ketimbang bertanya pada orang-orang yang berada disekelilingnya. Bahkan, media digital menjadi salah satu target marketing perusahaan untuk memasarkan atau memperkenalkan produknya. Bisa jadi hal ini karena media digital memiliki karakteristik yang sangat sesuai dengan kepribadian sebagian besar orang, terutama generasi masa kini yang ingin segala sesuatunya lebih cepat. Yah...tidak bisa dipungkiri bahwa di era modern ini, segala sesuatu berkembang dengan cepat dan sebagian orang tidak mau atau tidak memiliki waktu untuk berlama-lama menunggu sesuatu. Demikian juga dalam hal membangun komunikasi, media digital dalam bentuk aplikasi media sosial dipandang merupakan salah satu solusi untuk membangun komunikasi yang efektif dan tepat sasaran, seperti :
  1. Membangun komunikasi yang intens dan efektif dengan konsumen.
  2. Membangun komunikasi yang baik dengan klien. 
  3. Membantu menciptakan komunikasi yang baik dengan kompetitor.
  4. Membangun komunikasi yang lebih komunikatif dengan karyawan.
Hal inilah yang mendasari mengapa ada banyak perusahaan terkemuka yang mengelola beragam channel media sosialnya agar menjadi satu kekuatan "Social Media Listening" bagi mereka, yang tentu saja sangat bermanfaat untuk menciptakan produk yang lebih inovatif dan kreatif serta diminati oleh konsumen dari berbagai lapisan. Kesadaran ini jugalah yang memacu dan memicu perusahaan sekelas BNI 46 untuk membangun salah satu channel media sosialnya agar memberikan kontribusi besar bagi inovasi produknya serta membangun hubungan serta komunikasi yang lebih intensif dengan konsumen dan calon konsumennya.

Bahkan, berkat berkembangnya era media sosial, keengganan saya untuk bertanya banyak hal sedikit mulai teratasi, karena media sosial tidak harus menghadapkan saya dengan pihak yang saya tanyai secara langsung. Sebenarnya tidak hanya itu, bertanya melalui channel media sosial juga membuat banyak informasi bisa saya dapatkan secara cepat dan tentu saja lebih mudah, karena dengan hanya menekan tombol-tombol huruf di smartphone dari rumah dengan sekejap saya bisa mendapatkan informasi yang saya inginkan. Seperti pengalaman yang baru hari ini saya alami di mana mengalami sedikit masalah pembelian token PLN melalui ATM, di mana saya tidak mendapatkan struk yang berisikan nomor token listrik tersebut. Bingung dan sedikit panik, tentu saja karena terbayang betapa saya harus mengantri di customer service bank hanya untuk menanyakan prosedur mendapatkan nomor token tersebut.  Setelah berpikir cukup lama akhirnya saya putuskan untuk mention channel bank tersebut untuk menanyakannya, tidak lama saya mendapatkan informasi bahwa token bisa saya dapatkan dengan menelpon call center PLN, dan dalam tempo kurang dari lima menit token PLN bisa saya dapatkan. Artinya informasi dengan mudah dan cepat bisa saya dapatkan hanya dengan memanfaatkan channel media sosial saya dan perusahaan tersebut.

Bila sudah begini, mengapa kita harus merasa ragu dan percaya diri untuk memanfaatkannya, karena melalui akun media sosial Twitter-nya @BNI46 #AskBNI, BNI berusaha untuk mendekatkan dan mendengarkan semua yang ingin diketahui oleh konsumen dan terutama calon konsumennya tentang beragam produk serta kemanfaatan produk tersebut untuk dirinya, dan yang terpenting untuk menghindarkan masyarakat dari kemungkinan tersesat akibat informasi yang kurang tepat. Ada banyak kasus viral yang ternyata hanya berawal dari ketidakinginan seseorang untuk mencari informasi yang benar langsung dari sumbernya, sehingga sangat mungkin hal tersebut akan merugikan baik diri sendiri dan terutama subyek dari kasus tersebut.

#AskBNI solusi bertanya lebih mudah dan cepat

Untuk menghindari hal tersebut, maka ada baiknya seseorang memanfaatkan channel media sosial yang ada untuk bertanya dengan lebih mudah dan cepat namun pada saluran yang tepat. Banyak bertanya akan memberikan dampak positif bagi peningkatan kemampuan berpikir kita serta pengetahuan kita, seperti yang telah dijelaskan di atas. Namun, sebelum bertanya ada baiknya seseorang memiliki pengetahuan yang cukup menyangkut kriteria pertanyaan yang baik, seperti :
  1. Pertanyaan tersebut hendaknya jelas, singkat, dan mudah dimengerti oleh orang yang akan kita tanyai.
  2. Pertanyaan tersebut hendaknya fokus pada masalah yang ingin ditanyakan, jangan biarkan diri kita membuat pertanyaan yang mengambang.
  3. Pertanyaan tersebut hendaknya juga mencakup informasi yang cukup tentang masalah yang ingin ditanyakan, sehingga pihak yang ditanyai akan mudah mengerti karena pertanyaan tersebut diawali dengan informasi atau pengantar yang cukup.
Dengan kata lain, meskipun telah tersedia saluran yang tepat untuk mempertanyakan banyak hal, namun kita harus tetap merangkaikan kata menjadi satu kalimat yang berbobot sehingga pihak yang ditanyai akan memberikan informasi sesuai yang kita inginkan. Selain itu, bertanya juga berpotensi menghindarkan kita dari kemungkinan tersesat, meskipun sebelumnya kita telah menelusuri semua informasi tentang hal tersebut namun tetap sebaik-baiknya informasi adalah yang kita peroleh dari sumbernya secara langsung.

Tidak hanya itu, secara tidak langsung dengan bertanya pada saluran atau media yang tepat maka kita akan membantu perusahaan tersebut meningkatkan produk serta pelayanannya agar lebih baik lagi di masa yang akan datang. Mengapa? Karena sebagai pengguna produk tersebut, konsumen adalah sosok yang paling tahu kualitas dan kemanfaatan produk dan jasa tersebut dalam menunjang kehidupannya sehari-hari. Dan tentu untuk itulah maka sebuah perusahaan menciptakan dan meluncurkan sebuah produk, seperti BNI dengan beragam produk perbankannya yang sangat bermanfaat untuk membantu masyarakat mengelola dan menginvestasikan dananya secara tepat sasaran, lebih mudah dan cepat, dan tentu saja lebih aman. 

Jadi mengapa harus ragu bertanya, Bangunlah rasa percaya diri dan tingkatkan pengetahuan secara maksimal dengan memanfaatkan kemajuan teknologi digital untuk bertanya lebih mudah dan cepat pada saluran yang tepat #AskBNI @BNI46.


Referensi tulisan :
http://panduanguru.com/keterampilan-bertanya-questioning-skills/
http://www.slideshare.net/ideaimaji/social-media-listening-48742378?next_slideshow=1
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/01/02/14232634/mengapa.kita.malu.bertanya.saat.presentasi
Mutia Erlisa Karamoy
Mutia Erlisa Karamoy Mom of 3 | Lifestyle Blogger | Web Content Writer | Digital Technology Enthusiast | Another Blog bundadigital.my.id | Contact: elisakaramoy30@gmail.com

4 komentar untuk "#AskBNI, Bertanya Lebih Mudah dan Cepat Pada Saluran Yang Tepat"

Comment Author Avatar
Aku juga menjadi nasabah BNI sejak tahun 1997 yang lalu.. Saat ini ada aplikasi #AskBNI yang memudahkan dan memanjakan nasabahnya ya Mba.. Makin mudah mencari informasi seputar perbankan..
Comment Author Avatar
Bener banget mbak, kemajuan teknologi meskipun ada sisi negatifnya namun tetap memberikan kontribusi yang memudahkan dan mempercepat informasi dan komunikasi ya mbak. Makasih udah mampir.
Comment Author Avatar
Ayo berkunjung juga ke blogku :)
http://diaryaudi.blogspot.co.id/